[20] Try It!

42 10 5
                                    

"Eh, tapi tunggu.. Aku jadi inget sama Yuni.. Dia.. Ikut apa nggak ya? Kontes ini?" pikirku kembali yang teringat kejadian difestival beberapa minggu yang lalu. "Eh.. Kenapa sih, jadi mikirin dia lagi? Hft..,"

Ada satu hal yang membuat aku tidak ingin bersedih atau mengingat masalah itu kembali. Demi kenyamanan masing-masing. Melupakannya. Karena, menurutku, kejadian tersebut itu sangatlah membekas.

***

Yuni menunggu gilirannya disegmen 2 kata staff ApTube. Sambil menunggu, Yuni memilih mempersiapkan dirinya, yaitu kembali belajar dan terus mengulang bermain ukulelenya sambil bernanyi. Didepan ruang make up itu, hanya ada Yuni dan Kak. Tari, beberapa orang berlalu lalai melewat depan mereka. Terlihat, beberapa peserta juga keluar masuk kedalam ruang make up. Karena sudah mulai acaranya, jadi buru-buru.

Dengan ukulele kesayangan Yuni berwarna biru pastel, ia memainkan ukulele dengan lembut, alunan melodinya sampai terdengar seisi koridor saat itu. Tapi, salah satu peserta tertarik dengan keahlian Yuni tersebut.

"Keren banget!" pujinya yang sudah ada didepan Yuni sambil bertepuk tangan. Sepertinya, dia peserta juga. Yuni juga, melihat label nama tersebut: Hanna.

"Mm.. Makasih," ucap Yuni. Yuni melihat kedepannya, gadis bermata sipit, rambutnya dikuncir satu, tapi sedikit dicurly, pipinya agak tembam. Bisa dideskripsikan, dia definisi wanita yang cantik, dan baik. Menurut Yuni, dia adalah orang kedua yang berani mendekati Yuni dan memujinya.

"Halo, aku.. Hanna. Kamu?" dia langsung menjulurkan tangan. Aduh, Yuni tidak biasa membalas uluran tangan. Dia tidak tahu harus apa.

"Yumi," Yuni terpaksa membohongi namanya sendiri. Dia basa-basi. Demi identitasnya.. Juga tidak membalas uluran tangan Hanna. Ia merasa tak sopan.. Tapi, Hanna merasa fine aja. Padahal, Yuni sudah gugup duluan.

Kak. Tari yang duduk disebelahnya hanya tersenyum saja. Sampai Hanna sadar, ada orang disebelah Yuni.

"Kakak? Peserta juga?"

"Bukan, kakak, kakaknya.. Yun.. Eh maksudnya, Yumi," jawab Kak. Tari yang hampir keceplosan.

Sempat Yuni agak kaget. Tapi, untungnya jantung Yuni tidak jadi copot. Akibat keceplosan Kak. Tari.

"Ohh begitu.. Yumi, kamu tampil disegmen berapa?" tanyanya.

"Dua,"

"Eh, sama. Semangat ya!"

Hanna pun mengajak ngobrol Yuni. Yuni sempat tidak enak. Ini kali pertamanya. Karena tidak pernah berkenalan atau bergaul dengan orang lain. Tapi, Hanna tidak terlihat memaksa.

Hanna adalah peserta yang lolos kebabak selanjutnya. Saat audisi diaptube, ia membawakan lagu Adele - All I Ask. Dimana saat itu, mulut Yuni dan Kak. Tari ikut ternganga mendengarnya. Itu adalah lagu tersulit, jika dinyanyikan. Pantas saja ia lolos, pasti suaranya bagus. Hanna sekarang duduk dikelas 9 sama seperti Yuni. Dia bersekolah didaerah Jakarta Pusat. Suaranya adalah keturunan dari neneknya, yang ternyata adalah penyanyi tahun 80'an. Hebat banget deh! Dia juga belajar vokal dibantu oleh Bundanya yang bisa bernyanyi juga. Tapi, Hanna sebenarnya, pernah terkena kecelakaan dibagian keningnya dan kepalanya, membuat rambutnya setengah hilang, yang agak parah, ia selalu menutupi dengan poninya, atau kupluk semacamnya. Karena masih ada bekas, juga dibagian kakinya, katanya, ia selalu menutupi dengan shocking-nya, atau celana dan rok yang panjang.

Yuni dan Kak. Tari pun baru sadar kalau terlihat Hanna memakai sweater pink pastel dengan tulisan "luv u", dengan rok selutut jadi agak terlihat bekas lukanya. "Team dari wardrobe minta aku jangan perlihatin rambutku yang agak cepak. Karena bikin penampilan gak rapih,"

Reach (The Story Of Lefty Hand)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن