Bukan orang gila

244K 3.4K 35
                                    

VOMEN [VOTE DAN KOMEN] SEBAGAI BENTUK APRESIASI KEPADA PENULIS!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

VOMEN [VOTE DAN KOMEN] SEBAGAI BENTUK APRESIASI KEPADA PENULIS!







Samu memegang tangan ku dengan begitu erat. Padangan nya mengunus tepat ke mata ku.

"Ini.....undangan pernikahan ku" aku menyodorkan undangan yang ada di tangan ku, undangan yang sengaja aku ambil dari pencetakan lebih cepat karna aku ingin memberikan nya kepada Samu untuk hari ini.

Samu diam, atensinya beralih ke tangan ku yang masih memegang undangan tersebut "Aku akan datang" ujar nya sambil mengambil undangan itu dari tangan ku

Kami berdua terdiam dan saling bertatapan. Kaki ku seakan enggan melangkah untuk meninggalkan Rumah ini walaupun ojek online yang ku pesan sedari tadi sudah datang sedang menunggu ku di depan gerbang rumah mewah ini. Rasanya aku ingin menghentikan waktu, aku gak mau ninggalin Samu. Memberi undangan pernikahan ku kepadanya adalah hal terburuk yang ku lakukan

Harus nya  kami kan yang menikah? Kenapa ini? Tidak seperti ekspektasi pembahasan kita saat masih bersama!

"Kasian amang ojek nya nungguin dari tadi" imbuh nya sambil menghapus air mataku menggunakan kedua jempol tangan lelaki itu

Aku menggigit bibir bawah ku sembari menggeleng pelan "Mau disini sama kamu"  kataku lirih

Samu menghela napas gusar dan membawaku kedalam dekapan nya "Enggak bisa Nta" ujar nya sambil mengelus Punggung ku

"Semua bakal baik - baik aja selagi kita masih mengikuti jalan takdir. Ini takdir kita, kita hanya sampai disini. Mau kamu menangis meraung meminta kita untuk kembali bersama pasti semesta gak akan mengabulkan nya,  aku masih dalam kekuasaan orang itu" Samu melepaskan pelukan nya, menangkup wajah ku dengan kedua tangan nya

"Maaf kalau nanti aku butuh waktu lama buat liat kamu tanpa perasaan, Dentala."

Dia mengecup kepala ku dengan bertubi-tubi "tapi nanti jika aku udah berhasil ngelewatin proses itu artinya kamu sudah bebas" lanjut nya

Mendengar ucapan samu yang seperti aku menjerit dengan keras, dada ku sesak begitu hebat dan yang terakhir yang aku ingat adalah Samu dengan lantang meneriaki nama ku

OoO

"apa keadaan nya baik-baik saja dok?"

"Dentala mengalami shock berat akan suatu hal, jadi dia tidak sadarkan diri, kalau selain itu tidak ada hal yang serius pada Dentala Bu,Pak"

Aku membuka mataku dengan perlahan-lahan menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina mataku.

Percakapan itu samar-samar ku dengar. dengan masih lemas aku melirik tangan kanan ku yang terdapat infus-an. Aku menghela napas kesal dengan diri ku yang sangat lemah ini!

OBSESSION (Story Of Dentala)Where stories live. Discover now