36 - *slides $5 to essence* tell me about the aliens

1.1K 271 126
                                    

ONE Man Army duduk bersila di atas penutup wc, di bilik toilet terpojok kantor kerjanya, menghabiskan dua menit belakangan hanya untuk mengirim P beruntun ke nomor Essence. Kecuali kalau sang informan sedang mengaktifkan mode hening, ponselnya niscaya sudah berdering sebanyak seratus kali. Strategi spam tersebut tidak pernah gagal, dan saat itu pun lagi-lagi terbukti.

unknown number: yaaaaaaaaaaaa (3.59 PM)

Balasan itu datang dari nomor asing. Sebelah alis Connor terangkat. Hampir setiap hari, nomor telepon Essence selalu bergonta-ganti. Dia lekas menyimpan nomor baru itu dan menamakannya seperti nama kontak Essence yang lama: snake. Tidak pernah berubah.

me: bagaimana atlas dkk? (3.59 PM)

snake: ??? kau serius cuma menanyakan itu? (3.59 PM)

me: prioritas, idiot (3.59 PM)

snake: aahhh mereka baik (4.00 PM)

Pesan Essence berikutnya adalah berupa gambar. Berlatar kegelapan laut malam, kesembilan anggota Venom berdiri berdempetan di geladak kapal pesiar, ekspresi tidak ada yang sedap dipandang; tegang, meringis, bersungut-sungut. Segelintir wajah kriminal yang Connor kenali tampak ikut terpotret.

me: precious (4.01 PM)

me: omong-omong, aku mau informasi (4.01 PM)

snake: informasi (4.01 PM)

me: yeah, jasa profesimu (4.01 PM)

Essence, dua puluh lima tahun, informan berbayar nomor satu di dunia kriminal—memiliki persamaan seperti satwa langka, yaitu sama-sama berada di bawah perlindungan undang-undang. Tidak boleh dibunuh, tidak boleh dilukai, tidak boleh dipelihara, bla bla bla. Peraturan yang masuk akal mengingat Essence menampung banyak informasi penting, mulai dari cara menghancurkan sebuah negara sampai nama pacar simpanan menteri kelautan Arterierrn. Hak istimewa itu Essence dapatkan bukan semata-mata karena dia tahu banyak rahasia, melainkan karena dia memanfaatkan pengetahuan-pengetahuannya sebagai peluang pekerjaan.

Bayarannya memakai sistem mata untuk mata. Atau dalam kasus Essence, rahasia untuk rahasia. Apabila seseorang menginginkan sebuah informasi, maka mereka harus menyerahkan informasi lain yang bernilai setimpal kepada Essence. Terkadang dia juga menguras kocek pelanggan-pelanggannya. Meminta uang berjumlah gaji presiden, rumah mewah, tanda tangan aktor ternama. Apa saja. Lelaki ini pintar sekali menjalankan bisnis.

Seiring berjalannya waktu, Essence pun menjadi salah satu tokoh penting di dunia kriminal dan pemerintahan kotor. Seorang pion. Kunci netral untuk memutarbalikkan keadaan. Ideologi satu informasi berharga dapat menghancurkan sekaligus menyelamatkan menyebar ke mana-mana. Cepat atau lambat, mereka yang berambisi mencapai puncak akan segera membutuhkan jasanya. Oleh karena itulah Essence tidak boleh terbunuh. Dia bebas bepergian ke mana pun, ditemani siapa pun, tanpa perlu khawatir ada ancaman membayang.

Persis seperti anggapan Connor: mirip satwa langka. Bedanya, Essence tidak tinggal di penangkaran dan tidak ada yang tertarik melestarikan bajingan itu agar berkembang biak. Satu ekor saja sudah merepotkan.

Connor pribadi memegang persepsi berbeda tentang Essence. Mereka berdua telah saling mengenal lumayan lama, walau tidak pernah benar-benar berteman, dan hapal kekurangan serta kelebihan satu sama lain di luar kepala. Selama itu pula Connor belum pernah menggunakan jasa profesi Essence. Hubungan mereka ... rumit.

Dahulu, dia yakin tidak memerlukan rahasia apa-apa karena kehidupan pribadinya saja sudah penuh rahasia. Peran Essence tidak mesti sebagai gudang informasi; Connor membuktikan itu pada masa awal-awal pertemuan mereka—tentang perjanjian yang tersimpan rapat di balik tembok ruangan—serta sewaktu dia menyuruh Essence mencarikannya kandidat teroris berbakat dan hadirlah Andromeda.

heart of terrorWhere stories live. Discover now