t h i r t e e n t h

8.4K 1.4K 154
                                    

Kedai es krim.

Disinilah mereka berlabuh. Sempat saling melempar sepatu karena masing-masing memaksakan pendapatnya, hingga akhirnya yang lebih muda yang menang.

Soobin vote untuk kedai es krim. Sedangkan Yeonjun vote untuk kedai kopi. Tetapi akhirnya si pihak bawah juga yang menang.

Hm.

Kedainya tidak jauh dari sekolah, sehingga mereka memutuskan untuk jalan kaki ke tempat tujuan. Bolos memanjat pagar, tentunya.

Soobin yang memang pertama kalinya bolos memanjat pagar, tidak henti-hentinya juga, nyerocos pasal,

"Gimana kalo keciduk guru nanti?"

"Gimana kalo nilai gue kosong?"

"Gimana kalo ditanyain pas masuk?"

Yang langsung dilempar sepatu sama Yeonjun pas banget di mulutnya.

Sebenernya, Soobin tinggal bilang enggak kok kalo mau gak ikut. Yeonjun juga gak maksa, cuma Yeonjun malah ngancem, kalo lo gak ikut entar rambut lo gue botakin.

Kan gak lucu. Jadi Soobin ngikut aja.

"Pesen," titah Yeonjun pas udah sampe di kedai es krim. Jam-jam segini emang lagi sepi-sepinya. Masih pukul sebelas pagi. Jadi di dalam kedainya cuma ada mereka berdua.

Soobin yang sedari tadi mengekor di belakang Yeonjun ngangguk, "lo mau apa?"

"Samain,"

Yeonjun ninggalin Soobin yang lagi pesan es krim, duduk di kursi dekat jendela sambil mainin ponselnya. Masih teringat kata-kata yang dia baca beberapa menit lalu di atap, bingung mau jawab apa.

Lima menit, Soobin duduk di bangku seberang Yeonjun. Masing-masing sibuk sama ponsel dan es krimnya, gak ada kata sama sekali.

"Dingin," celetuk Soobin pertama kali.

Yeonjun mendecih, "kalo panas seblak goblok,"

"Iya ya, lidah gue sampe melepuh kalo makan seblak," ujar Soobin, udah di gas, tapi tumben banget masih sabar.

"Tiup lah,"

"Gak boleh ditiup,"

"Lah emang kenapa?"

"Soalnya karbondioksida lo penuh kegoblokan," tukas Soobin.

Yeonjun melempar sendok es krim ke wajah Soobin, yang dilempar hanya mengaduh pelan lalu tertawa kecil.

Soobin mendongak, menatap wajah Yeonjun yang tatapannya masih kosong seperti di atap tadi, "lo serem banget anjeng kalo kayak gitu,"

Yeonjun menoleh, menatap Soobin balik, "gak usah diliatin,"

Soobin menghembuskan napasnya kasar, salah mulu dari tadi. Lalu membuka ponselnya.

Kak Jungkook

Lo udah minta maaf sama Yeonjun?

Belom, lupa

Cepetan minta maaf
Sekarang!
Walaupun lo lagi belajar jg

"Ah elah,"

Soobin menghembuskan napasnya kasar yang kedua kali. Sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia bingung meminta maaf darimana.

Matanya menelusuri sudut-sudut meja kayu yang bertuliskan comfort place + wifi + ice cream = 100% lalu fake flower di tengah meja, kemudian sepasang matanya tidak sengaja berhenti di satu titik air yang jatuh di sisi meja seberang.

Awalnya hanya mengasumsikannya sebagai titik air yang jatuh dari es krim yang semakin lama mencair, atau atap kedai yang bocor karena hujan.

Soobin mendongak, menatap wajah Yeonjun yang ditutupi tangan sang empu. Mungkin wajahnya enggan dilihat oleh makhluk di seberang.

"Yeonjun?"

Yang lebih tua diam, tidak merespon.

Hingga beberapa detik kemudian, Yeonjun melepas kedua tangannya yang sedari tadi menutupi wajahnya, melihat wajah Yeonjun yang basah dan mata memerah, Soobin menyimpulkan kalo Yeonjun menangis.

Soobin terkejut, "lo-lo nangis?"

Yang ditanya tidak menjawab.

"Lo jelek banget anjir kalo nangis," lanjut Soobin.

Yang di seberang masih saja nangis dalam diam. Tidak ada isakan.

Hening terus seperti itu, hingga akhirnya tangis Yeonjun pecah, air matanya turun deras, membuat sang empu terus membuang mukanya beberapa kali, malu dilihat yang lebih muda.

"Ja-jangan nangis?"

Yeonjun mendongak, menatap Soobin telak di matanya, "maaf," lalu kembali melanjutkan tangisannya di seberang Soobin.

Soobin bingung. Tetapi berinisiatif untuk duduk di samping Yeonjun, lalu berdeham menenangkan, "ma-maafin gue, Jun,"

Yeonjun menoleh ke samping, ke wajah Soobin, "hah?"

"Gapapa maaf aja,"

Disaat Yeonjun masih sibuk sama tangisannya, Soobin nyeletuk, "jangan nangis, udah sini cerita," lalu menepuk-nepuk pelan punggung Yeonjun.

Bukan tepukan penuh tenaga, melainkan tepukan yang Yeonjun rasakan penuh kenyamanan disaat ia butuh seseorang.

***

Pagi!

lEMAH KALO YEONJUN PAKE KEMEJA HUHU :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

lEMAH KALO YEONJUN PAKE KEMEJA HUHU :(

Enemy [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang