visit

61.5K 2.5K 17
                                    

VOMEN [VOTE DAN KOMEN] SEBAGAI BENTUK APRESIASI KEPADA PENULIS!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

VOMEN [VOTE DAN KOMEN] SEBAGAI BENTUK APRESIASI KEPADA PENULIS!


Aku menatap rumah megah dengan chat berwarna putih dengan gerbang hitam yang menjulang tinggi.

Dengan penuh tekad yang ku punya, aku memutuskan untuk menemui Samu. Disini lah aku di rumah utama milik lelaki itu di temani Reno yang sedari tadi mengoceh bahwa dia tidak mau menemani ku kedalam sana

"Gue cukup nganter lo sampai sini, selebih nya lo atur sendiri" ujar nya

Aku mendelik dan menghela napas "Iya, bawel banget elah!"

Reno mendesis sinis "Lo mau gue tungguin atau gimana?" tanya Reno

"pulang aja, nanti aku pulang sendiri" titah ku

Reno mengangguk "Yaudah. Kalo gitu gue pulang dulu" pamit nya sambil memakai helm nya kembali dan menyalakan motor

Aku menatap Reno yang meninggalkan ku di depan gerbang rumah Besar ini, menghela napas sambil menguatkan hati, menyusun kata-kata yang nanti bakal aku sampaikan kepada Samu.

Ku langkah kan kaki ku menuju letak bell yang berada di sebelah kanan tembok gerbang hitam ini lalu menekan nya sebanyak tiga kali

Tak lama gerbang pun terbuka dengan menampilkan pria yang memakai seragam penjaga, mungkin satpam rumah mewah ini.

Dia menghampiriku "Cari siapa neng?" tanya nya dengan sopan

Aku berdehem menetralkan detak jantung "Sa-saya cari Samu—-  Ah maksud nya Samu'el pak" jawab ku gugup

Satpam yang ber-Name tag suprito itu tersenyum ramah "Neng, tunggu disini sebentar saya kasih tau si aden nya dulu" ujar nya. Aku hanya mengangguk dan menunggu di luar gerbang yang terbuka sambil meneliti halaman rumah mewah ini, ternyata begitu asri.

Banyak tanaman dan jenis bunga yang tumbuh menghiasi halam rumah. Sibuk dengan taman rumah ini hingga aku tak sadar bahwa satpam tadi sudah ada di hadapan ku "Silahkan masuk neng, si aden sudah menunggu" titah nya

Aku mengangguk dan mulai mengikuti langkah pak suprito itu dari belakang.
Pintu rumah megah itu sudah terbuka dan langkah kaki ku membawa ku masuk kedalam rumah yang sangat begitu elegant

Mataku tak henti-hentinya mengedar dan memperhatikan setiap sudut rumah ini "Silahkan duduk neng" titah Pak suprito

Aku mengangguk dan mendudukan dirj di kursi yang kurasa seharga mobil.

Tak lama seorang wanita paruh baya menghampiriku dengan senyum ramah nya "Non mau minum apa?" tanya nya, aku menggeleng "Tidak usah repot-repot bu" tolak ku secara halus

"Ehhh gak boleh gitu atuh! Yaudah bibi bawain jus kiwi mau? Tidak asam kok manis soalnya buah import" jelas nya

"Ak - "

OBSESSION (Story Of Dentala)Where stories live. Discover now