17 - who the frick let alpha name things? smh

1.5K 341 118
                                    

KATAKANLAH Alpha memiliki banyak koneksi. Ratusan jumlahnya, dengan bermacam-macam profesi, serta beragam jenis bantuan yang bisa ditawarkan. Menurut Jasper, yang kemudian disetujui oleh Andromeda dan Lucille, itulah 'kekuatan' Alpha yang sesungguhnya—alasan utama mengapa ia berada di Venom. Tanpa koneksi orang-orang penting, ia takkan mampu memperoleh bahan untuk menciptakan bom, dan tanpa bom ... yah, apa artinya komplotan teroris tanpa bom?

Toko Elektronik Derek ialah salah satu koneksi yang dimaksud. Tampak luar, toko itu beroperasi selayaknya toko jual-beli barang elektronik biasa. Namun, di balik papan nama dan topeng ramah pegawai toko, orang-orang niscaya terkagum-kagum mendapati adanya industri pembuatan senjata berbasis teknologi yang kecanggihannya mampu menyaingi distrik paling modern di Arterierrn saat ini; Distrik Calyxtian.

Sayang, industri persenjataan ini beroperasi di luar hukum. Pusatnya berada di Distrik Hydra, gudang pembuatan teknologi ilegal terbesar di Arterierrn sendiri, alias distrik kelahiran Alpha. Ia sama sekali tidak malu, sebaliknya merasa bangga luar biasa, dan bersedia menyombongkan hal itu kepada orang asing yang baru dikenalnya selama semenit. "Pendapatan distrikku bisa membeli seluruh distrikmu." Kira-kira begitu inti pembicaraan Alpha, mengambang di antara pujian-pujian pribadinya terhadap Distrik Hydra. Bisa disimpulkan, hubungan Alpha dengan tempat tinggalnya merupakan yang terbaik sekaligus paling sehat dibanding kesemua anggota Venom.

"Bikin iri saja." Ray sempat mengakui pada minggu-minggu pertama mereka bertemu empat tahun silam. Ketidaknyamanan atas suatu peristiwa traumatis terlukis di lekukan senyumnya, kedua tangan bergerak memeluk tubuh secara otomatis seperti hendak melindungi.

Nada kesedihan Ray tak luput tertangkap di telinga sensitif Alpha. Keingintahuan bercampur simpati mendesaknya supaya bertanya. Namun, ia khawatir akan mendapat jawaban senada seperti yang diberikan Valor kemarin lusa ketika Alpha menanyakan bagaimana kehidupan cowok itu di Metalyon. Dengan raut muram, alis bertaut, dan postur siap berkelahi, Valor membentak, "Cecunguk asing bau oli tidak berhak tanya-tanya, fuck off!"

Alpha, tiga belas tahun waktu itu, jatuh terjerembap di atas bokongnya saat bahu keras Valor, yang juga sama-sama tiga belas tahun, menubruknya kuat-kuat. Bulir-bulir air mata mengucur deras tanpa mampu dibendung.

Meski yakin respons Ray tak bakalan sekejam itu, Alpha tetap bungkam seribu bahasa karena kalimat Valor mengandung pesan penting. Setidaknya, ibarat permainan, seseorang harus mencapai tingkat Sahabat Level Lima atau lebih untuk membuka kisah tragis individu lain.

Kembali lagi soal Toko Elektronik Derek dan apa yang dibawa Alpha dari sana, tepat sepulang misi pengeboman gedung peragaan busana di Distrik Astro.

Rancangan kostumku! Cowok berkantung mata tebal itu nyengir lebar menatap mahakarya siapa pun yang telah mengerjakan pesanannya. Hasil akhir kostum tak jauh berbeda dibanding sketsa kasar di buku gambar Alpha, malah jauh lebih bagus, mengingat menulis saja dia masih remedial, apalagi menggambar sketsa.

Perasaan bangga berdentum di jantungnya saat ia melangkah penuh percaya diri melewati ambang pintu, memasuki ruang makan berlantai kayu yang memancarkan nuansa hangat kekuningan berkat lampu gantung kecil di langit-langit rendah. Aroma bekas makan malam masih menguar di udara meski mereka telah selesai bersantap beberapa menit lalu (itulah yang biasa terjadi jika dapur rumah menyatu dengan ruang makan).

Alpha mendapati ketujuh temannya, sebab Lucille tidak ada, menanti sambil bermain ular tangga. Kursi-kursi kayu dirapatkan mengelilingi meja makan persegi.

"Lama sekali," komentar Bellezza tanpa menengadahkan kepala.

Alpha berdeham, merapikan highlight biru elektrik di sisi rambutnya (padahal tidak berpengaruh apa-apa), sebelum kemudian mengangkat tinggi-tinggi kantung kertas yang sejak tadi ditentengnya di belakang tubuh. "Kostum misi kalian datang, Anak-Anak." Padahal ia urutan termuda ketiga di kelompok ini.

heart of terrorWhere stories live. Discover now