t h i r t y s e c o n d

7.1K 1.1K 311
                                    

"Bin, ambilin gue minum."

"Soobin, ajarin gue dong."

"Syubin, pijitin gue dong."

Soobin menoleh, menatap Yeonjun jengkel di sebelah, "Tujuan lo kesini mau belajar bareng atau mau babuin gue sih?!" lalu kembali berkutat pada soal-soal fisika.

Yeonjun terkekeh pelan, tangannya masih sibuk menulis, "Babuin lo sambil belajar."

"Oke kita putus."

"DIH BELOM SEHARI NJING." umpat Yeonjun lalu menoleh ke sebelah, mendapati Pemuda Susu Almond itu tertawa keras, "Bercanda. Serius amat."

Ruang tamu Soobin jadi latar, mereka—Soobin dan Yeonjun—duduk di atas karpet sembari mengerjakan tugas di atas meja sedari satu jam yang lalu.

"Soobin~"

"Syubin~"

"Dek Soobin~"

"Iya? Kenapa Kak Yeonjun bangsat?" tukas Soobin tanpa menoleh, buat Yeonjun memutar bola matanya kesal.

"Kita di rumah berdua doang?"

Soobin mengangguk, "Terus kenapa?"

"Enggak papa. Emang kenapa?"

"Apaansi kok jadi nanya balik."

"Iyaya kok gue nanya?"

"Ya kok lo nanya gue?" tukas Soobin lalu meletakan pulpennya di atas buku, sempurna menoleh sambil memutar bola matanya kesal, "Hentikan ketololan ini."

Yeonjun terkekeh, lalu kembali sibuk dengan tugasnya.

Hening.

Ruangan didominasi suara pulpen yang bergesekan dengan kertas.

"Bin, first kiss lo siapa?"

"Anjing." kepalanya didongakan ke atas, membuat raut wajah mikir, "Baru kemarin gue kiss sama Sean di atas kasur. Kenapa?"

"Sinting, maksud gue someone gitu."

"Enggak pernah."

"Wah sama."

Soobin mendecih, "Gausah plagiat deh." tukas Soobin lalu tangannya meraih segelas air putih di hadapan.

Hening sebentar, Yeonjun membuka mulut kembali, "Yang ini caranya gimana?" sembari menyodorkan satu nomor soal di halaman bukunya pada Soobin.

"Kurang tau."

"Yaudah tambahin tahunya."

Soobin tertawa kencang—tawa paksa, lalu menepuk-nepuk bantal sofa di pangkuannya, "Gak lucu monyet." kemudian memasang wajah datar kembali.

"Soobin~"

"Lo apaansi nanya-nanya terus, otak tuh diputer—"

"Dijilat dicelupin." lanjut Yeonjun lalu tertawa keras, kemudian bangkit dan berbaring di atas sofa, meninggalkan tugas-tugasnya yang berantakan di atas meja.

"Bacot banget. Terus itu ngapain di sofa? Bukannya ngerjain."

Tangan Yeonjun menyambar remote televisi, menekan tombolnya acak, "Nanti aja tunggu lo selesai, gue mau nyalin."

"Otak lo tuh bisa di remake gak sih?!"

Yeonjun menggeleng, padahal Soobin juga tidak dapat melihat gelengan kepalanya, "Enggak, udah tau kok nanya."

Hening lagi, sekarang suara Boboiboy mendominasi ruang tamu Choi Soobin.

"Bin."

"Apaan lagi sih?!"

Enemy [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang