05. Pertanyaan Semu

14.3K 1.2K 18
                                    

Ikhlas adalah kunci utama untuk segala sesuatu. Tanpa didasari rasa ikhlas, hati tidak akan pernah mau berdamai atas apa yang telah terjadi, atau apa yang akan terjadi.

__________


“Kakak ingin tidur dengan kamu malam ini.”

Aprillyana tidak bisa melakukan apapun selain menganggukkan kepalanya disertai sebuah senyuman. Meski dalam hati Aprillyana merasa kurang nyaman, tapi tidak mungkin juga dia melarang kakaknya. Aprillyana hanya takut jika kakaknya banyak membicarakan calon imamnya yang sebenarnya juga Aprillyana kagumi—bahkan lebih dari sekadar kata kagumi—itu dan malah semakin membuat rasa dalam hati Aprillyana semakin menjadi-jadi.

Keduanya saat ini tengah berada di dalam kamar dengan posisi Aprillyana duduk di kursi, sambil membaca sebuah buku yang berisi materi yang akan diajarkan besok. Sedangkan Sheina dengan posisi berbaring di atas ranjang Aprillyana seraya tersenyum tidak jelas pada layar ponselnya.

Setelah cukup lama, akhirnya Aprillyana memutuskan untuk menyudahi mempelajari materi, dan mulai ikut merebahkan diri di samping kakaknya.

Sheina juga meletakkan ponselnya di atas nakas, lalu menghadap Aprillyana dengan tersenyum lebar. Aprillyana tidak berniat bertanya, “kenapa kakak terlihat bahagia gitu?” karena Aprillyana sudah tahu jawabannya, dan juga karena Aprillyana tidak ingin kakaknya malah berakhir membahas tentang Kapten Ali. Jadi, yang Aprillyana lakukan adalah turut tersenyum lebar tanpa mengatakan sepatah kata.

Suasana canggung melingkupi mereka. Atau lebih tepatnya hanya Aprillyana saja yang merasa canggung. Aprillyana tidak tahu harus mengatakan apa untuk mencairkan suasana.

Dari dulu Aprillyana selalu mengalah pada kakaknya. Meski seharusnya sang kakak yang harus mengalah, nyatanya justru Aprillyana yang harus mengalah. Seperti saat itu, saat Aprillyana dibelikan sebuah sepeda baru oleh Abi karena Aprillyana berhasil menjadi juara pertama di kelasnya dulu, tepatnya saat Aprillyana kelas lima SD dan sang kakak kelas dua SMP.

Aprillyana senangnya bukan main. Dia tidak menyangka akan dibelikan sepeda baru oleh Abi. Karena sebelumnya, dia hanya diantar oleh Pak Rusdi, sedangkan sang kakak menggunakan sepeda pancalnya. Aprillyana ingin pergi ke sekolah menggunakan sepeda pancal agar bisa berangkat bersama teman-temannya, tapi kata Abi tidak boleh, "Illyana diantar Pak Rusdi saja, nanti kalau Illyana bisa menjadi juara pertama, akan Abi belikan sepeda. Dan Illyana bisa berangkat bareng teman-teman Illyana." Begitulah kata Abi dulu, dan akhirnya Aprillyana berhasil menjadi juara pertama.

“Illyana sini! Abi punya kejutan untuk kamu.” Abi menyuruh Aprillyana mendekat.

Aprillyana mendekat ke arah Abi. Dia menahan gejolak kebahagiaan yang meletup-letup dalam hati, karena sebenarnya Aprillyana tahu kalau Abi sudah membelikannya sepeda. Aprillyana tidak sengaja melihat sepedanya di dalam garasi.

“Iya ada apa, Bi?” Aprillyana bertanya disertai dengan senyuman lebar.

“Ikut Abi!”

Aprillyana tidak bisa menyembunyikan senyuman lebarnya saat dia mengekor langkah sang Abi.

“Ini sepeda buat kamu. Karena kamu berhasil menjadi juara pertama,” tutur Abi sambil mengusap kepala Aprillyana dengan tersenyum penuh kebanggaan.

“Bagus banget. Illyana suka ....”

Abi tersenyum lebar seraya mencubit pipi Aprillyana gemas. “Terus belajar yang rajin ya, biar bisa bikin Abi dan Ummi bangga,” tutur Abi kemudian.

“Siap, Abi!”

Namun, kebahagiaan Aprillyana tak berlangsung lama. Karena tak lama kemudian kakaknya pulang, memarkirkan sepedanya di garasi. Dan mendapati ada sepeda baru.

Dear Imamku, Aliandra [✓]Where stories live. Discover now