44. Just One Kiss

3.5K 238 3
                                    

Malamnya, Calista merenung sendirian dalam kamar istana Beauvais, mencoba menghapus kelelahan saat pikirannya kembali teringat apa yang diajarkan oleh Tzevi dan Samcha tadi.

Calista membanting tubuhnya terlentang ke ranjang, kepalanya terasa berat. Calista menutup mata, menaruh tangan di atas kening, disusul dengan helaan napas yang keluar dari mulutnya. Tidak pernah Calista bayang dirinya ternyata bukan manusia, semenjak Calista berumur 17 tahun—di saat ia memasuki dunia Chylleland di setiap ulang tahunnya, di saat ia pertama kali bertemu dengan Al, Calista tahu hidupnya tidak akan pernah kembali normal lagi. Menelan rasa pahit saat ia tahu jika ibunya adalah pengkhianat di Negeri Beauvais, terlalu rumit mengetahui siapa sebenarnya dirinya.

Meskipun secara teori di dunianya, ia manusia sekaligus pengkhianat. Rasanya di Beauvais statusnya tak jauh berbeda. Ibunya adalah pengkhianat di Beauvais, sedangkan dirinya adalah anak seorang pengkhianat.

Jujur, jauh di lubuk hati, Calista merasa terluka dengan kenyataan itu, membenci ibunya adalah satu-satu hal yang tak bisa ia lakukan. Ia terlalu menyayangi ibunya, dan rasa sayang itu sangat sulit ia hilangkan.

Terlepas tentang pikiran ibunya, semenjak Calista sedikit demi sedikit mengendalikan sihir, ia merasa kalung permata biru yang ia kenakan semakin terasa liar. Sihirnya meletup-letup seakan ia digunakan dalam waktu yang bersamaan.

Calista membuka mata, saat itu juga hilang semua pemikiran tak pernah ia tolak dalam hidup, tergantikan dengan wajah Keane saat ia terakhir bertemu dengan lelaki itu. Memang, tidak banyak waktu yang mereka habiskan bersama. Namun, setidaknya ada kenangan yang membuat Calista tidak bisa melupakannya.

Detak jantungnya yang bergemuruh di dekat Keane. Dunianya yang akan selalu kosong yang hanya diisi oleh dirinya dan Keane. Pelukan terakhir mereka. Ciuman yang liar saat Calista mabuk. Pertolongan Keane saat ia dalam pengaruh mantra Al, ketika ia tidak bisa membela diri dari penjahat.

Kenangan yang hanya bisa dihitung jari itu selalu saja Calista ingat. Apa artinya Calista mulai menyukai seseorang? Tetapi Calista berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menyukai seorang pun. Karena saat Calista menyukai seseorang, tentunya rasa sayang itu akan menjadi neraka bagi Calista. Neraka yang begitu menyiksa sampai ia mulai bersikap berlebihan.

Tiba-tiba Calista tersentak, ia mendengar suara dentuman yang sangat keras. Pintu kamarnya terbuka, dan Tzevi berada di sana dengan wajah cemas. Calista bangkit dari berbaringnya, bertanya-tanya dalam hati apa yang baru saja terjadi.

Lagi. Suara dentuman itu lebih keras dari yang sebelumnya. Beberapa barang dan guci dalam kamar Calista bergoyang dan pecah. Beberapa buku terjatuh dari raknya, hal itu membuat Calista waspada.

"Kita diserang," Tzevi bergemetar, "anda harus ikut kami, Putri. Tolong hentikan apa yang terjadi,"

"Menghentikan apa?" Calista meraih mantel hangat, mengenakan dengan cepat dan menghampiri Tzevi yang sudah masuk dalam kamarnya.

Tangan Tzevi mencengkeram lengannya, selanjutnya yang Calista tahu mereka tiba di luar istana. Angin bertiup cukup keras, suara-suara dentuman itu terus terdengar. Membuat para rakyat keluar dari rumah mereka dengan pandangan cemas dan takut.

Maurietta, Samcha dan beberapa para Dewan Penyihir Putih berada di depan pintu utama. Wajah mereka seakan menerka-nerka apa yang terjadi. Di antara semua orang itu hanya Maurietta yang memejamkan mata, mulutnya bergerak seakan menginginkan agar ia bisa melihat siapa musuh mereka dan apa yang mereka inginkan.

"Apa yang terjadi?" Calista bertanya, saat itu ia melihat Mitzi menghampirinya dan mulai menempel padanya.

Samcha menoleh pada Calista dan Tzevi yang berada di sampingnya. "Saya tidak tahu siapa yang menyerang. Tapi serangan itu terjadi di perbatasan pelindung Beauvais. Wilayah Beauvais satu-satunya wilayah dengan pelindung terkuat dan tidak ada yang dapat menembusnya kecuali darah orang itu berasal dari sini dan ada yang mengizinkannya masuk. Dan sekarang ada musuh yang menyerang perbatasan pelindung Beauvais, berusaha menghancurkannya. Entah itu wilayah Evruen atau Trois,"

Destiny of the Flora [REVISI❤️] Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon