1. Perubahan Na Jaemin

Comenzar desde el principio
                                    

Kepalanya sangat pusing, membuatnya menghempaskan tubuhnya di lapangan yang sedikit basah. Tubuh terlentang menatap langit malam yang penuh bintang. Matanya perlahan terpejam, tubuhnya kini mulai meringkuk dan akhirnya jatuh tertidur.

Jaemin tertidur beralaskan hamparan rumput hijau dan langit hitam kelam.






Karena udara yang terasa semakin dingin menusuk membuatnya terbangun. Jaemin
mencoba urstuk duduk sembari mengecek ponselnya. Dan sedikit terlonjak saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Jaemin merasakan kepalanya masih sedikit berputar-putar akibat efek alkohol yang dia minum semalam. Matanya melihat sekitar, mencoba mengingat-ingat mengapa dia bisa sampai tertidur di lapangan ini.

Sama-samar, dari jauh Jaemin tampak melihat bayangan seseorang tengah berjalan kearahnya. Kedua tangan mengucek matanya agar lebih jelas. Siapa orang yang berada dilapangan sepakbola sepagi ini?

Semakin mendekat.

Ketika sosok itu sudah berada tepat dihadapannya, dia menunduk agar dapat menatap Jaemin lebih jelas. Jaemin mendongak dan membalas tatapan itu. Jaemin sangat terkejut saat menyadari bahwa Jeno lah yang sedang berada di depannya saat ini.

Sedang apa dia berada disini sepagi ini?

Jeno mengamati Jamin sambil memasang ekspresi meremehkan. Kemudian dia mengeluarkan uang  50 ribu won dari dompetnya, lalu berjongkok sembari meletakkan uang tersebut di depan Jaemin. Kemudian dia berjalan menjauh.

Jaemin tertegun. Dia masih mencerna apa yang baru saja terjadi. Hingga saat dia melihat punggung lebar yang berjalan menjauh dari pandangannya, barulah dia menyadari apa yang Jeno lakukan padanya barusan. Jaemin marah dan tidak terima saat mencoba memahami apa yang Jeno pikirkan soal dirinya saat itu.

Jeno berbalik, memandang ke arah seseorang yang berani menghentikan langkahnya. Pria berpakaian kotor, berantakan, kaus putih yang dia gunakan koyak, serta mata yang memerah.

"Apa kau tidak bisa melihat bagaimana dirimu saat ini?" ucap Jeno datar dan dingin.

Jaemin sangat marah hingga nyaris saja ingin memukul pria angkuh yang ada di depannya sekarang. Jaemin mengeluarkan uang 50ribu won yang Jeno tinggalkan tadi dan melemparkannya tepat ke wajah Jeno.

"Aku kembalkan padamu..!! Jangan pernah melihatku dengan tatapan meremehkan seperti itu...!! Apa pernah kau melihat seorang pengemis yang pergi kuliah di universitas?! Apa kau pernah melihat pengemis dengan wajah setampan ini?! Apa kau pernah melihat pengemis dengan rambut yang stylist seperti ini?! Apa kau pernah melihat seorang pengemis dengan tubuh semulus ini?!"

Jaemin bahkan menurunkan sedikit bagian leher kaosnya untuk memperlihatkan garis leher mulus dan tulang selangka yang menggoda. "Dan lagi, tempat ini tidak akan memperbolehkan seorang pengemis masuk ke dalam wilayah kampus. Lalu jelaskan, bagian mana dariku yang terlihat seperti pengemis?!" maki Jaemin panjang lebar.

Jeno dengan tatapan dinginnya masih diam menyaksikan pria di depannya yang terus saja berbicara tanpa henti. "Coba kau tunjukkan padaku, bagian mana dari dirimu saat ini yang tidak terlihat seperti seorang pengemis?" Jeno balik bertanya.

Jaemin sangat membenci saat orang lain balik memberinya pertanyaan. Dia pun mulai memperhatikan tubuhnya mulai dari bawah hingga atas.

Sial, dia kalah.

Saat itu akhirnya Jaemin menyadari apa alasan Jeno bisa berpikir bahwa dia seorang pengemis. Baju putihnya sangat kotor. Semakin lama dia memandangi keadaannya sendiri, semakin menciut nyalinya untuk bertatapan kembali dengan sosok yang masih berdiri dihadapannya. Dia berubah seperti baton yang kehabisan gasnya.

Jaemin mulai berpikir bahwa Jeno sebenarnya sangat baik. Jeno memberikannya uang karena saat itu dia terlihat seperti seorang gelandangan. Seharusnya dia bukannya mengomeli tetapi berterimakasih.

Ragu-ragu Jaemin akhirnya berbicara dengan terbata, "Emm.. anu... itu... thanks..!!"

Jaemin mengucapkan terimakasihnya dengan terbata-bata dan terdengar sangat konyol.

Tawa Jeno pun meledak.

"Apa kau idiot..?" Hanya beberapa saat lalu Jaemin terlihat seperti ingin memukulnya. Dan sekarang tiba-tiba dia berterimakasih padanya. Sangat lucu.

Jaemin mengangkat wajahnya yang tertunduk dan seketika terpesona dengan wajah Jeno yang sedang tertawa. Selama ini dia belum pernah melihat Jeno tertawa. Dan untuk pertama kalinya dia terpesona pada pria dihadapannya ini.

Saat Jaemin mulai tersadar dari lamunanya, Jeno sudah berjalan menghilang, meninggalkan uang 50 ribu won. Jaemin segera memungut selembar uang itu dan menaruhnya ke dalam kantong celana miliknya. Dia berpikir sayang kalau saat seseorang memberikan sesuatu namun dia tidak menerimanya. Jaemin bukan idiot.

Tbc~

Hallo guys, kali ini Milee balik lagi dengan ff remake. Kali ini remake dari novel china karya author angelina yang judulnya 'I Want to be Your Man. Mungkin ada beberapa dari kalian yang udah pernah baca.

Untuk indo trans, Milee dapet dari author kapal sebelah yang juga remake ff ini.

Soon Milee bakal publish karya sendiri tanpa embel-embel 'Remake'. Tunggu aja ya;)

[ piceboo & angelina, 2019 ]

[✔️] Boyfriend | NominDonde viven las historias. Descúbrelo ahora