[13] Gisel Oh, Gisel..

94 16 10
                                    

Gisel juga menonton aku dan teman-temanku. Cuman, aku tetap fokus bernyanyi. Meski ada perasaan nggak enak. Tapi, aku nggak boleh asal nethink gitu aja.
Keren juga, si Nadila.. Tapi, Yuni? Dia ngapain ikutan coba? Hh.. Main ukulelenya, bikin malu-maluin aja.. Batin Gisel.

Namun tidak dengan yang lain. Yang justru kagum akan kehebatan Yuni. Usaha kebut semalamnya tak sia-sia. Dia membuktikkan hal tersebut, kepada orang-orang. Mungkin sedikit canggung, tapi dia menikmati musik, dan ukulele yang ia mainkan terasa enak didengar. Oddy yang begitu keren, Zaki kehebatan alunannya menambah suasana indah, dan semua ikut larut dalam lagu. Mereka menyaksikkan dengan senang. Aduh, jadi malu..

Hingga bagian terakhir, outro-nya, diakhiri lantunan gitar dari Oddy, dan sorak sorai tepuk tangan yang meriah, seisi lantai itu. Aku lega jika orang memberi tepuk tangan, yang artinya, mereka suka dan mengapresiasi mungkin? Begitu juga dengan Yuni, dia merasa lebih lega saat itu juga. Dirinya masih tak percaya, ini seperti mimpi.

"Terima kasih.."

***

"Woah, tampilan kalian, sangat, luar biasa! Makasih banyak loh," puji Kak. Saffy.

"Heheh, makasih juga Kak. Udah undang aku dan teman-temanku," ucapku.

"Iya gakpapa, adek kalian cocok deh, kalau punya grup," kode Kak. Saffy. "Biar kayak grupnya Tari,"

"Eum... Kita.. Cuma.. Iseng aja gitu Kak, belum ada niatan sampe punya grup," jawab Zaki.

"Ohh, begitu.. Tapi kalian emang menekuni bidang musik kah?"

"Paling.. Yuni, sama Zaki sih Kak. Aku sama Oddy cuma iseng aja sih..," jawabku.

"Wah, kalian hebat. Yuni, permainanmu keren sekali. Kakak suka lho. Zaki, Oddy kalian keren banget! Diluar dugaan aku sendiri, dan Nad. Aku bener-bener nggak menyesal, ajak kamu buat jadi bintang tamu disini, suara kamu lebih bagus dari yang aku kira," puji Kak. Saffy. Jadi.. Malu kan..

"Aku gak sehebat itu kok kak😅. Hehe.." kekehku.

"Weh, Ki. Kita kayak artis aja yak?" bisik Oddy pada Zaki.

"Ngarep lu!"

"Kak, kakak percaya banget ya sama mereka? Masa.. Ngundangnya mereka sih?!" Gisel pun datang tiba-tiba, seperti usikkan yang nggak enak.

"Lho, kamu kenal mereka Gisel?"

"Iya Kak. Tapi nih ya kak. Kakak gak seharusnya ngundang mereka!"

"Kakak percaya kok sama mereka, buat nyanyi disini. Malah kakak seneng. Karena Nadila sampai mau ajak temannya. Yang akhirnya, temannya punya pengalaman baru disini," jawab Kak. Saffy.

"Kak, mereka tuh, nyanyi gak jelas disini. Bukan artis, bukan penyanyi. Nggak berhak harusnya kakak undang mereka. Kenapa nggak undang yang lain aja gitu? Mereka tuh cuman orang biasa yang gak bertalenta," ledek Gisel, lagi-lagi soal talenta, dan dia asal bicara. Tanpa tahu sebenarnya.

"Mulutnya Ki yaampun!!" Oddy mulai menggerutu kesal. Dia sudah mengepalkan tangannya. Ada ada aja, cewek kayak gitu kali ya katanya?😂

"Sabar Dy.. Kita nggak bisa asal ngomong juga. Ada kakaknya kayaknya itu," ucap Zaki.

"Emang kakaknya ya?"

"Ya kali,"

"Yee..,"

"Nggak seharusnya kamu ngomong gitu ya Sel. Kakak udah pernah bilang sama kamu, jangan bertingkah yang nggak-nggak. Apalagi didepan mereka. Kamu nggak sopan. Kakak berhak ngundang mereka, karena kakak sendiri suka sama mereka."

Reach (The Story Of Lefty Hand)Where stories live. Discover now