Semua orang telah berkumpul di gedung pertunangan, termasuk keluarga Lee dan Jaemin yang datang atas undangan dari Mark.
Hari ini Jeno lah yang akan melakukan pertunangan. Kenapa? Karena Suho sudah mengetahui sebenarnya yang menyukai Renjun bukanlah Mark melainkan Jeno dan Mark pun diizinkan untuk menjalin hubungan dengan Jaemin, dengan cara ini tidak akan ada yang terluka hatinya.
Sudah lebih dari 30 menit keluarga Lee beserta tamu undangan menunggu kedatangan keluarga Huang yang tak kunjung tiba. Pikiran negatif terus berdatangan baik di dalam diri Irene maupun Jeno sendiri yang menantikan Renjun.
"Sudah ada kabar dari keluarga Huang?" tanya Suho.
"Belum ayah, telpone Renjun juga dari tadi tidak aktif." jawab Jeno gelisah.
"Dimana mereka?" gumam Suho.
"Bagaimana Jen?" tanya Mark yang menghampiri Jeno.
"Belum ada kabar." jawab Jeno lesu.
"Bersabarlah mungkin mereka terjebak macet." timpal Jaemin yang berada tepat di samping Mark.
We be screaming go go go~
We be screaming go go go~
Suara ponsel Jeno berdering, tidak ada nama yang tercantum di layar handphone nya. Karena penasaran Jeno pun menjawab telpone tersebut.
"Halo?"
"Selamat malam."
"Ya malam. Dengan siapa ini?"
"Saya polisi. Saya ingin mengabarkan mobil dengan nomer polisi B 2313 RJ atas nama keluarga Huang telah mengalami kecelakaan di jalanan curam arah menuju Bogor. Mobil tersebut masuk kedalam jurang satu korban di duga atas nama Huang Renjun belum di temukan, dan 2 orang korban lainnya mengalami luka yang parah."
Jeno diam membeku setelah mendapat penjelasan dari si penelpon. Jantungnya berhenti berdetak, air mata mulai membasahi pelupuk matanya. Dia tak kuat mendengar kabar yang disampaikan bahwa Renjun mengalami kecelakaan.
"Saya akan segera kesana. Terimakasih pak atas informasinya."
Tut
"Ada apa Jen?" tanya Mark yang membaca kegelisahan di wajah Jeno.
"Ayah Renjun dan keluarganya kecelakaan di jalanan curam arah Bogor." jelas Jeno dengan air matanya yang telah mengalir.
Semua orang terkejut terlebih Irene yang hampir saja pingsan mendengar kabar tersebut.
"Lalu bagaimana kabar mereka semua?" tanya Suho makin gelisah.
"Om Lay dan Tante Joy luka parah. Renjun... Renjun belum diketemukan." satu kabar lagi yang Jeno sampaikan membuat mereka semua terkejut.
Sesegera mungkin keluarga Lee dan juga Jaemin pergi menuju lokasi kecelakaan. Sesampai nya disana Jeno segera keluar mobil bersama Mark dan Jaemin untuk menanyakan keberadaan Renjun kepada polisi sedangkan Suho dan Irene memutuskan untuk kerumah sakit dimana Lay dan Joy dirawat.
"PAK DIMANA RENJUN?!" tanya Jeno kesal bercampur rasa takut.
"Kami sedang berusaha mencarinya." jawab polisi bername tag Jung Jaehyun.
"GAK PAK SAYA HARUS BERTEMU DENGANNYA!!" seru Jeno sambil mencoba menerobos keramaian beberapa polisi di pinggir jurang.
"SABARKAN DIRIMU Jen!" seru Mark berusaha menenangkan Jeno.
"APA KAU TIDAK LIHAT MARK?! RENJUN DISANA!! APA DIA AKAN SELAMAT HAH!!" bentak Jeno.
"Aku tahu tapi please kita serahin semuanya sama polisi!" balas Mark.
