Note

185 29 13
                                    

Ever since we first met, You’re my weakness. when you fall, i’ll be the most.

---

Jimin mengetikkan beberapa kalimat dilayar ponselnya dengan gelisah. Sesekali ia menatap Hyeorin yang kini berbaring lemah diatas ranjang tidurnya. Pakaian Hyeorin masih basah dan sekarang suhu tubuhnya juga semakin meningkat membuat gadis itu menggigil kedinginan. Sepertinya ia mulai demam.

Semenjak masuk kedalam rumah, Hyeorin mengatakan sedikit pusing dan ingin istirahat sebelum akhirnya ia tak sadarkan diri sepenuhnya di ruang tengah.

Jimin menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya mencoba mengusir rasa dingin yang kini juga ikut menyerangnya.

Berkali-kali ia mencoba menghubungi Taehyung agar segera datang dan melihat keadaan Hyeorin, tetapi sia-sia.

Sesekali umpatan kasar keluar dari mulut seorang Park Jimin.

Terpaksa ia hanya meninggalkan pesan untuk Kim Taehyung yang memintanya untuk segera datang ke rumah Hyeorin.

Jimin: ‘Taehyung-ah, eodisseo? Aku melihat hyeorin kehujanan dipinggir jalan, jadi aku mengantarkannya pulang. Sebaiknya kau segera kerumahnya.’

Sekitar sepuluh menit kemudian sebuah balasan masuk kedalam chat room-nya .
Taehyung : ‘Jeongmalyyo ??’ (benarkah?)

Shit !

Park jimin mendecih malas melihat balasan pesan dari Taehyung, “Hanya ini ?”

Pria itu menghela nafas beratnya lalu kembali menatap Hyeorin.

“Taehyung akan segera kesini, jadi aku harus pulang. Segeralah membaik, aku akan menemuimu lagi secepatnya.“ Ujar Park Jimin sembari menatap Hyeorin yang masih nyenyak dalam tidurnya.

Ia menarik selimut tebal lalu merapatkannuya ditubuh Hyeorin sebelum akhirnya keluar dari kamar Hyeorin.

---

Taehyung’s Pov
Kuhentikan laju mobilku tepat didekat gerbang sekolah Hyeorin.

Sudah mulai sepi, mungkin jam pelajaran sudah berakhir beberapa jam yang lalu. Tetapi Hyeorin mengatakan jika ia pergi ke sekolah untuk menyelesaikan tugas aransemen-nya di ruang musik.

Aku mengecek kembali ponselku yang sedari tadi kuletakkan di dasbor mobil.

Hyeorin masih belum membaca pesanku sejak satu jam yang lalu.

Ahh kemana dia ? Apa Hyeorin lupa jika ia berjanji akan datang menemuiku, atau sekarang ia masih sibuk didalam?“

Kurendahkan tubuhku lalu kepalaku mendongak menatap mendung yang kini menggantung di langit melalui kaca depan jendela mobil.

Aku mulai frustasi karena Hyeorin tak kunjung membaca pesan spam dariku.

Dua puluh menit berlalu, aku masih berada di posisiku. Menunggunya didalam mobil tanpa bosan, sembari berharap gadis itu segera membaca pesanku.

Mataku mengitar kesekitar barangkali Hyeorin tak melihatku ada disini.

‘Atau mungkin ia sudah ke agensi tanpa memberitahuku? Ah, tapi bagaimana mungkin?’

OUR DAYWhere stories live. Discover now