Tujuh

138 27 1
                                    

***

Keesokan harinya.

"Baris-baris!", perintah Putra kepada para peserta MOS.

Dengan gerakan cepat, mereka pun segera membuat barisan sesuai kelasnya masing-masing.

"Mau kenalan sama kita gak?", tanya Putra menggunakan mic.

"MAUU!!", pekik seluruh peserta MOS.

"Biar lebih enak panggil elu-gue aja ya", saran Putra dan disetujui oleh semuanya.

"Kenalin, nama gue Putra, ketos disini", ucap Putra memperkenalkan diri tanpa menggunakan micnya.

"KYAAAA MAZZ COGANNN!!"

"Gue Adin, waketos I"

"CECANNN EUYYYY!"

"Gue Adan, waketos II"

"WAHH KEMBAR YAA?"

"Of course", jawab Adan seraya merangkul tubuh Adin.

"KYAAA KEMBARRRR!"

"Kenalin gue Kiyya, sekretaris disini,chesse!"

"GILAAA IMUTTTT BANGET!"

"Gue Vita, bendahara I"

"KAK VITAA AILOPYU!"

"Gue Ilham, bendahara II"

"KYAAA KAK ILHAM SENYUM DIKIT DONG!"

"Gue Adnan, ketua divisi"

"KYAAAA KAKAK YANG COOL KEMAREN!"

"Gue Dicky, ketua radio"

"WAAA GANTENGGG!"

"Gue Glen, seksi keamanan"

"WAAAA B AJAHH!"

"Gue Hilmi, seksi kebersihan"

"KYAAA BIASA AJAAAAA!"

Dan begitulah seterusnya. Masih dengan kegaduhan dan suara teriakan dari para peserta MOS yang tak waras ini.

Dengan berat hati, para osis pun harus meladeni mereka dan memberi mereka pengarahan hingga besok.

Selama mereka memberi pengarahan, ada saja salah seorang peserta MOS yang membuat ulah dan memancing semuanya ikut gaduh.

Duh duh duh, harus banyak-banyak sabar ini mah ngeladenin mereka!

Seiring berjalannya waktu yang terlewat, mereka pun di bubarkan kerumah masing-masing.

"Gila gila gila! Mau pecah pala gue!", decak Kiyya kesal saat sampai di dalam ruang osis.

Anggota osis yang melihat ekspresi wajah Kiyya langsung tertawa terbahak-bahak. Namun, dari kejauhan, terlihat Vita berjalan ke arahnya dengan wajah kesal dan tatapan dinginnya.

Mampus gue!

Pikir Kiyya.

"Kita"Where stories live. Discover now