Tonight

163 23 8
                                    

“Aku ingin kau mengatakan dengan jujur padaku.”

“Sebenarnya kau ini siapa?” lanjutku.

Sesaat kemudian, Yeonra menarik tangannya menjauh dariku. Seketika itu juga ekspresi di wajahnya mulai berubah, “Aku tidak mengerti maksudmu, Hyeorin-ah.” Ucapnya yang terdengar ragu dengan kalimatku tadi.

“Aku ingin kau mengatakan padaku dan memberitahuku siapa kau sebenarnya? Aku mengenalmu sebagai teman baruku sejak kau datang ke sekolah kami, tetapi aku benar-benar ingin tahu identitasmu Yeonra-ya.”

Yeonra beranjak dari duduknya. Ada segaris tatapan kecewa yang ia tunjukkan padaku.

“Hyeorin-ah, aku tidak mengerti kenapa kau menanyakan hal ini padaku padahal kita sudah mengenal hampir tiga tahun lamanya. Kita melakukan banyak hal bersama dan kenapa sekarang tiba-tiba kau menanyakan hal aneh seperti itu.”

Aku diam tak mampu mengatakan apapun. Jujur saja jika rupanya kali ini aku masih tidak mampu untuk mengatakan apa yang sebenarnya kutahu beberapa hari ini pada Yeonra.

Jeongmal Mianhae,” Sebuah kalimat singkat lolos dari mulutku dan mengakhiri percakapan kami berdua karena akhirnya Yeonra memutuskan untuk pergi dan keluar dari toko kue itu sebelum aku sempat memanggil namanya.

Yaaa ppaboyaaa!” Rengekku sembari membenturkan dahiku diatas meja.

Aku membutuhkan siapapun yang mampu memberiku solusi. Aku benar-benar bingung untuk memulai mengatakan masalahku pada Yeonra. Nyatanya aku benar-benar belum siap sampai saat ini.

Jarum jam di tanganku menunjukkan pukul 06.00 p.m KST, Aku berencana untuk tidak pulang cepat malam ini karena yang kalian tahu ujian akhir tahunku telah selesai tepat hari ini.

Tidak sesuai ekspetasiku, yang kuharapkan aku akan bermalam ditepi sungai Han hingga larut bersama Yeonra, justru berakhir buruk.

Kulangkahkan kakiku keluar dari toko kue itu begitu saja. Hembusan udara dingin malam mulai menyeruak ketika aku berjalan pelan disepanjang trotoar jalan. Sesekali kugosok-gosok lenganku yang sama sekali tidak terbalut oleh sehelai kain pun.

Sudah malam.

Suasana disekitarku juga sudah mulai sepi, hanya beberapa mobil dan kendaraan lain yang melintas sesaat dijalan raya dengan kecepatan sedang.

Ponsel digenggamanku pun tiba-tiba berdering ketika aku sedang asyik dengan jalanan yang kulalui.

InitialJm’.

Username itu berhasil menciptakan segaris senyum dibibirku. Sebuah pesan muncul di layarnya.

InitialJm: ‘Hai, Apa kau butuh teman?’

Kuhentikan langkah kakiku seketika lalu kuedarkan pandangan ke sekitar, mencoba menebak jika saja pria itu tiba-tiba berada disana seperti biasanya.

Tetapi nihil, aku tidak menemukan ada orang lain di sekitarku. Namun mengapa pria bermata bulan sabit itu seolah tahu setiap kali aku merasa kesepian.

YoonHyeo: ‘Haha Tidak. Bukankah kalian baru saja kembali?’

Aku ingat ketika tadi Yeonra mengatakan mereka akan kembali ke Korea malam ini.

InitialJm: ‘Kami kembali sore ini, dan kau tidak datang ke agensi.’

YoonHyeo: ‘Haha- kau menungguku?’ Godaku sembari melanjutkan lagi langkahku.

InitialJm: ‘Ya, datanglah !’  balas Jimin singkat.

Melihat balasan singkatnya membuatku bingung harus menanggapi apa lagi isi pesannya.

OUR DAYWhere stories live. Discover now