26 - lieutenant charles works hard but the devil works harder

1.2K 283 332
                                    

HARAPAN dan impian yang tercapai mewujud satu per satu. Dalam berbagai bentuk, di berbagai kesempatan. Charles melihat itu semua ketika datang ke markas pada suatu pagi, seminggu setelah penyerbuan Underground Hotel. Ia merasakannya.

Awalnya memang berjalan seperti kemarin-kemarin: orang-orang menyapa dan ia membalas, sarapan berupa kopi hitam penghilang kantuk, berkutat di meja kerja selama berjam-jam. Namun, rutinitas itu serta-merta terganti tatkala ia menjumpai segelintir wajah asing sedang berlalu-lalang di koridor markas. Perbedaan seragam kepolisian menyatakan bahwa mereka bukan berasal dari Distrik Petrova ...

Charles menahan napas, dadanya sesak oleh kekhawatiran dan kobaran semangat.

Hari ini, untuk pertama kalinya secara resmi, akan diadakan rapat antarkepolisian sembilan distrik mengenai rencana kerja sama mereka. Diwakili oleh para pemimpin masing-masing.

oOo

Rapat berlangsung selama dua jam. Lancar tanpa hambatan berarti.

"Selamat," ucap Connor tulus.

"Makasih," jawab Charles, usai menjadi koordinator rapat tersebut, tangan sedikit gemetar.

oOo

Keberhasilan rapat kemudian diikuti oleh pembentukan Skuadron Emas yang sudah lama dinanti-nanti Charles, walau nyatanya mereka tidak dipanggil Skuadron Emas. Para perwira polisi setuju untuk menyebut gabungan empat puluh lima orang dari kesembilan distrik itu sebagai Elit Sembilan.

Charles tidak keberatan. Toh menurutnya, yang seperti itu justru lebih banyak menyimpan makna. Elit Sembilan langsung memulai pekerjaan mereka keesokan hari.

oOo

Belum ada kabar terbaru dari Venom. Barangkali mereka beristirahat setelah aksi pengeboman tanpa henti terhadap kesembilan distrik Arterierrn. Atau mungkin mereka hanya menunggu pergerakan pihak lawan, mengintai bak predator.

Charles harap mereka tetap pasif untuk waktu yang panjang.

Faktanya tidak demikian. Connor bisa menjamin.

oOo

Ketika para polisi menyelesaikan kunjungan mereka ke distrik-distrik buat dimintai kerja sama, dan kesemuanya berhasil, teror berhenti.

Venom menghabiskan waktu istirahat mereka dengan bersenang-senang seharian. Persetan soal hasil; siapa yang menang antara kepolisian atau teroris, sebab kemenangan bukanlah prioritas, dan tujuan mereka sudah tercapai dalam proses.

Belanja malam diperbanyak. Home theater seolah menjadi satu-satunya tempat aktif di mansion mereka. Terjadi perang tembak-tembakan menggunakan Pistol Syur di halaman belakang mansion. Valor, Ray, dan Bellezza memenangkan pertandingan.

"Tidak adil!" protes Max. "Kalian seharusnya tidak satu tim!" Ia menunjuk anggotanya sendiri yang terdiri atas Andromeda, yang mendesis tiap kali kena air bagai kucing liar, serta Atlas, yang praktis tidak ikut bermain dan memilih duduk di beranda sambil minum teh hijau hangat.

"Sekali payah tetap payah!" Valor tertawa keji sambil mengacungkan jari tengah, sementara sebelah tangannya yang lain merangkul leher Ray erat-erat.

Kebersamaan yang menyenangkan.

oOo

Memasuki bulan Oktober tanggal dua belas, Jasper berulang tahun. Tidak ada banyak kejutan kecuali mansion yang kotor perang krim kocok. Kali ini Atlas yang menang setelah berhasil melempar sepiring kue ke wajah pesaing terakhirnya—Valor.

heart of terrorWhere stories live. Discover now