24 - connor.exe has stopped working

1.1K 290 159
                                    

CONNOR tidak tahu apa yang dia harapkan sesudah mengiyakan ajakan kakaknya ke Hydra menggunakan motor, tanpa tim di belakang mereka. Memaksakan diri bertemu Chief Dawson? Mungkin saja, tetapi tak mungkin bakal ada penandatanganan macam-macam. Mengintai para kriminal? Bunuh diri namanya. Apa pun itu, Connor jelas-jelas tidak menduga pemandangan seperti ini.

Distrik Hydra berantakan luar biasa.

Atau, setidaknya, dunia kriminal yang selama ini tersamarkan dengan baik di Distrik Hydra berantakan luar biasa.

Connor tak mampu menyembunyikan mimik terkesiapnya begitu mendapati titik kumpul jaringan penjahat terbesar di Arterierrn dibongkar sampai akarnya: Underground Hotel. Entah tindakan apa yang mesti diambilnya sekarang, sekadar mendiamkan suara-suara yang berdebat di kepalanya pun rasanya sulit sekali. Mereka saling merayakan kemenangan masing-masing, satu di pihak kepolisian dan satu di pihak teroris. Connor bingung bukan main, dan kebingunannya berubah menjadi pusing.

Sekejap, Charles mendapati mata hijau Connor kelihatan kosong. Adiknya linglung, tetapi ia terlampau senang untuk menghiraukan.

"Bukankah kau ingin melihat ini?" Charles menarik ujung lengan kemeja Connor, bersama-sama mereka menghampiri lapangan luas yang tak lain merupakan halaman utama Underground Hotel. Polisi menyebar di segala penjuru, tenda-tenda medis darurat didirikan di setiap sudut. "Kesuksesan besar, para buronan dan penjahat tertangkap!"

Pintu bangunan hotel itu sendiri telah disegel, pertanda semua penghuni dan segenap barang bukti telah sukses diamankan. Sesuai namanya (underground), ruangan-ruangan serta fasilitas hotel berada belasan meter di bawah permukaan tanah. Bangunan di atasnya tak lebih dari sekadar penyamaran—cuma diketahui oleh penjahat-penjahat lama.

Connor mengerjap dan sejenak, teredamlah suara-suara itu. "Tentu saja, hebat sekali." Ia memaksakan diri untuk bersuara. "Charles ... kapan kau merencanakan penyerbuan ini?"

Kedua bersaudara itu berderap melintas di antara polisi-polisi yang sibuk berlalu-lalang membawa berkas, peralatan, dan beragam tetek bengek lain yang dibutuhkan. Connor menunggu kakaknya menjawab sambil menahan kengerian yang timbul acap kali seorang kriminal digiring pergi. Ia mengenal sebagian besar dari mereka, dan sebagian besar dari mereka mengenalnya.

"Kau belum tahu tentang Chief Jessamy, ya?" tanya Charles. Kemudian melanjutkan setelah sang adik menggeleng, "Ia adalah chief kepolisian Vioren, datang ke markas kita untuk menandatangani kontrak kerja sama sembilan distrik beberapa hari lalu."

"Oh, dia?" Connor mengangguk muram. "Aku tahu. Cuma tidak kenal namanya."

"Begitulah. Dia mewakili kepolisian Petrova untuk menjalin kerja sama dengan Distrik Hydra pagi ini, jadi mereka sudah memulai operasi penyerbuan selagi kita di Metalyon. Secara teknis, kita memperoleh persetujuan Hydra lebih dulu ketimbang Metalyon," jelas Charles antusias, hampir-hampir bernada riang.

Darah Connor terasa mendidih. "Kau tidak bilang kepada siapa-siapa. Tidak bilang kepadaku." Itu bukan pertanyaan maupun pernyataan baik-baik. "Kau juga mencurigai rekan-rekanmu sendiri sewaktu pengeboman terjadi. Apa itu bentuk ketidakpercayaanmu terhadap kami?"

Connor serta-merta terkejut menyadari betapa ia terdengar terluka. Padahal, dicurigai sudah masuk ke dalam daftar antisipasinya selama bekerja sebagai dua orang berbeda. Atau mungkinkah ia tidak benar-benar terluka, bahwa ini hanyalah salah satu sandiwaranya yang lain? Connor mendadak merasa hilang arah. Tersesat.

"Hanya sesaat, aku janji." Saat mengatakannya, manik biru Charles menolak memandang Connor. "Oh, dan kau boleh pulang. Operasi selesai." Ia mempercepat langkah, segera saja menemui perwira-perwira kepolisian yang berurusan langsung dengan penyerbuan ini untuk membahasnya lebih lanjut. Alhasil meninggalkan Connor seorang diri di tengah lapangan sarat keramaian.

heart of terrorOnde histórias criam vida. Descubra agora