A Secret

321 36 10
                                    

Author's pov

Pagi ini matahari bersinar cerah, meskipun begitu jalanan di Seoul masih sedikit basah oleh embun. Dedaunan kering juga terlihat berterbangan sesaat begitu hembusan lembut angin menerpa.

Hyeorin melangkah malas menuju kelasnya.

Hari senin memang selalu menjadi hari panjang dan begitu membosankan bagi sebagian besar siswa, tak terkecuali bagi Hyeorin. Ia mengangkat buku catatannya tinggi-tinggi lalu sesekali meletakkannya diatas kepala, berharap jika rumus-rumus dalam buku catatannya itu dapat terserap masuk kedalam otaknya.

"Shit ! Aku bahkan tak mengetahui apapun didalamnya"

Begitu tiba di kelas ia meletakkan tasnya diatas meja begitu saja lantas meletakkan kepalanya malas. Kini ia justru sibuk memperhatikan Yeonra yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Wae?" (kenapa?) gumam Hyeorin begitu Yeonra balik menatapnya.

"Kau kenapa?" Yeonra tersenyum melihat sahabatnya itu.

"Aku sangat mengantuk" ujar Hyeorin tanpa basa-basi.

"Apa kau pulang larut?"

Hyeorin hanya menganggukkan kepalanya tanpa berniat menjawab pertanyaan dari sahabatnya itu.

"Apa kau pulang sendiri?"

"Aku diantar .. "

Hyeorin menghentikan ucapannya begitu menyadari Kata-katanya.

"Anak pamanku"

Hyeorin mengangkat kepalanya lalu mengendikkan bahunya pelan. Ia segera memalingkan wajahnya dari Yeonra ' You got the point Hyeorin-ah'. Karena pada faktanya pamannya tidak memiliki seorang anak. Ia juga tidak pergi ke rumah pamannya semalam bukan. Tapi Yeonra hanya mengangguk mengiyakan meskipun sebenarnya ia ragu atas ucapan Hyeorin.

Dulu Hyeorin pernah mengatakan bahwa pamannnya tidak memiliki seorang anak.
'Mungkin pamannya yang lain.' Pikir Yeonra.

"Apa hari ini kau ada acara?" tanya Yeonra yang berniat mengatakan sesuatu.

Hyeorin mengerutkan dahinya. Mengingat-ingat jadwal kegiatannya hari ini. Lalu menggeleng.

"Anniya, wae?" (Tidak, kenapa?)

"Kupikir kau akan tertarik jika aku mengajakmu ke Bighit malam ini" ujar Yeonra senang. I

Ia memang selalu bersemangat jika berkunjung ke Bighit.

"Aku ingin menyampaikan sesuatu untuknya" lanjut Yeonra.

Hyeorin menyunggingkan senyumnya, mengetahui maksud dari ucapan Yeonra. Sesaat kemudian Hyeorin menggeleng pelan.
Saat ini dia tidak sedang tertarik untuk datang ke Bighit.

Kenyataannya dia lebih memilih menunggu Taehyung memintanya datang.

'Taehyung memintanya datang? Mung-kin-kah?'

Pertanyaan itu seketika muncul diotaknya. Sungguh konyol jika ia benar-benar berharap Taehyung ingin bertemu dengannya lagi. Memang siapa dirinya?

Hyeorin menghembuskan nafasnya panjang lalu mencari-cari ponsel didalam tas nya. Sejak tadi pagi ia tidak mengaktifkan ponselnya.

" Jadi bagaimana?" Yeonra kembali melontarkan pertanyaan dengan topik yang sama berharap Hyeorin akan berubah pikiran.

Hyeorin menoleh kearah sahabatnya itu. Sekali lagi ia menggeleng pelan.

OUR DAYWhere stories live. Discover now