"GAK MARK, AKU TIDAK BISA DIAM SAJA SEPERTI INI!!" Jeno berusaha melepaskan genggaman Mark.
Bugh
Mark memukul pipi kanan Jeno hingga dia terjatuh di tanah.
"Aku tahu Jen, Renjun sedang dalam bahaya. Tapi kau tidak perlu melakukan itu untuk membahayakan keadaanmu sendiri!!!" bentak Mark dan Jeno terdiam dengan dirinya yang masih menangis. Perlahan Jaemin melangkah mendekati Jeno.
"Jeno. Aku yakin Renjun pasti akan selamat. Aku yakin itu Jeno." kata Jaemin menenangkan Jeno.
"Tapi aku tidak bisa hanya diam disini Jaem!" kata Jeno dengan suaranya yang parau.
"Aku paham Jeno. Serahkan semuanya pada polisi." kata Jaemin.
_♪♪♪_
Sudah 1 tahun belum ada kabar tentang keberadaan Renjun bahkan sudah dinyatakan meninggal oleh orang tuanya dan orang lain tapi tidak dengan Jeno, Jeno sangat yakin bahwa Renjun masih hidup sampai sekarang dan suatu saat nanti dia Renjun datang menghampiri Jeno.
Sudah 8 bulan ini juga Jeno menutup dirinya dengan hanya berdiam diri dikamar jarang makan sampai jarang untuk saling berkomunikasi walaupun dengan Mark. Kehidupan Jeno benar-benar suram tanpa adanya Renjun. Dia hanya butuh Renjun hanya Renjun.
Jaemin yang selalu menjenguknyapun tidak dia pedulikan. Sekarang Jeno jauh dari kata bahagia, cahaya hidupnya telah hilang bersama dengan hilangnya Renjun. Kesehariannya hanya memandangi foto kenangannya bersama Renjun yang tersenyum manis.
"Kenapa kau pergi Njun? Aku merindukanmu! Datang lah padaku. Aku yakin kau masih hidup bukan seperti yang orang-orang katakan." monolog Jeno.
Tok... Tok... Tok
Clek
"Jen..?" panggil Mark dengan lembut. Tidak ada jawaban dari Jeno, kamarnya pun terlihat berantakan tak terawat."Jeno ayo kita pergi!"
"Untuk apa?" tanya Jeno dingin.
"Menghibur diri." jawab Mark singkat.
Jeno meminum-minumannya sebotol, dua botol, hingga dia kehilangan kesadarannya bersama Mark.
"Kau tahu Mark? Aku sangat tidak percaya Renjun sudah meninggal." kata Jeno dengan setengah kesadarannya.
"Sudahlah Jeno Renjun sudah meninggal. Lebih baik sekarang kita senang-senang. Banyak wanita cantik disini kau tinggal pilih saja." kata Mark yang juga kehilangan akalnya.
"Tidak...tidak...Renjun belum meninggal Mark. Lagipula Renjun lebih menarik dari pada mereka semua." kata Jeno lalu berjalan keluar club.
"Hei kau akan pergi kemana?!" teriak Mark.
"Menemui Renjun."
Jeno melangkahkan kakinya gontai di pinggiran jalan kota. Rambutnya acak-acakan tidak terurus, pakaiannya lusu, dan wajahnya terlihat pucat. Hingga akhirnya Jeno terjatuh di pinggir jalan.
"Hei kau kenapa?" tanya seseorang yang kebetulan melewati jalan dimana Jeno terjatuh.
"Renjun.."
Garing sangad be like ah... _-
Vote coment ya gaes kalo suka jgan readers aja eeeaaa.... See you next chapter bye bye bye
YOU ARE READING
^_Takdir_^
RandomMenjalani kisah Cinta yang rumit penuh akan teka-teki... Perjalanan yang tak berlangsung dengan mudah.. ♪♪♪ #03 on nctcouple
