[30] Yang Ditunggu

42 8 10
                                    

"Hmph.. Ya, kamu tahu sendiri alasanku mengapa begitu..,"

Aku mengangguk mengerti.

Yuni membawa ukulele kesayangannya itu, selalu ia iringi dengan ukulele disetiap lagu yang ia nyanyikan.

Yuni memetik perlahan ukulelenya dengan bantuan jemari tangan kirinya. Intro pun mulai masuk. Kedengarannya seperti lagu yang aku suka.

"Ini..?" Tanyaku tapi Yuni segera memotong.

"Iya, Dreams Catcher," jawabnya.

Lagu yang pernah aku rekomendasikan keyuni. Aku bilang saat itu, bahwa lagu ini akan menjadi inspirasimu kepada mimpimu, dan percayalah mimpimu akan terkabul disaatnya.

"Aku selalu pakai lagu rekomendasi darimu yang menggunung dan aku suka semua, tapi ini salah satunya yang aku suka karena liriknya bagus juga arti makna dari lagu ini. Aku jadi mau membawakannya," katanya. Jujur, aku terharu mendengar hal itu.

🎶 Dream..
Like a dream catcher
I'll live
I will learn
I'll try ...

I just wanted to have a dream
But I realize that dreams must be lived
Can't just rely on dreams in the future
I always pray for determination

I saw by the side there was someone
Who supports me even though he is far away
I'll try to achieve my dreams and dreams ...

Like a dream catcher
I will try
Not just to play around
I step up and keep trying 🎶

"SUGOOII!!" Teriakku dengan pujian bahasa Jepang. Kayaknya lebay banget..

"Nad ih!" dia merasa terganggu.

"Eheh, maap-maap..,"

"Tapi sayangnya.. Disini, aku sempat dapat komentar nggak bagus," kata Yuni.

Disalah satu kursi juri ada yang berbeda. Yang juri aku kenal biasanya, Kak. Fiolet, Kak. Rey, dan Bunda Piska. Tapi kali ini kursi dibunda Piska, ditempati oleh musisi nasional yang sudah go internasional, Kak. Andela. Terkenal dengan cool, baik, dan sangat teliti mengomentari suara. Umurnya sudah 25 tahun dan hampir 10 tahun, ia sudah berada diperindrustrian musik, albumnya selalu laris, lagunya selalu masuk Top Global. Kini ia dulu yang mengomentari.

"Hmm.. Yumi ya?" Tanyanya.

"Iya Kak,"

"Oke.. Yumi, saya baru pertama kali lihat kamu.. Lagunya udah bagus pilihannya sih.. Sudah lumayan. Sayangnya, tadi hampir setiap fals pas direff," komentarnya sambil melihat kertas yang ia catat lalu memperhatikan Yuni. "Soalnya tadi ada pitching, jadi menimbulkan fals. Kamu nggak tenang atau gimana?" Tanyanya.

"A-agak grogi Kak," jawabnya dengan malu khas Yuni.

"Tapi, perasaan saya nih, tadi pitching-Nya, cuman pas diawalnya doang Kak," sahut Kak. Rey angkat bicara.

"Lho gimana sih? Kak. Rey gak denger apa? Tadi hampir setiap reff ada pitching. Terus tadi saya dengar, kamu agak sedikit teledor ya main ukulelenya?" Tanyanya.

"Mm.. Iya Kak,"

"Coba belajar mainnya dengan bener ya. Biar gak teledor lagi,"

Yuni langsung pause. Dia tertunduk. Aku langsung bingung.

"Dari situ.. Aku merasa.. Diriku terjatuh, aku bawain lagu itu karena feel aku saat itu, tentang perjalananku," ucapnya.

Aku mendengus mendengar ungkapan dari Yuni.

Reach (The Story Of Lefty Hand)Where stories live. Discover now