"Ehhhhh ehhhh," teriak Rayya, saat Rafidhah mengambil paksa piring Rayya.

"Angkat dulu telpon nya, berisik tau Ray! " omel Rafidhah. "Siapa sih ganggu orang lagi makan aja! ck!"

"Ya, Wa'alaikumussalam ada apa Lis?"

"Ray!!! Gawat Ray!"

"Gawat apaan sih?"

"Buka WA lu, cepet!!"

Setelah itu Rayyapun mematikan telpon dan membuka aplikasi tersebut.

Betapa kagetnya dia, grup kelas dipenuhi foto... Rayya dengan... ERILL!!

"HAH, Apaan ini?!" Raut wajahnya berubah dari keepkalem menjadi super hot🔥.

Kenapa harus foto bersama ERIL? Kenapa gak sama Bang Kento Yamazaki? Kenapa mereka gak nyebar foto gue sama coplays Bang lepay? Kenapa yang diviral-in malah foto sama makhluk ghaib itu?

Setibanya di sekolah, semua siswa/i dari kelas 10 sampai kelas 12 memenuhi semua Mading, terutama Mading utama yang sudah dikerumuni warga sekolah.

Rayya bergegas jalan ke Mading utama, dan... Benar saja, foto itu ditempel disana.

"Hus hus hus," usir Rayya dan menyerobot masuk ke kerumunan. Sontak semua menjauh dari Mading, toh orang sedang dibicarakan tiba tiba datang.

Rayya melihat kearah Mading, tepat foto itu ditempel ditengah tengah Mading, bertuliskan:

Cewek berjilbab berduaan dengan cowok populer didalam gudang, wah ada apa ya diantara mereka?

"Ni mading jadi tempat berbagi gosip?" batin Rayya.

"Hahah! Jilbab aja lebar tapi tetep aja genit ke semua cowok!"

"Pertama Revan! Terus Aydan! Sekarang? Eril??? So'cantik!" Ucap Erisa Kakak kelas Rayya yang bergelar idol sekolah itu, Erisa adalah idol sekolah ia cantik tapi dia memiliki sisi buruk, dia tidak mau terkalahkan oleh siapapun.

Sudah lama memang Erisa benci kepada Rayya, karena banyak sekali cowok disekolah yang sangat akrab dengan Rayya bukan dengannya.

"Pake jilbab tapi akhlak down, hahah lucu yee, sampe sampe berduaan sama cowok digudang lagi, percuma lo pake jilbab tapi akhlak lo kayak gitu! So' alim!" ucap Erisa, Rayya memutar bola matanya.

"Lo sendiri ngaku agama Islam tapi tetep aja umbar aurat, dan lo tau gak? Bahwa tidak peduli dia berakhlak jelek atau bagus tetap berjilbab itu hukumnya wajib bagi semua yang merasa wanita muslimah! Dan jangan asal fitnah ya, gue sama Eril gak sengaja ketemu digudang!" Jelas Rayya panjang lebar, tidak ada yang berani berbicara semuanya diam, hening, sampai Rayya berkata..

"Yang pintar belum tentu berakhlak, tapi yang berakhlak pasti pintar!" Rayya pun meninggalkan Mading dan kerumunan warga sekolah itu.

Nafas nya mulai sesak, ia mencoba untuk tidak perduli, ia mencoba untuk tidak memikirkan apa yang erisa bicarakan tentang akhlaknya, baru kali ini ia merasa sakit hati.

Dia tidak perduli dengan menyebarnya foto aibnya, ia tak perduli dengan itu, ia... Merasa sakit ketika dibilang begitu, kenapa? Padahal sejak dulu ia tak pernah sama sekali perduli dengan perkataan orang lain terhadap dirinya.

Rayya terus berjalan di koridor dengan kepala menunduk, ia tak peduli omongan orang tentang nya.

Brug

"Astaghfirullah, maaf  gak sengaja," ucap Rayya, ia pun mendongak kan kepala, nampak Aydan tersenyum padanya. Ngapain nih orang senyam senyum gitu?

"Gue kecewa. Tapi entah kenapa gue rasa itu gak bener, " ucap Aydan, Rayya bingung dengan ucapan Aydan barusan, itu kata menenangkan atau kata menyindir?

