Part 21- Haruskah Kembali?

33 8 0
                                    

__

"Maya tolong bawakan berkas-berkas ini ke ruangan Jhonas!" perintah Mr. Freedy, ayah dari Jhonas selaku pemilik perusahaan terbesar di Indonesia

Sebentar lagi adalah jadwal penerbangan Mr. Freedy untuk kembali ke London, setelah semua tugas dan wewenangnya telah di berikan sepenuhnya kepada putranya Jhonas.

"Baik pak." ucap Maya.

Maya adalah lulusan S2 Manajemen. Kehidupannya yang kurang mampu, semenjak kematian kedua orang tuanya karena kecelakaan membuat dia harus bekerja keras untuk menghidupi dirinya. Untung saja ia adalah orang yang cerdas dan berhasil mendapatkan beasiswa untuk kuliah S1 dan S2-nya sampai selesai. Berkat Rani sahabatnya, pulalah ia bisa diterima bekerja di perusahaan milik dari ayah mertua Rani. Dan mendapat jabatan yang sangat baik, yaitu sebagai sekretaris Mr. Freedy.

Tok... tok... tok

Maya mengetuk pintu.

"Masuk aja sayang!"

Maya bingung dengan respon yang diberikan oleh Jhonas.

Jhonas berfikir itu adalah Rani, istrinya. Tapi setelah pintu itu terbuka menunjukkan seorang wanita yang bukan merupakan Rani, Jhonas menjadi malu.

"Maaf saya kira anda istri saya. Jadi saya memanggil anda dengan panggilan 'sayang'."

Maya tersenyum lembut.

"Tidak apa-apa Pak saya maklum kok. Oh iya Pak, saya membawa—"

Ucapan Maya terhenti karena dia terpeleset dan dia jatuh tepat menindih tubuh Jhonas yang sedang duduk. Jhonas kaget dan tak bisa melakukan apa-apa sebelum ia sadar bahwa ada yang sedang memperhatikannya.

Rani datang dan membuka ruang kerja Jhonas namun yang didapatinya adalah suatu kesalahpahaman. Rani berusaha menahan sakit di dadanya, tubuhnya seperti panas, darahnya mendidih, wajah Rani memerah menahan amarah dan juga sakit.

Jhonas melihat Rani dan buru-buru ia mendorong tubuh Maya menjauh darinya.

Rani meninggalkan ruangan itu dalam keadaan kalut dan suasana hati yang sangat buruk. Jhonas menyadari hal itu, iapun mengejar Rani.

***

"Aku percaya itu hanya ketidaksengajaan. Waktu itu aku belum bisa mengendalikan emosi ku. Kehamilan membuat ku begitu sensitif dan emosional." Sesal Rani.

Kehamilan? Apa mungkin, gadis itu adalah anak Jhonas?

"Kau betul. Rasa cintamu pada Jhonas membuat emosimu sulit dikendalikan. Aku yakin kau masih mencintainya. Kembalilah pada Jhonas, putramu membutuhkan dirimu." bujuk Maya.

"Dan lihatlah gadis itu, dia membutuhkan sosok ayah dalam hidupnya. Matanya menyorot kesedihan, bahkan senyumnya pun terlihat begitu palsu." ucap Maya, yang mulai yakin bahwa gadis di foto itu adalah anak kandung Jhonas.

"Aku merasa semua telah usai Maya, tak ada yang bisa diperbaiki lagi."

"Jhonas membutuhkanmu, putramu membutuhkanmu, dan putrimu membutuhkan ayahnya. Tidakkah kau ingin kembali menjadi keluarga sempurna? Kalian begitu saling membutuhkan." bujuk Maya begitu keras. Maya ingin keluarga kecil dari sahabatnya kembali utuh dan sempurna.

Only A Dream [Completed]Where stories live. Discover now