7 - Sekilas Masa Lalu (Repost)

3.5K 391 41
                                    

"Seorang mukmin tidak disengat pada lubang yang sama dua kali."

(HR. Bukhari no.6133, Muslim no.29998)

~ Dibalik Qalbu ~

🌿🌿🌿

"Arsyila! Ini beneran lo kan, Syila?" tanya cowok itu, ia menatap Arsyila dari ujung kaki hingga kepala tanpa kedip.

Arsyila buru-buru mengendalikan dirinya, dengan cepat ia berlari sekuat tenanga keluar dari cafe itu. Air mata yang semula mengering, kini kembali luruh membasahi pipinya.

"Arsyila, tunggu! Kita perlu bicara Syila!" teriak cowok itu, ia berusaha mengejar Arsyila.

Arsyila terus berlari keluar cafe tanpa menghiraukan panggilan cowok itu.

"Arsyila Shaqueena! Berhenti disitu!" teriak cowok itu lantang, membuat seluruh pengunjung cafe memperhatikan mereka berdua, termasuk Myesha.

Myesha yang melihat sahabatnya berlari dengan beruraian air mata, di ikuti oleh cowok dibelakangnya itu, langsung bangkit dari duduknya, menyusul Arsyila dan cowok itu yang sudah keluar dari cafe.

"Syila," cowok itu berhasil mengejar langkah Arsyila, dan mencekal tangan Arsyila untuk mencegahnya pergi.

"Lepas!" ronta Arsyila, ia berusaha melepaskan cekalan tangan cowok itu sekuat tenaga, namun nihil, tenaga cowok itu lebih kuat darinya.

"Nggak! Gue nggak akan lepasin lo, Syila. Lo harus jawab pertanyaan gue, dimana anak kita, Syila?"

"Lepasin sahabat saya!" ucap Myesha, ia kemudian menarik tangan Arsyila dari cekalan cowok itu.

"Myesha, lo jangan ikut campur. Ini urusan gue sama Arsyila!" ujar cowok itu, ia menatap Myesha dengan tatapan membunuh.

"Dengar yah, Tuan Regas Fernando. Sahabat saya tidak ada urusan apapun dengan anda," ucap Myesha penuh penekanan, ia kemudian beralih menatap Arsyila yang terdiam, air mata gadis itu terus menetes membasahi pipi tembamnya.

"Ayok kita pergi dari sini, Syila!" Myesha menyetop taksi yang kebetulan lewat, ia menarik tangan Arsyila untuk memasuk kedalam taksi.

"Tunggu Syila, lo belum jawab pertanyaan gue, dimana anak kita, Syil?" tanya Regas, ia menahan pintu taksi yang hendak ditutup oleh Myesha.

Arsyila diam tak menyahut, netra coklat terangnya menatap Regas dengan sorot terluka.

"Jalan Pak!" uap Myesha pada supir taksi, ia menendang tubuh Regas untuk menyingkir, kemudian setelahnya ia menutup pintu taksi dengan kencang.

Taksi melaju meninggalkan cafe dengan kecepatan diatas rata-rata, membelah jalanan Ibu Kota.

Regas masih diam memataung menatap kepergian taksi yang ditumpangi oleh Arsyila dan Myesha dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Maaf untuk semua kesalahan gue dulu sama lo, Arsyila," batin Regas.

🌿🌿🌿

"Cha, Regas! Dia datang lagi, Cha," ucap Arsyila lirih, ia menatap Myesha yang duduk disebelahnya dengan sorot terluka.

"Sssttt, kamu tenang dulu Syila. Aku disini sama kamu, aku nggak akan biarin kamu ngadepin Regas sendirian," sahut Myesha, tangannya terulur untuk memeluk tubuh Arsyila, guna menenangkan sahabatnya yang tengah ketakutan.

"Aku takut Cha, takut."

"Nggak ada yang perlu kamu takutin, kamu nggak sendirian Syila. Ada aku, ada suami kamu juga yang akan lindungin kamu."

Dibalik QalbuWhere stories live. Discover now