12. Aku Takut (REVISI❤️)

4.8K 279 1
                                    

Beruntung setelah Al mengembalikan Calista ke dunianya sendiri. Pasukan Negara Evruen mencoba menyerang lagi, tapi keberuntungan memang tidak bisa hilang dari Kerajaan Trois. Kerajaan bangsawan Iblis kasta tinggi akan dengan sangat mudah mengalahkan bangsa terbuang yang bahkan ingin mengambil alih dunia alam semesta, melalui pembangkitan bangsa iblis kasta tinggi yang akan mereka jadikan budak mereka. Benar-benar makhluk tidak tahu diri.

Sekarang Al sedang berada dalam ruang rapat Kerajaan Trois, membicarakan semua kekacauan yang baru saja terjadi. Suasana ruangan itu pun sangat mencekam, semua makhluk tampak tegang, menanti raja mereka berbicara yang bahkan belum mengeluarkan sedikit pun kata.

"Kapan kita akan membalas perbuatan mereka?" ucap seorang bangsawan iblis yang paling tinggi, membuka pembicaraan. Setelah keheningan yang begitu lama.

"Kita tidak boleh menunda terlalu lama lagi," ucap seseorang yang berdiri di samping iblis berbicara sebelumnya.

Al yang duduk di singgasananya yang agung, menatap tajam ke arah bangsawan iblis yang duduk melingkar di sana, ada sekitar dua puluh orang. Aura yang ia tampilkan pada Calista memang berbeda. Itu semata-mata hanya ingin membuat gadisnya tidak melihat sisinya yang mengerikan.

Kabut memenuhi ruangan, dan di luar sana petir menyambar, bersahutan dengan keras.

Namun, di sini. Ia yang berkuasa dan Al akan menunjukkan seberapa pantasnya ia disebut Penguasa di Negaranya, dan bangsawan iblis pun harus tunduk pada ucapannya.

Rahang Al mengetat, mata hijaunya berubah warna menjadi merah, salah satu kelebihan saat ia sedang marah. "Kita akan membalas perbuatan mereka. Salah satu dari mereka bahkan berani sekali melemparkan panah beracun pada Tunanganku. Akan kupastikan sendiri si jalang Aubree akan mati di tanganku."

Tidak ada yang menjawab ucapan mengerikan dari penguasa mereka. Kabut mulai menyelimut ruangan lebih banyak, membuat para bangsawan iblis menahan napas saat kabut hitam itu ingin menyentuh mereka, kabut yang jika menyentuh akan membuat mereka terbakar. Semua bangsawan iblis terdiam. Tidak ada yang bisa membuat Lord mereka tampak begitu murka, kecuali menyentuh makhluk penting baginya.

"Celia, tunggu aku sebentar lagi. Setelah ini aku akan datang menjemputmu," bisik Al dalam hati.

Semakin cepat Calista kembali padanya. Akan semakin cepat Al memastikan jika Calista tidak bermain api dengan lelaki lain di luar sana.

***

Calista duduk dengan cemberut. Niko menemaninya sehari ini. Ia menghela napas. Rasanya seperti kembali pada masa kecil Calista di mana ia harus melakukan kegiatan tata krama yang paling membosankan, yang ia anggap, ia hidup seperti boneka yang hanya digerakkan atau dipakai saat diperlukan, layaknya barang yang tidak boleh membantah sama sekali.

Walaupun waktu terus saja berputar semuanya ini tetap berbeda. Satu kenyataan yang sama, Calista terjebak pada masa melakukan pelajaran Menjadi Putri Kerajaan Sejati. Dan Calista tahu, ia tidak punya bakat dalam bidang tersebut.

Rangkaian bunga yang ia rangkai menjadi sebuah karya terhancur yang pernah ada. Bunga di mana, batang di mana, daun gugur di mana-mana. Semuanya berantakan, sangat tidak menyerupai rangkaian bunga yang sudah dirangkai, lebih cocok diinjak dan dibuang begitu saja. Dan jangan lupa jika Calista alergi serbuk bunga dan saat bersin membuat kelopak bunga itu beterbangan.

Kekesalan Calista semakin bertambah saja hari ini. Saat ayahnya yang Calista yakini hanya pura-pura baik mengatakan padanya agar kembali melanjutkan pelajaran yang-paling-membosankan. Sialnya, mulut Calista berbanding terbalik dengan hatinya. Seperti yang pernah ia ucapankan, terasa ada yang mengendalikannya, maka itu yang membuatnya menerimanya.

Destiny of the Flora [REVISI❤️] Where stories live. Discover now