"Kalau mau ngehujad, Julid, langsung aja gak perlu di manis manisin!" ucap Rayya dan melanjutkan langkahnya menuju kelas.

Saat sampai dikelas...

Semuanya nampak jelas melihat tajam kearah Rayya.

"Ray, lo gak papa?" Tanya Reina, Rayya mendongakkan kepalanya, "Sebenernya seburuk itukah tuh foto, padahal kan difoto itu gue masih ada jarak sama si Eril!"

"Bukan masalah foto yang disebar dimading Ray, tapi... Ini," Reina pun memperlihatkan sebuah foto, dimana difoto itu Rayya dan Eril sudah pada jarak terdekat.

"Ini... Siapa yang motoin?! Ini pasti kerjaan si Erisa kan?!"

"Apa apaan dia, gak ada kerjaan banget aib orang diumbar disosmed!" Raut wajah kekesalan sudah menyelimuti nya. Kenapa Erisa sampai segitunya kepada Rayya?.

"Gue juga gak tau siapa yang motoin, intinya dari kemarin malam foto ini udah nyebar di sosmed," jelas Reina.

Ditengah kekesalannya, Khalisa tiba-tiba berlari masuk ke kelas, "Ray, lu dipanggil BK!" Khalisa berbicara dengan nafas masih terengah-engah, berlari dari ruang BK kekelas membuat tenaganya terkuras, apalagi ia harus menaiki banyak anak tangga.

"Oke, gue bakal ikutin permainan mereka!" Rayya bergegas keluar kelas menuju ruang BK.

Saat sudah sampai, diruangan itu juga sudah ada beberapa siswa dan siswi, dan salah satunya ada Erisa dengan angkuh dia melihat kedatangan Rayya.

"Rayya, silahkan duduk!" titah guru BK itu, Rayya pun mendudukkan dirinya tepat didepan guru BK itu.

Disampingnya sudah ada Eril.

"Mungkin kamu sudah tahu, alasan kenapa kamu dipanggil kesini bersama Eril?" Ucap guru BK itu.

"Ya, saya sudah tahu, kenapa saya dipanggil kesini, ibu akan membahas tentang sebuah pemitnahan yang tertuju kepada saya kan?" Rayya sekilas melirik Erisa.

"Kenapa kamu bisa berpikiran begitu?" Tanya sang guru BK, Rayya mengeluarkan nafas kasar.

"Ya, jelas Bu! Ini semua pemitnahan! Saya tidak melakukan apapun dengan makhluk disamping saya ini!" jelas Rayya, Eril yang merasa terpanggil pun menoleh kearah Rayya.

"Benar kalian tidak melakukan apapun? Di foto yang sudah tersebar sangat jelas loh, disana kalian saling berhadapan dengan jarak yang kurang dari 20 centimeter!"

"Ibu nggak percaya omongan saya?" Tanya Rayya, ia sebal dengan keadaan seperti ini, hanya merepotkan dirinya saja.

"Bukannya ibu nggak percaya, tapi difoto ini sudah jelas kamu dan Eril seperti sepasang kekasih,"

Rayya terlonjak kaget, NANI?!
"Hah? Apa Bu? Kekasih? Idieeeehhh najis Bu!" ucap Rayya sambil melirik tajam Eril. Dia juga, ngapain diem coba, bukannya lurusin beritanya eh malah enak enakan diem_-

"Bu pokonya saya gak ada apa apa sama nih makhluk! Kalo gak percaya tanya aja dia sendiri!" Ucap rayya dengan tegas.

"Bohong Bu! Jangan mau dikibulin sama Rayya, maling mana ada yang ngaku Bu, pasti si Eril juga gak bakalan ngaku Bu!" Erisa kini bersuara, Rayya menatap tajam Erisa.

Dari belakang Eril pun menatap Erisa dengan tatapan dingin, entah apa yang ada dipikiran nya. Seperti terlintas untuk Melakukan sesuatu.

"Jadi begini kelakuan mangsaku selanjutnya? Well, memang sebaiknya harus cepat-cepat memutuskan hidupnya."

Scandal Tomboyish Girl || a Game [Tamat]Where stories live. Discover now