Prolog (REVISI❤️)

12.5K 669 0
                                    

Malam itu terjadi sebuah keajaiban. Meteor terlihat di hamparan langit malam penuh bintang, sinarnya apinya menyala membakar, melesat jatuh sangat cepat menuju ke arah hutan, sebuah tempat yang dilindungi oleh kubah perisai

Meteor itu terpental ketika mengenai perisai. Jelas perisai itu terlihat sangat kuat, tidak hancur bahkan tidak tersentuh sama sekali. Satu hari setelahnya, meteor misterius itu diperiksa. Dan dasar lubang yang dihancurkan oleh ledakan meteor, menyisakan batu putih terbelah. Batu itu diselimuti sihir petir yang menjaga sebuah permata biru kehijauan, bersinar terang dan berbentuk lonjong.

Ratu Aslyn, pemilik wilayah hutan yang dilindungi berhasil mengeluarkan permata itu dari sihir yang mengalir petir. Ia dan para penduduknya melakukan ritual pengangkatan permata menjadi pusaka kerajaannya.  Namun di tengah upacara ritual, badai datang dengan janggal.  Dengan ajaibnya, sinar dari permata itu membutakan mata semua orang dan saat mata mereka itu melihat, satu permata membelah diri menjadi dua permata yang berbeda. Satunya berwarna biru, satunya lagi berwarna hijau. Bentuknya sama persis. Sehingga Ratu Aslyn tidak tahu mana yang palsu atau asli, atau mungkin dua-duanya palsu.

Tak lama kemudian, kejadian itu disusul dengan kelahiran dua bayi kembar milik sepupunya. Ketika Ratu Aslyn melihat kedua bayi itu, ia terkejut.

Dua bayi itu terlahir sangat sehat dan sempurna. Sangat cantik. Wajah mereka yang sama persis tanpa cela, dengan rambut merah langka yang sama persis seperti ibunya.

Begitu salah satu dari kedua bayi itu membuka mata. Mata itu terlihat sangat biru seperti laut yang disinari oleh matahari siang.

***

Setelah sehari kejadian itu, Ratu Aslyn dan pelayannya mendatangi seseorang, yang bisa memberikannya jawaban atas kejadian tidak masuk akal yang terjadi bertubi-tubi.

Ratu Aslyn berjalan memasuki sebuah ruangan. Dinding terbuat dari batu kasar, seperti gua. Tetesan air di permukaan langit-langit jatuh setitik-titik, membuat lantainya menjadi lembab. Ruangan itu adalah penjara bawah tanah. Di ujung ruangan, tawanannya berada di sana. Malaikat terbuang. Pakaiannya tak layak lagi dipakai, kotor dengan lumpur tanah dan robekan di pakaian itu ada sangat banyak. Kedua sayap putihnya tidak berfungsi dengan baik, sebelahnya telah patah, satu lagi terpotong. Darah kering masih berada di sana.

Wanita itu dulunya malaikat di langit, dikutuk karena melanggar perintah para Dewa dan Dewi, dan status berubah menjadi malaikat terbuang. Dulu dia dulu seorang Peramal terhebat di langit, dan kekuatannya hanya dicabut sebagian.

Namanya Loretta.

Ratu Aslyn langsung mengatakan apa keinginannya berkunjung. Dan Loretta—wanita itu menjawab dengan sinis.

"Bagaimana bisa permata itu menjadi dua? Dan sepertinya hubungannya dengan kedua keponakan baruku?" tanya Ratu Aslyn.

"Yang perlu kau tahu. Permata itu menjadi dua dalam wujudnya saja, padahal kekuatannya hanya setengah dari satu. Mengenai hubungan dengan keponakanmu, itu karena kedua anak itu yang akan memimpin kerajaanmu dengan caranya sendiri. Baik maupun jahat," jelas Loretta sinis.

"Mereka sudah ditakdirkan begitu, Aslyn. Di antara mereka akan ada yang menghancurkan kerajaanmu, ada pula yang akan menyelamatkan kerajaanmu. Kau harus mencari tahu siapa yang baik dan siapa yang jahat. Dan satu lagi, permata yang sudah dianggap sebagai pusaka kerajaan sebaiknya kau berikan kepada kedua keponakan barumu, hanya permata itu yang bisa mengontrol kekuatan mereka sewaktu mereka sendiri tidak bisa mengendalikannya," lanjutnya lagi.

Ratu Aslyn dan pelayan pribadinya menjauhi ruangan yang kini telah tersegel kembali, meninggalkan jawaban yang mereka dapatkan dalam pemikiran mereka.

Loretta kembali terkurung dibalik pintu besi jeruji. Ia sudah terbiasa terkurung bahkan selama berabad-abad. Dia menghela napas, seringai hadir di bibirnya.

"Ini akan menjadi awal untuk mengukir sejarah baru."

*****

(560 kata)

Destiny of the Flora [REVISI❤️] Where stories live. Discover now