20 - my tech brings all the boys to the yard

1.4K 295 74
                                    

KEPOLISIAN Distrik Calyxtian menyambut kedatangan Tim Charles keesokan paginya di distrik teknologi. Tidak ada syarat macam-macam, seragam dibebaskan. Chief mereka, Golliath Frost yang berperawakan kurus jangkung dan berkepala kotak, mengaku telah menunggu Tim Charles sejak jauh-jauh hari.

"Aku sangat menyukai gagasan ini, Letnan, caramu menyatukan distrik melalui kerja sama penegak hukum sangat brilian," aku Chief Golliath sambil menandatangani lembar persetujuan. "Semoga anak buahku bisa banyak membantu di bawah bimbinganmu."

Connor tak kuasa mendengus geli melihat kakaknya menahan diri supaya tidak tersipu-sipu bak gadis remaja. Charles kontan memelototi adiknya. Lalu, ia kembali tersipu-sipu. "Terima kasih, Chief," katanya. "Aku yakin Distrik Calyxtian akan membantu sekali dari segi teknologi."

"Benar, tentu saja." Chief Golliath mengangguk-angguk cepat sampai kacamata bulatnya melorot. "Salah satu perusahaan industri kami telah membuat sebuah perangkat yang barangkali bisa meringankan pencarian para teroris."

Barangkali. Bibir Connor berkedut seraya ia mengulas senyum miring. "Pasti bisa," katanya tanpa bermaksud mengoreksi.

Chief Golliath balas tersenyum. Palsu. "Mari berpikir positif. Kau jagonya, 'kan, One Man Army?"

Connor tidak seteliti salah satu anak ayamnya, Andromeda, dalam mengobservasi tindak-tanduk seseorang, tetapi ia yakin betul Chief Golliath saat ini sedang berusaha menyulut emosinya. Gedung Retorra alias latar terjadinya Kasus Retorra berada di sektor perbelanjaan Distrik Calyxtian, yang mana terletak di pinggir lahan perbatasan antara Distrik Petrova dan Calyxtian. Mayoritas korban merupakan warga sipil setempat sedangkan sebagian kecilnya ialah polisi-polisi Petrova. Wajar saja apabila orang-orang Calyxtian masih menyimpan amarah terhadap Connor. Lagi pula, tidak semua orang menyetujui keputusan pengadilan begitu saja. Hampir sama seperti penduduk Aguare yang membenci golongan kulit gelap karena dianggap sebagai bagian dari Distrik Louveena—distrik yang membantai habis banyak keluarga di Aguare.

Lakukan lagi, pikir Connor, kasus itu, Retorra yang berdarah-darah, lakukan lagi. Ia menggeleng lemah lalu mendesah. Belum saatnya.

Di seberang meja baja yang memisahkan mereka, Chief Golliath memperhatikannya lekat-lekat. Connor berpura-pura memandang ke luar melalui jendela raksasa dalam ruang pertemuan tersebut, melihat-lihat gedung pencakar langit, arak-arak awan, dan beberapa objek terbang—apa saja asal bisa mencegahnya memelototi balik Chief Golliath. Suasana pagi distrik tampak indah dan terkesan sibuk, mereka berada di lantai teratas Markas Besar Kepolisian Calyxtian.

Tidak sadar apa yang sedang terjadi, Charles kembali melanjutkan topik sebelumnya mengenai perangkat apalah yang barangkali bisa menangkap Venom. Barangkali bisa menandingi macam-macam benda buatan Alpha si anak ayam biru.

Mereka kembali berdiskusi. Charles begitu aktif bertanya sehingga mengingatkan Connor kepada kenangan-kenangan mereka semasa kecil. Memang Charles merupakan murid teladan sejak SD, rajin bertanya sekaligus menjawab pertanyaan guru, selalu menempati peringkat tiga besar, seumur-umur tidak pernah mendapat nilai merah. Piala, medali, serta piagam hasil prestasinya memakan seluruh tempat di lemari kaca khusus, mulai dari cabang akademik sampai olahraga dan catur. Lingkaran pertemanan Charles pun sangat luas. Banyak cewek menaksirnya dan cowok mengaguminya atau bahkan sebaliknya.

Connor, di lain pihak, terpaksa dikeluarkan dari sekolah menengah pertama setelah terlibat perkelahian melawan kakak kelas. Deret gigi bawah seseorang menancap di langit-langit mulutnya akibat tinjuan kuat Connor dari bawah dagu. Sang ibu marah luar biasa, bentakannya berkali-kali membuat Connor banjir air mata. Ayahnya tidak berkomentar apa-apa tetapi yang ia ketahui selanjutnya adalah ia didaftarkan ke akademi kepolisian, mengikuti jejak Charles yang telah lulus SMP dua tahun sebelumnya.

heart of terrorWhere stories live. Discover now