Gadis kecil

51.1K 2.6K 59
                                    

HARGAI PENULIS DENGAN TEKAN BINTANG!

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

HARGAI PENULIS DENGAN TEKAN BINTANG!

~Happy Reading~
















Cklek

"Mas Genta! Bisa tolong jelasin foto ini?"










Mas Genta datang dengan menenteng plastik hitam yang berada di tangan sebelah kirinya tersebut.

"Jelas kan apa?" tanya nya dengan tangan yang masih aktif mengobrak abrik isi plastik hitam tersebut.

Aku melotot pertanyan ku di jawab pertanyaan oleh Mas Genta dengan santai nya sambil menuangkan soto ke dalam mangkok " Ya, ini loh mas! Foto ini mas dapat dari mana?"

Dengan kesal Aku mengangkat tangan dengan setinggi-tingginya agar mas Genta melihat ke arah ku, tetapi dengan santai nya iya mengambil kursi lalu duduk di dekat ranjang dengan semangkok soto di tangan nya

"aaaaaa~~ Buka mulut nya" ia menyodorkan sendok yang berisi soto tersebut ke arah mulut ku.

Aku tambah kesal, dengan keadaan cemberut aku menerima suapa tersebut lalu mulai mengunyah nya "Mas! Jawab dong!" rengek ku dengan memaksa

Ia menghela napas, menatap ku dengan pandangan yang sulit ku mengerti "Kamu itu! Kan saya sudah bilang, sebelum kamu belum ingat saya, saya tidak akan meberitahu siapa saya di masalalu kamu"

"Mas itu bener—-–naksbdjssnasjjs"

" Jangan banyak omong, makan saja dulu!"
Kurang ajar, dia menyuapiku saat aku membuka mulut dan ingin berbicara.

Dengan keadaan kesal aku tetap menerima suapan demi suapan soto yang Mas Genta berikan kepada ku.

Aku mecoba mengingat apa yang sebenarnya terjadi antara aku dan Mas Genta di masa lalu, seingatku dia hanya guru baru di sekolah ku.

Aku akan mencoba membujuk Mas Resa, siapa tau dia bisa memberi sedikit informasi masalalu ku dengan Mas Genta.

"Jangan melamun terus!" tegur Mas Genta di iringi cubitan halus pada pipi ku

Dengan kesal aku menghapus jejak tangan nya yang berada di pipi ku "Ck! gausah pegang - pengang!" marah ku

Mas genta hanya tersenyum geli lalu secara tiba-tiba

Cup

"yang itu jangan di hapus!" 

Dengan jahil nya aku menggosok kan kembali tangan ku ke pipi "Gak mau!"

mas Genta hanya melirik ku tajam "Kamu sengaja pengen saya cium lagi kah?"

"Ih apaansih mas genta!"

Dengan gerakan cepat tangan ku mengambil pisau buah yang berada di meja sebelah ranjang itu lalu menyodorkan nya pada mas genta "Kalo mas cium aku lagi, aku batalin perjodohan nya!"

Raut wajah nya tiba - tiba berubah, dia menatapku begitu tajam dengan deru napas yang tenang Mas Genta berdiri dari keterdudukan nya lalu menarung mangkok di meja. Gerakan nya begitu tenang, setelah itu dia mendekatkan diri kepadaku,  Mencondongkan tubuh nya sehingga wajah kami sangat dekat sampai aku bisa merasakan deru napas nya yang mengenai bibir ku


Aku hanya diam dengan rasa gugup bercampur rasa takut yang ku rasakan secara bersamaan, tangan ku yang semula memegang pisau buah di genggam-nya dengan perlahan lalu mengambil pisau tersebut dan membuang nya begitu saja ke  sembarangan arah

"Saya berjuang mati-matian dan menunggu selama enam tahun, ternyata enggak bikin kamu ngerti kalo saya cinta sama kamu"

"Saya ngerti kamu masih menginginkan samu'el. Tapi apakah bisa semua cinta mu hanya untuk saya? Sama kaya dulu, semua yang kamu miliki adalah milik saya!"

"Ma—- Maksud Mas Genta apa?"  aku memberanikan diri bertanya di sela-sela rasa takut ku

Mas Genta mengubah posisi nya menjadi duduk di atas kasur pasien. Aku hanya diam meneliti tingkah laku nya yang menyuruh ku menggeser sedikit agar ia bisa berbaring di ranjang ku.

"Ihhh~ mas genta sempit tau!" protes ku dengan sedikit memukul bahunya.

Tiba-tiba tangan ku di tarik oleh mas Genta hingga aku terbaring berbantalkan lengan kekar nya tersebut.

"Apaansih mas Genta!" dengan berontak aku mencoba melepaskan diri dari kukungan lengan besar mas Genta

"diam! Mau saya ceritakan sesuatu gak?" tawar nya dengan masih mencoba memberkuat pelukan nya pada pinggang ku.

Aku mendengus pasrah "Kalo gak menarik, aku gak mau dengerin!"

"Dulu saat saya masih SMA, ada anak kecil yang ingin menikah dengan saya—-" dia berkata sambil mengelus halus surai ku

"Hah ? Mas serius?"

Ia mengangguk sebagai tanda jawaban "Ternyata dia anak pembantu di rumah saya" lanjut nya

"Kata nya dia ingin sekali saya nikahi, tetapi takdir berkata lain. Saya dan dia terpisahkan oleh keadaan, dia hilang ingatan. Dia tidak mengingat saya lagi—- Dentala....." pandangan matanya mengarah ke arah ku.

"Mas mencintai gadis kecil itu?" tanya ku dengan rasa penasaran

Mas Genta mengubah posisi menjadi memeluk lalu mengecup singkat pipi ku "Sangat" jawab nya.

Aku hanya mengangguk kaget, apakah Mas Genta seorang pedopil? Masa dia suka dengan anak kecil?

"Kalo boleh tau siapa namanya mas?"

"Sama seperti punya mu"


















OBSESSION (Story Of Dentala)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon