19 ~ Ternyata

2.5K 249 36
                                        

"Tidak masalah... Emm Jen? Dia itu? Siapa dia?"
_________________♪_________________

"Oh dia Zhong Chenle. Sahabatku selama di China." jelas Jeno "Chenle ini Jaemin calon kakak iparku."

"Na Jaemin."

"Zhong Chenle. Panggil saja Chenle."

"Kau manis sekali."

Yang dipuji hanya bisa tersenyum malu dengan pipi yang merah.

"Ah sudahlah sekarang, kenapa kau bisa disini?" tanya jeno menengahi Jaemin dan Chenle.

"Ku ceritakan nanti. Sekarang aku lapar Jaem."

"Yasudah kita pergi makan dulu ya Chenle."

"Boleh kak kebetulan Chenle juga laper."

Dan mereka pun pergi meninggalkan bandar menuju salah satu rumah makan di China.

"Cepatlah Jaem ceritakan apa yang terjadi! Aku tahu kau pasti punya masalah." ujar Jeno memaksa agar Jaemin ingin menceritakan semuanya.

Sekarang mereka hanya tinggal berdua di taman dekat rumah Jeno. Sedangkan Chenle sudah pamit pulang karena ada acara keluarga.

"Jeno, ayolah jangan paksa aku!"

"Jaemin!"

Jaemin hanya bisa menarik nafasnya berat, berusaha tegar menceritakan semua kejadian yang menimpanya.

"Aku bukan lagi calon kakak iparmu."

"Hah?! Tunggu! Apa maksudmu?!"

"Aku menyerahkan Mark pada Haechan."

Wajah Jaemin kini sudah berubah menjadi lesu.

"Apa kau gila?! Bagaimana bisa kau menyerahkan Mark pada mantannya?!"

"Aku terpaksa Jen! Aku terpaksa.... Aku tidak bisa bahagia di atas penderitaan orang lain." Jaemin mulai terisak dan dengan sigap Jeno membawa Jaemin dalam pelukannya.

"Tenangkan dirimu Jaem.."
































Di kamarnya, Chenle terus saja mengembangkan senyumnya. Kebahagiaan begitu tampak di wajah manisnya.

Tok.... Tok.... Tok...

"Masuk saja kak!! Aku tidak mengunci pintunya."

Clek

"Hei!! Ada apa denganmu? Apa kau gila hah?"

"Iya kak aku gila."

"Gila karena siapa? Si kakak dingin mu itu?"

"Menurut kakak?"

"Mana coba sini kakak mau lihat bagaimana kakak dinginmu."

Segera dia merebut hp di tangan Chenle membuat Chenle kesal.

"Kak kembalikan! Kak! Oh ayolah."

Dia mengangkat hp Chenle tinggi-tinggi berusaha menggoda adik kecilnya.

"Ambillah jika kau bisa pendek!"

"Kak kembalikan!!" tapi dia belum juga memberikan hpnya pada Chenle.

Saat dia berhasil memegang kedua tangan adiknya yang membuat Chenle tidak dapat berontak saat itulah dia melihat foti di hp Chenle.

Matanya membulat, mulutnya bungkam, pikirannya tidak karuan dan ada rasa sakit di dalam hatinya.

"Lee Jeno." lirihnya.

"KAK RENJUN!!!"

"Ah iya kenapa Le?" tanya Renjun kikuk dan segera menyeka air matanya yang hampir jatuh.

"Kembalikan hp ku! Aku tahu kau pasti akan menyukai kakak dingin ku."

Renjun pun mengembalikan hp Chenle dan memberinya fake smile.

Kenapa harus ada dia disini? Dan kenapa Chenle adik angkatku menyukainya? - renjun

"Yaudah kakak ke buti dulu ya mau nemenin bunda." ujar Renjun.

"Oke deh kak...hati-hati ya..."

Setelah Renjun meninggalkan Chenle, chenle segara membuka hpnya dan mengirim pesan pada Jeno.

LINE

zchen_le : Kak Jen!

leejen_o : Kenapa Le?

zchen_le : kakak mau tahu kakak aku gak?

leejen_o : emm emang kenapa Le?

zchen_le : kayaknya dia suka sama kakak deh :)

leejen_o : ngarang kamu! Masih kecil ya udah ngebahas suka-sukaan.

zchen_le : ih bener kak!

leejen_o : yudah deh iy kapan kits ketemu?

zchen_le : besok sore ya.. Di caffe biasa.

leejen_o : ok

read























"KAK RENJUN AYO TEMENIN CHENLE!!"

Chenle merengek begitu keras di hadapan Renjun, membujuknya untuk menemaninya.

"Mau kemana sih Le? Kakak sibuk mau kebutik." jelas Renjun.
"Ada asisten bunda yang ngurus semuanya."

"Udah lah kak turutin aja. Kasian sekali-kali ini." ujar Yuju selaku bunda Chenle dan bunda angkat Renjun.

"Tapi bun.."

"Yang di bilang Chenle bener sayang... Ada asisten bunda yang ngurus semuanya." tambah Tao ayah Chenle dan ayah angkat Renjun.

Chenle yang merasa dirinya menangpun mengejek Renjun.

"Iy iya udah kakak ganti baju dulu."

Sampai di depan caffe Chenle sudah melihat Jeno duduk menunggu bersama Jaemin.

"Kita mau ketemu siapa sih Le?"

"Nanti juga kakak tahu."

"Kakak dingin!!" seru Chenle membuat Jeno dan Jaemin menengok ke arah Chenle.

Deg

Semuanya diam membeku saat mereka berhadapan, kecuali Chenle yang bersikap biasa saja.

RENJUN! - jaemin, jeno






















Gimana gaes kelanjutannya? Seru/gak/biasa aja?

Lanjut votecoment ya... Bye bye see you.!!!

^_Takdir_^Where stories live. Discover now