18. Kacau

3.3K 260 1
                                    

Mata Calista langsung terbelalak begitu melihat ada puluhan prajurit berbaju hitam datang mengepung tenda mereka.

Mereka prajurit dari kerajaan Swqeuin—kerajaan musuh Calista. Raja Swqeuin termasuk Raja termuda yang pernah Calista lihat, menurut rumor beredar Raja Swqeuin sekarang membunuh ayah dan ibunya sendiri. Juga mereka menargetkan kerajaan Gardenia sebagai musuh mereka yang berarti kerajaan Calista. Mereka mengetahui jika kerajaan Gardenia adalah kerajaan termakmur sepanjang abab dan kerajaan yang mempunyai satu putri cantik yang membuat semua kerajaan membicarakan putri itu yang tak lain yaitu Calista.

Dan sebab hal itu memicu, keinginan Raja Renan Avniel—Raja Swqeuin ingin menikahi Calista. Menurut rumor yang terpercaya, Calista bisa bertarung dengan mahir dan akan menjadi istri yang sempurna jika bersanding dengannya, sekali pun ia tahu putri itu sudah bertunangan. Tapi ikatan tunangan tidak lebih kuat sama halnya disebut kekasih. Maka dari itu Renan berambisi menikahi Calista. Ia sudah menentukan semua rencananya.

Dimulai dari sekarang.

Mata Calista menangkap Ayah, Ash juga kedua kembar ditodongkan senjata oleh prajurit-prajurit mengelilingi mereka, walaupun juga dilindungi oleh prajurit kerajaan Gardenia.

Calista merasa tangannya digenggam. Ia menoleh pada Keane, dan melihat rahang lelaki itu mengeras.

Raja Renan turun dari pandunya saat melihat seorang gadis dan kedua lelaki baru saja keluar dari salah satu tenda istana. Ia menatap gadis itu, pasti gadis itu adalah Calista, memang Raja Renan belum melihat langsung, hanya dari potret yang dikirimkan oleh anak buahnya. Juga menurut kabar burung itu benar, jika dilihat langsung Calista bagaikan berlian bersinar yang diarahkan ke matahari yang mengundang mata untuk melihat sinarnya.

Cantik sekali. Tidak salah lagi.

"Dunia itu sempit sekali ya?" kata Renan. "Awalnya aku hanya jalan-jalan di daerah ini ternyata aku melihat berlian di sini," matanya menatap Calista dengan lekat, dan maju mendekat.

Sontak Keane dan Niko menghalangi Calista dengan tubuh mereka seakan melindungi Calista dari siapu pun. Di sini mereka punya tujuan berbeda. Keane, melindungi Calista karena ia tunangan dari gadis itu, yang memang harus dijaga. Berbeda dengan Niko yang melindungi Calista adalah tugas. Apa pun yang menghampiri Calista harus terjadi padanya terlebih dahulu.

"Wow," decak Renan, "ada dua pahlawan yang melindungimu hem?"

Matanya menatap lelaki yang berada di sebelah kanan Calista—Keane. "Padahal aku sudah tau kalau kau itu tunangan Calista, tapi sayangnya. Aku masih mau gadis ini, jadi lebih baik kau serahkan saja dia padaku."

Keane menyeringai mengerikan. "Tidak baik merebut milik yang sudah pasti akan menjadi milikku, Renan. Karena itu sangat menegaskan kau sepengecut orang di luar sana."

"Sayangnya kau tidak pandai membujukku, Putri Calista hanya ditakdirkan untukku, untuk memberiku harta yang melimpah."

Wajah Keane memerah menahan amarah, percikan amarah itu siap meledak kapan saja jika Raja Renan memancing emosinya lagi.

"Seharusnya kau tahu, jumlah kami lebih banyak dari anggota buruan kalian. Lebih baik serahkan Putri Calista padaku,"

"Jangan pernah berharap apa pun Ren, karena itu tidak pernah terjadi,"

Keane menoleh pada Calista. "Aku janji kita akan bertemu lagi, Calista." Ia mengenggam tangan Calista. "Aku janji akan menjemputmu dan memastikan, jika kau baik-baik saja,"

Sontak Calista mengangguk seperti terhipnotis. Saat itu Keane menyuruh Calista pergi bersama Niko, yang mengancam lelaki itu jika Calista pulang dalam keadaan tidak baik-baik saja maka ia akan menghabisi Niko juga. Hal itu tentu mendapatkan pemelototan dari Calista.

Destiny of the Flora [REVISI❤️] Where stories live. Discover now