Part 24 - Titik Terang

24 9 0
                                    

__

"Pagi, Ma!" sapa Ashila pada Rani yang sedang menyiapkan sarapan.

"Kamu mau kesekolah Shil? Kamu udah baikan?" tanya Rani beruntun.

"Iyalah, kan aku ada ulangan. Masa Ashila absen sih ma." jelas Ashila, sembari duduk mengambil roti kemudian ia olesi selai cokelat.

"Kan kamu bisa izin sakit, Shil." Ashila mengakhiri sarapannya dengan memimun segelas susu hangat.

"Aku udah sehat, Ma. Lagian juga ini tuh ulangan kenaikan kelas, aku gak mau ikut ulangan susulan." ucap Ashila meyakinkan mamanya.

"Aku pamit yah. Assalamualaikum." Ashila beralih mencium kedua pipi Rani lalu berlari keluar rumah.

"Wa'alaikumsalam." Rani hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan Ashila. Sebelum akhirnya ia tersenyum.

***

Dengan riang Ashila melangkahkan kakinya memasuki pekarangan sekolah kebanggaannya itu.

Ia bahkan sampai melupakan kejadian kemarin. Ashila berharap untuk saat ini ia tidak bertemu Garry.

"Lo keliatan baik-baik aja yah?" Kalimat itu menghentikan langkah Ashila, ia membalikkan tubuhnya untuk meyakinkan dirinya bahwa orang itu berbicara dengannya.

Ashila bingung, apa maksud Reno mengucapkan itu.

"Lo bahkan terlihat begitu bahagia, saat ini." Reno menatap tajam Ashila lalu digantikan dengan senyuman sinis.

"Lo ngomong apa sih?" tanya Ashila bingung.

"Kemana aja lo? Kemana lo saat Garry benar-benar ngebutuhin lo, huh!?!" Bukan jawaban yang didapati Ashila, ia malah mendapat bentakan. Ashila tidak tahu bahwa Reno saat ini sedang tersulut emosi.

"Gue udah putus dan gue gak ada hubungan apa-apa lagi sama dia, jadi gue gak peduli!" Jawaban Ashila sukses menciptakan senyum smirk dibibir Reno.

Reno meninggalkan Ashila sendiri. Ashila dibuat bingung dengan tingkah Reno.

Reno tahu sekarang. Ashila adalah penyebab Garry kecelakaan. Reno sangat tahu bagaimana cara Garry berkendara dijalan, Garry hanya akan kehilangan konsentrasi jika ia dalam masalah. Dan masalahnya adalah Ashila.

Cewek yang paling lo puja, bahkan gak peduli sama keadaan lo sekarang, Gar.


***

"Lo kenapa?" tanya Dinda saat mereka telah selesai ulangan.

"Reno kok aneh yah sama gue?" tanya Ashila, "dia kayak kesal gitu sama gue, bukan. Bukan kesal, tapi dia marah sama gue." lanjut Ashila.

"Jangan bilang, kalo lo belum tau, Shil..." Ashila menatap Dinda lekat menunggu kelanjutan kalimat Dinda. "Reno kemarin berusaha nelponin lo terus, berkali-kali tapi nomor lo gak aktif." jelas Dinda.

"Buat apa?"

"Lo beneran gak tahu? Sumpah gue gak ngerti apa isi otak lo, Shil." geram Dinda. Jujur saja, Dinda memang tidak sempat memberi tahu pada Ashila, karena dia juga begitu shock, terlebih lagi nomornya yang tidak aktif.

"Garry kecelakaan dan dia... koma sekarang." tambah Dinda.

Deg.

Nafas Ashila tercekat, oksigen sekitarnya seakan habis. Air mata Ashila luruh tak tertahan.

Only A Dream [Completed]Where stories live. Discover now