Part 23 - Tidur Panjang

40 8 0
                                    

Sebelum dibaca, putar mulmednya dulu ;)
Happy reading 😁

***

__

Trraanggg...

Sebuah mobil dari arah kanan menabrak motor milik Garry hingga terlempar jauh entah di mana. Tubuh Garry terkapar lemah.

Penglihatan pemuda itu mengabur, kepalanya berdenyut nyeri. Ia memegang kepalanya yang sakit, belum sadar kalau ada darah segar yang mengalir di sana.

Pandangannya jatuh pada sosok yang terbaring lemah tak jauh darinya.

Buram

Lalu...

Redup...

Gelap...

Semua orang yang melihat itu memekik kaget, kecelakaan dahsyat terjadi dan ada dua korban yang celaka. Mobil yang menabrak Garry ternyata menabrak seorang gadis.

Orang-orang mengerumuni mereka dan segera menelpon pihak rumah sakit, juga melaporkan pada kepolisian tentang kecelakaan ini.

***

Tak henti-hentinya air mata Ashila mengalir. Dia juga tak berhenti mengucapkan kata maaf, padahal Ashila tahu bukan dia yang bersalah. Ia dan Garry hanya korban di sini. Korban dari keegoisan orang tua mereka.

Ponselnya berdering, ditatap nama yang tertera disana.

Garry's calling

Ashila mereject panggilan itu.
Ia juga menonaktifkan handphonenya ashila tak ingin berbicara dengan Garry saat ini. Ia belum siap untuk itu.

Isakan tangisnya tak berhenti, dadanya jadi sakit. Dipukulnya pelan, ia pikir sakitnya akan hilang. Tapi tidak sama sekali.

Rasanya tak berkurang sedikitpun, sampai akhirnya isakannya melemah dan pandangannya menggelap.

"Ashila!?!"

"Kamu kenapa sayang? Bangun."

Walau matanya terpejam ia masih bisa mendengar kalimat khawatir itu.

Mama.

***

Reno mengerang frustasi, tidak satupun orang yang ia hubungi bisa mengangkat teleponnya. Nomor Ashila tidak aktif, papanya Garry juga tidak mengangkat telepon Reno.

"Arrgghh." Erang Reno.
"Siapa lagi yang harus gue hubungin?" tanya Reno frustasi.

"Reno!" Reno mendongak menatap Dokter yang memanggilnya.

"Om David, gimana keadaan Garry om?" tanya Reno. Ia mengenal baik David, seorang dokter sekaligus saudara dari ibunya yang bekerja di Rumah Sakit Amarajaya, milik Ayah Reno.

"Keadaan Garry kritis, ia harus segera ditangani." ucap Dokter David.

"Lakuin yang terbaik om!" perintah Reno.

"Om akan usahakan." ucap dokter David.

"Dokter!!! Pasien dalam keadaan kritis." panggil Seorang Suster dengan cemas.

Only A Dream [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang