20. Tiga penyelidik

Start from the beginning
                                    

"Tapikan, klannya juga--- " belum selesai Zacky menyelesaikan ucapannya sudah dipotong oleh Hida yang merasa jenuh sedari tadi.

"Sudahlah baik klan maupun academy itu keren, berbakat, berkeahlian gitu??!" Terang Hida to the point.

Ketiga temannya yang sedari tadi asik mengobrol tak tahu-menahu jika salah satu dari mereka berempat menghilang secara tiba-tiba siapa lagi jika bukan Navy yang biasanya sewot sendiri.

"Eh kalian ini, ni orang kemana ya???" Tunjuk Zacky ke tempat duduk Navy yang tadi disampingnya melalui dagunya.

Hida refleks menengok kearah lain, tengok kanan kiri, belakang depan, dan kesegala arah. " Perasaan tadi Navy disini, " gumam-nya sendiri tapi masih didengar kedua temannya.

"Ni orang tiba-tiba ngilang aja, ga bilang-bilang kita lagi!, Merepotkan sekali, seharusnya kan, ngomong kita dulu " keluh Rais, Hida menghembuskan nafasnya dengan berat hati.

"Udah lah, yuk aku mau tidur lagian nanti tuh anak balik ke asrama ko" zacky berjalan kearah pintu, disusul kedua temannya yang masih celingukan.

Beberapa menit....

Sesampainya mereka bertiga di asrama, tanpa pikir panjang lagi langsung berjalan ke arah kamar tidur masing-masing untuk mengistirahatkan mata dan tubuh yang sudah letih.

✨✨✨

Disisi lain...

"Kak, jadi kalo mau jadi detektif di academy ini harus melalui tes dulu yah?, Tapi menurutku tes nya teramat sulit " tanya Navy yang tengah berbincang-bincang bersama ketiga kakak seniornya.

"Huh, sebenarnya kalo kamu niat kamu bisa kok, buktinya kakak ini ikut jadi detektif, kakak kan perempuan " jelas kak Rena.

Bintang mengusap kepala Navy seraya berkata " jika kau ingin maka kuatkan tujuanmu dan yakinlah kau bisa, kakak mau tidur dulu ya, sudah malem".

"Iya kak, makasih kata-kata nya" navy memandang kak Bintang pergi setelah menganggukan kepalanya.

Rena juga berpamitan untuk ijin tidur, lagian nanti malam mereka bertiga juga bangun lebih awal untuk latihan bersama Master Steven yang biasa dipanggil Master.

Ryon mengajak Navy berjalan kedepan, menuju taman yang tetap indah berseri dengan paparan lampu lampu kecil yang menggantung disekitar kursi taman.

Mereka berdua duduk berdampingan, " Tadi namamu Navy bukan?  " Ryon mencoba membuka pembicaraan.

" Iya kak, "

" Baiklah, kakak akan mendukung kamu supaya menjadi detektif seperti kakak "

Navy merasa sangat senang mendengarnya sampai-sampai memeluk Ryon yang disampingnya "sudah-sudah nanti kita dikira homo lagi".

"Hehehehe, abisnya aku seneng banget kak" ucap Navy jujur dan seadanya.

" Ya sudah, kunci yang pertama kamu harus niat, tujuan yang kuat, seperti yang tadi dikatakan oleh kak Bintang dan kak Rena" Navy mengangguk dan mengingat kembali apa yang tadi barusan dikatakan oleh kedua seniornya.

"Dan yang kedua kau harus memanfaatkan ilmu mu dengan baik, gunakan keahlian untuk kebaikan, dan perhatikan setiap gerak gerik sekutu dengan baik "

"Sudahlah dulu, sudah larut malam, besok malam kita bisa bertemu disini untuk melanjutkan ceritanya lagi, tapi jika aku tak sempat Karena tugasku yang sulit kakak minta maaf ya" Ryon yang seperti guru privat tak dibayar oleh Navy tetap bahagia karena calon generasi yang akan menggantikan dia dan teman-temannya kini ada yang sangat tertarik sekali dengan penyelidikan.

ELEMENTER CLUSTERSWhere stories live. Discover now