Bad siTuatIon bUt, it'S oKey

136K 3.5K 14
                                    

HARGAI PENULIS DENGAN TEKAN BINTANG!

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

HARGAI PENULIS DENGAN TEKAN BINTANG!










"Sepertinya Dentala bermasalah dengan mental nya, saya tidak bisa memastikan karna ini benar atau tidak, tetapi alangkah baik nya bapak ibu merujuk ke poli sikologi biar di tindak lanjuti"

"lalu dok, luka yang ditangan anak saya apakah dia berniat membunuh dirinya sendiri?"

"saya tidak bisa memastikan bu, karna orang yang mempunyai emosi yg tidak stabil dan gangguan mental bisa jadi mencari pelampiasan dengan cara menyakiti diri sendiri atau sering kita sebut self injury, mereka melakukan itu hanya untuk menyalurkan emosi dan rasa sakit yang mereka rasakan karena ketidak tahuan mereka harus melampiaskan nya kemana sehingga mereka melukai diri nya sendiri"

"Masss anak ku.....anak ku mas! Hikss "

















Sedari tadi aku hanya memejamkan mata dan berpura-pura tertidur saat dokter memasuki ruang inap dan menjelaskan apa yang terjadi dengan ku kepada Daddy dan Mamah.

Saat dokter itu keluar baru lah aku membuka mata, melihat keadan sekitar ruang inap ku.

"Sayang? Alhamdulillah kamu sudah sadar" Mamah langsung menghampiri brangkar ku

Aku diam, tak menanggapi perkataan Mamah. tenggorokan dan mulut ku rasanya enggan untuk mengeluarkan suara.

"Bisa kamu jelaskan apa maksudnya dengan semua ini Dentala?" tanya Daddy kepadaku

"Mas, Kamu ini apa-apaan sih! Anak kita itu baru sadar jangan kamu kasih pertanyaan yang macam-macam!" Tegur Mamah kepada Daddy ku.

Aku hanya menghela napas melihat perdebatan mereka "Aku lapar, Mamah bisa belikan aku makanan?" pinta ku kepada nya. Sebenarnya itu sebagai alibi saja karna aku butuh ketengan tidak ingin di ganggu oleh siapa pun untuk saat ini.

Mamah mengelus rambut ku dengan sayang "Mamah kebawah dulu kalo begitu untuk mengambil jatah makan siang kamu di bawah"

"Aku temani" tawar Daddy yang di balas gelengan oleh Mamah

Daddy menghela napas "Hati-hati saat turun tangga, ingat kamu bawa anak ku!" Mamah pun pergi menghilang di balik pintu.

Hening

Itulah atmostfir ruangan ini, begitu canggung dengan Daddy yang duduk di kursi yang di sediakan di dalam ruangan ini, sedangkan aku hanya diam melihat atap rumah sakit yang berplafon putih itu.

"Daddy minta maaf-—" tiba-tiba Daddy bersuara

"-— Daddy minta maaf belum bisa menjadi sosok orang tua yang baik untuk kamu" lanjut nya.

"Daddy minta maaf sudah merebut kebahaian mu, termasuk merebut Mamah dengan menikahi nya" aku menoleh ke arah Daddy, kulihat Dia menunduk sambil meremas kedua tanganya.

OBSESSION (Story Of Dentala)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt