t e n t h

8.6K 1.5K 172
                                    

"Dia ... mati?"

Beomgyu menahan tawa, menatap komuk Soobin yang jelas banget nunjukin ekspresi khawatir, "tsundere bangsat,"

"Hah apaan?"

Beomgyu menggeleng, kembali sibuk dengan ponselnya. Sempurna mengabaikan Soobin yang tengah berpikir, Beomgyu itu ngomong apaan.

Ting!

Soobin menyibak selimut, lalu meraih ponselnya di atas nakas, mengintip dari siapa pesan yang masuk itu.

Choi Yeonjun

besok, atap, istirahat pertama.

ok.

Soobin berseru, mengangkat satu tangannya sembari menyeletuk yes. Pasalnya saat di atap kemarin sore, perkelahian yang diharapkan Soobin tidak jadi, padahal dirinya—jujur saja—berlatih lebih dari biasanya.

Beomgyu yang terkejut itu menoleh, "kenapa cong?"

Soobin menyodorkan layar ponselnya ke hadapan Beomgyu, yang disodorkan meraih ponsel tersebut lalu membacanya.

"Yang kayak gini lo bilang yes? sinting ya?" Beomgyu memutarkan kedua bola matanya, Soobin hanya mengendikan bahunya, lalu nyeletuk, "kan seru anjay,"

Brak!

Pintu dibuka tiba-tiba, lalu muncul kepala Jungkook dari luar, "Bin, ada Yeonjun,"

Soobin bangkit dari kasur, merapihkan rambutnya yang berantakan, "hah dimana?"

Jungkook masuk, duduk di sisi kasur Soobin, "di kandang, ya di rumahnya lah,"

Soobin menghela napas kecewa, "kirain mau sekarang,"

"Sekarang apanya?" celetuk Jungkook, Beomgyu yang masih sibuk dengan ponsel hanya tertawa mendengar percakapan.

"Mabar kak," dusta Soobin lalu kembali menghempaskan dirinya di atas kasur.

"Mandi bareng?"

"Main bareng anjeng,"

Jungkook tertawa puas, menjahili adiknya itu lebih seru daripada nonton Upin Ipin.

"Eh, Bin," panggil Jungkook.

Soobin hanya berdeham, malas menanggapi.

"Kemarin lo ketemu kak Taehyung ya?"

Soobin menoleh, lalu mengangguk, "di depan halte, dia ngajak gue bal—"

"Udah tau, dia udah cerita," potong Jungkook, lalu mengikis jarak antara dirinya dengan Soobin.

Jungkook mendongak, menatap kedua bola mata Soobin, "Yeonjun sakit, kenapa gak lo bawa pulang? kan lo tau rumahnya,"

Soobin hanya diam, sibuk menggeser-geser menu di layar ponsel.

"Atau kenapa gak lo tungguin dia di UKS kemarin? seenggaknya dia temen sekelas lo lah," lanjut Jungkook, yang ditanya diam. Tidak merespon.

Beomgyu yang masih di dalam kamar Soobin ikut menguping, tetapi tidak berbicara.

"Lo pasti ada apa-apa kan sama Yeonjun?"

Jungkook menatap Soobin benar-benar di bola matanya, ekspresinya benar-benar bukan Jungkook yang Soobin kenal, "Bin, gue udah tau semua,"

Kini Soobin mendongak, menatap Jungkook juga tepat di bola matanya, "tau apa?"

"Kwon Yoora, lapangan sekolah, luka jahit, atap, bahkan hubungan gue sama kak Taehyung yang jadi masalah utama antara lo sama Yeonjun?"

Soobin merunduk, tidak kuat lagi menatap wajah kakaknya yang semakin lama semakin galak jika dilihat.

"Jawab! jangan diem aja!"

Beomgyu tersentak, ia bingung, mau keluar tapi tanggung, mau di dalem aja tapi canggung. Namun, ia memutuskan untuk diam di tempat.

"Ma-mau lo apa kak?" ujar Soobin hampir menangis. Kakaknya itu satu-satunya orang yang dia takutin kalo lagi marah—bahkan kalo orang tuanya yang marahin dia, Soobin gak akan sebergetar dan gak setakut ini.

"Minta maaf, secepatnya,"

"Tapi dia salah juga kak!"

"Minta maaf atau gue—"

Soobin mengangguk, berat. Sepanjang hidupnya, ini peringkat teratas permintaan kakaknya yang paling susah.

Tiga tahun udah jadi musuh, rumah sakit, UKS, lapangan, atap, jadi tempat langganan buat mereka, tapi semuanya hancur karena satu permintaan maaf. Gak mungkin Yeonjun maafin semudah itu.

Dan gak mungkin juga Soobin minta maaf segampang itu.

Tapi Soobin pernah janji, dia bakal lakuin apapun untuk kakaknya.

Choi Yeonjun

besok, atap, istirahat pertama.

ok.

besok gue sekalian mau ngomong. penting.

ngaret gue lakban mulut lo.

***

Halooo¡
Niat mau nabung chapter tapi ga tahan buat publish :')

Halooo¡Niat mau nabung chapter tapi ga tahan buat publish :')

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bucin sedari zigot :)

Enemy [✓]Where stories live. Discover now