(5) extra part

7.7K 1.3K 131
                                    

Soobin memutuskan untuk nonton film bersama Yeonjun hari ini. Setelah mendengar cerita Yeonjun dari a sampai z, Soobin bosan, jadi mending ia nonton saja, masih di kedai es krim tentunya.

"Nonton apa?" tanya Soobin tanpa ngegas, masih ada hasrat untuk akur hari ini.

Yeonjun mendongak, "eum ... thriller aja?"

Soobin mengangguk, setelah ketemu film yang menurutnya cukup bagus, ia menekan tombol play, masih duduk bersebelahan dengan Yeonjun sembari memakan es krimnya yang belum habis juga.

"Dih pisaunya tumpul amat," komentar Soobin.

"Yang tajem kan mulut lo doang, Bin." tukas Yeonjun lalu tertawa kecil.

Soobin mengangguk-angguk saja, masih fokus pada filmnya.

"Masa udah hari ketiga, psikopatnya gak ganti baju juga anjeeer," ujar Yeonjun memerhatikan pakaian si cewek peran utama.

Soobin di sebelah mendecih, "laaah, yang cowok mobilnya kagak ganti tiap hari gak lo komentarin,"

"Beda tolol,"

"Cowoknya miskin,"

"Bodo amat,"

Mereka berdua masih fokus nonton, sesekali makan es krimnya yang udah mulai mencair, sebenarnya sepanjang film mereka ngomong terus, mau nonton apa mau jadi komentator sepak bola sih.

"Weh teruskan! oke dikit lagi ketusuk itu weh, yaelah lama banget, tinggal tusuk itu doang yah, lam—"

"Bacot banget lo monyet, taruhan, yang menang yang si protagonis,"

Soobin menjentikan jarinya, "oke! taruhan diterima! yang menang si psikopatnya!"

"Jadi hukumannya apa nih yang kalah?"

"Oke bentar," Soobin pencet tombol play biar ke pause, lalu menoleh lagi ke arah Yeonjun, "yang kalah, traktir thai tea depan sekolah, pas weekend ini! deal?"

"Oke, deal," terima Yeonjun lalu menekan kembali tombol play.

Film diputar, mereka masih komentarin kegregetan masing-masing.

"Sumpah protagonisnya lemah anjir! lawan balik apa!"

"Kalo semuanya kuat, nanti gak ada yang lemah, setan,"

"Oh,"

Soobin tepuk-tepuk meja kedai, "WOI ITU TUSUK PUNGGUNGNYA ELAH, CEPET MATI APA!"

"Nooo! lawan balik eh sarimiiin!"

Soobin protes, "Big no! yang jahat yang harus menang!"

"Apaan dih!"

Filmnya habis. Endingnya si psikopat yang menang. Soobin girang, pukul-pukul bahu Yeonjun, "weh anjir gue menang! traktir ya!"

Yeonjun ngangguk pasrah, beresin bekas es krimnya yang udah habis, lalu bangkit dari duduk, tapi bingung karena Soobin masih diam di tempat.

"Lo gak mau pulang?"

Soobin menimbang-nimbang, bilang tidak ya, "eum, kak Yeonjun,"

Yeonjun lempar sendok es krim bekas mulutnya ke Soobin, natap yang lebih muda jijik, "panggil gue Yeonjun aja, jijik gue dipanggil kak sama lo," terus jalan ke pintu depan.

"Oke, Yeonjun,"

Yeonjun menoleh, "apaan?"

Soobin masih bingung, bilang tidak ya.

Yeonjun memutar bola matanya, "apaan sih?"

Yang lebih muda menatap lelaki Tiga Belas September itu, "anu ... utang es krim lo tadi belom dibayar,"

Karena nyatanya Soobin lebih malu nagih utang daripada yang utang itu sendiri. Walaupun sama musuhnya yang selalu digas tiap hari.

***

Halo malam mingguqu yang hanya bersama dunia oren hehe <3

Ada yang sama tida? :0

Enemy [✓]Where stories live. Discover now