27

5K 306 7
                                    

Hhhooaaamm..!!

Aku menguap lebar dan langsung bergegas menuju kamar mandi.

"Nyenyak banget tidurnya, El.."

Aku menoleh. Kulempar senyum padanya. Hmmm, bukan aku yang memintanya untuk tinggal disini. Tapi dia sendiri yang menawarkan diri untuk terus tinggal dan mengawasiku. Gak peduli kalau dia itu harus tidur di sofa atau dilantai yang cuma beralaskan karpet.

Kreeiitt...

"Arggghhhh...!!!" Aku refleks berteriak saat kudorong pintu kamar mandi, dan kulihat ayah sama papah yang lagi pelukkan dalam keadaan telanjang bulet!!

Papah langsung melilitkan handuknya dan kelihatan panik sekali.

"Tadi Papah cuma bantuin nyukur jenggot sama jambang ayah doang kok, El..!!"

Aku masih menutup mata. Dan kini aku sudah berbalik memunggungi keduanya.

"Ada apa sih Kak ---"

"Jangan kesini, Ilham..!!Urusan orang dewasa..!!" Aku langsung menarik Ilham, kembali menuju kamarnya.

"Mangkanya diketok dulu.." Kak Herdi malah meledekku.

Aku hiraukan saja dia itu!

"Kenapa, El?" Tanya Firman yang saat itu lagi memberesi buku-buku sekolahnya.

"Tau tuh si ayah sama papah, lagi telanjang bulet di kamar mandi, pelukkan pula. Mana gak dikunci lagi. Untung aku yang masuk. Coba kalau Ilham?! Gimana coba jadinya?!"

Firman mengedip padaku. Dan aku baru sadar kalau Ilham sekarang ini masih berdiri di dekatku. Memperhatikan dengan sepasang matanya yang bulat dan jernih itu.

"Mungkin ayahnya Kak El takut mandi sendirian. Jadinya Papah Kak El ikut nemenin."

"Iya kali ya.." Jawabku dan langsung masuk ke kamar mandi yang ada di kamarnya Firman.

Tok.. Tok..

"Ya...!!"

"Kak El, Ilham juga pernah denger suara cewek nangis waktu lagi pipis sendirian. Padahal kan semua orang udah tidur."

Aku langsung membuka pintu, dan kubiarkan aku pipis dalam keadaan pintu terbuka.

"Serem banget deh, bikin merinding."

"Ilham apaan sih? Kok ngomongnya gitu?" Ujar Firman. "Yang suara nangis itu kan suara tv. Kan kamu sendiri yang lagi nonton acara hantu."

"Iya deh, Ilham lupa Kak habisnya. Hhihi.."

Aku langsung keluar aja dari kamarnya Firman dan adeknya yang menyebalkan itu.

Sialan banget. Bikin pipis aku gak nikmat aja!

"Hari ini kamu ada rencana kemana, El?"

"Gimana kalo Kak Herdi pijetin aku aja? Berhubung badanku lagi pegel-pegel banget nih.."

"Boleh. Mau pake minyak zaitun apa baby oil?"

Hhaaha, asyik juga ya ada si monster itu disini. Selain bisa disuruh-suruh, kalo jalan sama dia itu, aku gak perlu cemas dan takut lagi. Orang badannya dia itu tinggi gede besar kayak monster troll.

"Jangan gitu ah, El. Masa Doni udah sengaja nginep disini demi kamu, ehh malah kamu suruh-suruh."

"Dihh, siapa juga yang minta, papah!! Orang Kak Herdinya sendiri yang mau!"

Entah kenapa ya, meski orang-orang manggil si monster itu dengan nama depannya. Aku masih tetap manggil dia dengan 'Herdi' aja. Dan aku juga sama sekali gak terpengaruh tuh untuk manggil dia dengan nama 'Doni'.

Ayah&Papa [Finale]Where stories live. Discover now