2 - Awal Lembar Baru (Repost)

4.4K 473 28
                                    

"Jangan hina permulaan seseorang. Karena kita tidak akan tahu, bagaimana pengakhirannya."

~Dibalik Qalbu ~

🌿🌿🌿

"Tinggalkan pekerjaan itu, menikahlah dengan saya," ucap seorang pemuda dengan pakaian sederhananya, ia tampak berdiri lima langkah dari tempat Arsyila dan Ummi duduk.

Spontan, pernyataannya itu membuat Arsyila dan Ummi tersentak kaget. Perlahan, pemuda itu berjalan mendekat kearah Ummi, kemudian bersimpuh dipangkuannya.

"Assalamu'alaikum, surgaku, ridhaku. Ummi, ijinkan anakmu ini untuk menikahinya. Ijinkan anakmu ini untuk menolongnya, membimbingnya menjadi wanita muslimah yang sesungguhnya." ujar pemuda itu memohon pada Ummi.

Ummi yang mendengar panggilan sayang dan permintaan tulus dari pemuda itu, yang ternyata anaknya, merasa tersentuh. Sedangkan Arsyila, ia tampak terdiam mematung menatap ibu dan anak itu dengan sorot tak mengerti.

"Wa'alaikumsalam, Lee. Apa yang kamu bicarakan ini, bagaimana dengan pernikahanmu dan Maheera yang tinggal beberapa jam lagi? Apa Maheera, rela kamu memadunya?" jawab Ummi.

"Aku tidak akan menikahi Maheera, dia membatalkan pernikahan Ummi, dia lebih memilih terbang keluar negeri untuk mengejar karirnya."

Raut sendu sangat kentara sekali diwajah pemuda itu, Ummi yang melihatnya merasa kasihan. Sebagai seorang ibu, tentu saja Ummi dapat merasakan kesedihan yang dialami oleh anaknya.

Terlebih lagi, pernikahan anatara anaknya dan gadis bernama Maheera sudah di persiapkan dari jauh-jauh hari.

Ummi kemudian mengalihkan pandangannya kearah Arsyila, ditatapnya dengan sorot penuh permohonan.

"Kemarilah, Nak." Panggil Ummi pada Arsyila untuk semakin mendekat kearahnya.

Arsyila yang dilanda kebingungan, tidak tahu harus melakukan apa, hanya bisa menurut. Perlahan, ia beringsut kearah Ummi.

"Tadi, kamu meminta Ummi untuk membantumu hijrahkan?" tanya Ummi, tangannya yang mulai keriput itu terangkat menangkup wajah Arsyila.

Arsyila hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Ummi akan membantumu, dengan satu syarat. Menikahlah dengan anak Ummi."

Arsyila terdiam mematung, lidahnya kelu, dia tidak tahu harus menjawab apa. Netra coklat terangnya beralih menatap pemuda yang duduk beberapa centi disampingnya.

"Ummi mohon..."

🌿🌿🌿

Pernikahan adalah fitrah manusia, maka dari itu Islam menganjurkan untuk menikah karena nikah merupakan gharizah insaniyyah (naluri kemanusiaan). Apabila gharizah (naluri) ini tidak dipenuhi dengan jalan yang sah, yaitu pernikahan, maka ia akan mencari jalan-jalan syaitan yang menjerumuskan manusia ke lembah hitam.

Rasululloh shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

اَلنِّكَاحُ مِنْ سُنَّتِي فَمَنْ لَمْ يَعْمَلْ بِسُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي، وَتَزَوَّجُوْا، فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ اْلأُمَمَ، وَمَنْ كَانَ ذَا طَوْلٍ فَلْيَنْكِحْ، وَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَعَلَيْهِ بِالصِّيَامِ فَإِنَّ الصَّوْمَ لَهُ وِجَاءٌ.

"Menikah adalah sunnahku. Barangsiapa yang enggan melaksanakan sunnahku, maka ia bukan dari golonganku. Menikahlah kalian! Karena sesungguhnya aku berbangga dengan banyaknya jumlah kalian di hadapan seluruh ummat. Barangsiapa memiliki kemampuan (untuk menikah), maka menikahlah. Dan barangsiapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa karena puasa itu adalah perisai baginya (dari berbagai syahwat)."

Dibalik QalbuWhere stories live. Discover now