4 : Thank you, Danik.

8K 1.3K 1.2K
                                    

#WelcomeBackDaniel














































Warn?

























Belum ya gaes!
Rated masih aman
tapi sedikit agak tidak aman *loh*

































Yang pernah baca Heartbeat
pasti tahu maksud; [sebagian teks terpotong...]
dan itu juga berlaku di buku ini.
So, tunggui aja ya!








Happy Reading
▶️▶️▶️






Lantunan lagu rnb di dalam Bar Café Cheongdam menemani Seongwu bersama Mingyu dan Jaehwan disana. Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam dan mereka sudah disana selama sejam.

Ketiganya memang sering berkumpul di Café itu untuk melepaskan penat karena seharian bekerja dan kali ini berbeda, mereka disana bukan untuk sekedar kumpul biasa melainkan menunggu seseorang.

Seseorang yang telah berjanji pada mereka untuk bertemu di Café tersebut namun hingga saat ini orang itu pula yang belum terlihat.

Itu membuat Seongwu yang tengah duduk diantara kedua rekannya kesal. Wajah cantiknya sampai tertekuk dan bahkan minuman yang ada dihadapannya tak tersentuh sedikitpun.

Ia sungguh kesal. Sangat.

Jika Seongwu kesal, beda lagi dengan dua rekannya, Jaehwan dan Mingyu. Jaehwan yang sedari tadi duduk disisi kiri Seongwu memilih diam dan tak bersuara. ia takut dan malu jika ketua teamnya itu mengumpat padanya ditempat umum seperti ini. Apalagi Café sedang ramai pengunjung, itu bisa membuat sisi dominannya terluka.

Sedang Mingyu yang berada di kanan Seongwu nampak sibuk dengan notebooknya. Ia tengah melihat portal berita dan dengan sengaja menyibukan diri agar Seongwu tak mengamuk padanya karena secara tidak langsung ialah orang yang pertama kali menyetujui perjanjian itu, bertemu di Café.

Melihat kedua rekannya yang diam saja membuat Seongwu semakin kesal. dipukulnya meja bulat yang mereka tempati itu dan berdesis. "Aish!"

Beberapa pengunjung langsung memalingkan muka padanya. ada yang menatapnya aneh dan ada juga yang biasa saja. tak terganggu.

"Kenapa sih, ketua?" bisik Mingyu.

Seongwu menoleh padanya. "mana pria gila itu? Hm?!" matanya menatap Mingyu sinis.

Mingyu melarikan pandangannya pada pintu masuk, "sebentar lagi, ketua."

"Berapa hari lagi?!" Tangan kanan Seongwu mencengkram lengan Mingyu.

Jaehwan yang melihat itu terkekeh kecil sambil bersiul dengan membuang pandangnya kesamping.

"Tenang, ketua..." balas Mingyu. tangannya melepaskan pegangan Seongwu.

Seongwu yang tak terima tangannya dilepas oleh rekannya itu memilih kembali menahannya, "kau pikir, kantor akan memaafkan kita kalau kita kembali tanpa membawa berita terbaru, hm?!"

"Aku yakin dia akan datang, ketua."

"Kenapa?" tangan Seongwu semakin erat menahan lengan Mingyu, "kenapa kau sangat percaya pada pria gila yang tak punya akal sehat itu?"

KANGTUBE | ONGNIEL [COMPLETED]Where stories live. Discover now