Jisoo hanya diam, lalu menurunkan kembali pandangannya.

"Apa perlu aku mengantarmu? Kurasa hujan akan turun. Dan kau sendiri disini." Taehyung bertanya.

Jisoo ingin menolak, tapi pemuda itu benar, dia akan sendiri disini. Akhirnya Jisoo menatap Taehyung sendu. Taehyung pun menelan ludah samar.

Tatapan itu lagi.

"Apa tidak merepotkan?" tanya Jisoo tiba-tiba. Taehyung terkesiap. Itu pertama kalinya Taehyung mendengar Jisoo bicara setelah beberapa hari dia hanya diacuhkan. Lantas Taehyung pun tersenyum tipis, "tentu saja tidak. Aku membantu dengan senang hati. Ayo."

Jisoo menatap tangan Taehyung yang terulur, kemudian membalas uluran tangan itu. "Terimakasih," ucapnya lirih yang dibalas Taehyung dengan anggukan lucu.

Taehyung pun menaiki motor sport nya. Jisoo hanya mengekor dibelakang. Lalu duduk belakang Taehyung.

"Ah, Jisoo-ssi, maaf, aku tidak punya helm cadangan." Pemuda itu menoleh kan kepalanya ke belakang, tempat Jisoo duduk sembari menunggu jawaban gadis itu.

"Tidak apa," ucap Jisoo datar. Taehyung menjinjit satu alisnya, "yakin?" tanya Taehyung sekali lagi. Dan jawaban sama terucap dari bibir mungil Jisoo.

Taehyung menghela nafas sebelum akhirnya mengangguk. Segera dia menghidupkan motornya. Lalu menjalankan motor itu perlahan. Sekitar 10 menit tidak ada percakapan diantara keduanya.

Dan di menit berikutnya, Taehyung menarik sudut bibirnya keatas, saat merasakan sesuatu yang melingkar di perutnya dan sebuah beban di punggungnya.

Kim Jisoo, gadis itu menyandarkan kepalanya pada punggung Taehyung. Tidak tau kenapa, hanya saja gadis itu ingin bersandar untuk saat ini. Dan dia menemukan punggung kekar Taehyung sebagai sandaran.

Dan tanpa ia sadari, air mata yang ia tahan sedari tadi jatuh ke jaket yang dikenakan Taehyung. Dan saat itu juga, hujan turun. Membuat tubuh kedua insan itu basah.

Lantas Taehyung menghentikan motornya di tepi jalan. Pemuda itu melepas jaketnya, lalu menoleh ke arah Jisoo yang rambutnya telah basah setengah. Sedetik kemudian, Taehyung memakaikan jaket itu di bahu Jisoo.

Jisoo memandang Taehyung datar namun terkesan bingung, Taehyung pun hanya tersenyum tipis, "Aku tidak mau membuat anak orang sakit. Jadi pakai aja," ucap Taehyung seakan mengerti dengan tatapan gadis yang memiliki marga sama dengannya itu.

Taehyung kembali menjalankan motornya. 25 menit, keheningan pun berakhir. Taehyung menghentikan motornya didepan sebuah rumah yang lumayan besar dan mewah. Kemudian Jisoo turun, masih dengan jaket yang menempel dibahu nya.

"Terima kasih," ucap Jisoo singkat. Taehyung hanya tersenyum.

"Aku akan mencuci jaket mu. Besok akan ku kembalikan," sambungnya.

"Apa kau tidak menawariku masuk?" dengan percaya diri, Taehyung bertanya. Gadis itu hanya menatap Taehyung tanpa ekspresi.

"Lebih baik kau pulang, mungkin orang tua mu mencari mu nanti,"jawab Jisoo. Taehyung spontan menghela nafas.

Ini namanya mengusir secara halus. Taehyung membatin.

"Hmm, kau benar. Aku akan pulang." Taehyung segera mengambil helm nya.

"Sekali lagi, terimakasih," kali ini Jisoo tersenyum. Membuat Taehyung terpaku beberapa detik oleh senyum khas seorang Kim Jisoo.

Perlahan, hujan pun mereda. Atmosfer mulai menghangat. Taehyung yang sudah mendapat kesadarannya mulai menjalankan motornya perlahan lalu menghilang di belokan jalan.

Jisoo menghela nafas. Gadis itu melepas jaket milik Taehyung, lalu ia sampirkan pada lengannya. Dia pun berbalik, lalu berjalan masuk ke rumah yang cukup besar itu.

Jisoo mendorong pintu, "Jisoo pulang~" sedetik kemudian, gadis itu menghentikan langkahnya. Pandangan matanya menyebar ke seluruh ruangan. Lalu terhenti pada satu titik.

Dimana sebuah bingkai foto yang cukup besar dengan gambar seorang wanita dan pria yang masih cukup muda dengan memakai gaun pernikahan tergantung rapi diatas meja didepan pintu masuk.

Bahu gadis itu jatuh, begitu pula pandangannya. Jisoo menutup pintu. Lalu meniti anak tangga dengan langkah gontai.













At Three

"Hmm...Kim Jisoo."

Taehyung mengetuk ngetukkan bulpoin berwarna ungu itu ke dagu nya. Manik coklat pemuda itu menatap langit langit kamar yang di cat ungu muda.

Sepuluh detik kemudian, tangannya secepat kilat menulis sesuatu di sebuah notebook kecil berwarna putih.

"Siap!" Taehyung merentangkan tangannya tinggi tinggi ke udara.

"Kim Jisoo. Kau berhasil membuat seorang Kim Taehyung jatuh ke pesona mu, kkk." Taehyung menatap sekilas ke notebook itu. Lalu terkekeh.









[]

✩°-αƭ ƭɦ૨εε-°✩ [VSOO] Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora