15 ~ Mark with Jaemin

2.9K 259 10
                                        

Hari ini adalah hari pertunangan Jaemin dan Mark, senyuman indah tak lepas dari wajah tampan Jeno. Langkahnya mantap menuju tempat dimana Jaemin berada sebelum berangkat ke gedung pertunangan.

"Akhirnya aku bisa menyaksikan my little coklat, bersanding dengan orang yang dia sayangi." goda Jeno membuat wajah Jaemin memerah.

"Berhentilah menggodaku Jeno." kata Jaemin dan Jeno hanya tersenyum tipis.

"Bagaimana bun apakah semuanya sudah siap?" tanya Jeno pada Wendy.

"Sudah sayang, sekarang kita berangkat karena waktunya sudah jam 14.30 keluarga Lee pasti sudah menunggu." kata Wendy.

Akhirnya Jeno, Jaemin dan Wendy pergi ke gedung pertunangan menggunakan mobil yang Jeno bawa.

Sampai di depan gedung pertunangan, suasana sudah sangat ramai dipenuhi tamu undangan.

Keluarga Lee menyambut kedatangan Jaemin dan Wendy dengan ramah tanpa memandang asal usul keluarga Na.

Disaat Irene sedang berbincang hangat dengan Wendy dan Suho pergi ke dalam ruangan bersama Jeno, Mark justru tersenyum tipis memandang Jaemin yang tengah menunduk malu.

"Mark ajaklah Jaemin ke dalam. Jangan hanya di pandang begitu saja!" goda Irene memecah ke canggungan antara Mark dan Jaemin.

"Mark, jagalah Jaemin." bisik Wendy lalu pergi bersama Irene kedalam ruangan.

Mark perlahan mengulurkan tangannya di balas uluran tangan Jaemin yang kemudian dia tersenyum manis. Mereka berdua berjalan beriringan di taman belakang gedung.

Hening diantara mereka berdua, fikiran mereka yang berjalan pada permikiran mereka masing-masing.

Na Jaemin sosok pemalu tapi menyebalkan, yang perlahan membuatku berubah dari sikap aroganku menjadi lebih lembut. Sosok yang dulu sangat ku benci hingga aku ingin sekali membalasmu. Tapi entah sihir apa yang membuatku sangat jatuh hati padamu Na Jaemin, kau seracuni ku dengan senyummu. - mark

Kau boss gila ku, yang dulu hampir saja membunuhku dan menghancurkan semua coklatku. Kau yang menjebakku dalam hukuman yang tak masuk di akal sekaligus menjebak hatiku dan membuat senyumku mengembang disetiap waktu. Memang benar kata orang-orang, kebencian yang terlalu dalam pada seseorang akan berubah jadi cinta. Itulah yang aku rasakan, Mark Lee - jaemin.

"Terimakasih." ucap Mark akhirnya, Jaemin hanya mengerutkan darinya dan menatap heran Mark.

"Untuk?" tanya Jaemin singkat.

"Karena kau telah merubah segalanya menjadi lebih indah." Jaemin tidak kuasa menahan tawanya mendengar penuturan Mark yang terdengar aneh.

"Kenapa tertawa? Apa itu lucu?" tanya Mark heran.

"Tentu saja! Ucapanmu itu terlalu dramatis!" balas Jaemin yang bersusah payah menahan tawanya. "Bukan aku yang membuat semuanya lebih Indah,tapi dirimu sendirilah yang melakukannya."

"Kau ini." keduanya beralih kembali menatap langit.

"Indah... Sama seperti dirimu malam ini."

"MARK!!! JAEMIN!! CEPATLAH PERTUNANGAN AKAN DIMULAI!!" panggi Jeno menghancurkan moment antara Mark dan Jaemin.

"Anak ini. Selalu saja menghancurkan momenku." sungut Mark di balas tawa kecil dari Jaemin dan merekapun segera masuk ke dalam.

Suasana sudah sangat riuh saat acara tukar cincin akan dimulai. Mark dan Jaemin sudah berhadapan dengan memegang cincin masing-masing, perlahan Mark memakaikan cincin ke jari manis Jaemin setelah itu giliran Jaemin memakaikan cincin ke jari manis Mark.

Sorakan dari para tamu undangan kembali sangat riuh saat Mark dan Jaemin sudah menyelesaikan acara tunangan dan keduanya hanya bisa saling memandang dan tersenyum

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Sorakan dari para tamu undangan kembali sangat riuh saat Mark dan Jaemin sudah menyelesaikan acara tunangan dan keduanya hanya bisa saling memandang dan tersenyum.

"Jadi kapan rencana pernikahannya?" tanya Wendy saat semuanya ㅡKeluarga Lee, Wendy dan Jaeminㅡ berada di meja makan besar yang disediakan di dalam gedung.

"Bunda berhentilah membicarakan hal itu." jawab Jaemin malu.

"Lebih cepat lebih baik Jaem." ujar Suho seperti biasa.

"Ayah selalu mengatakan hal itu." cibir Jeno membuat semuanya tertawa.

"Tapi ayah mu benar Jeno." balas Irene lalu tersenyum.

"Kapanpun aku akan siap." celetuk Mark.

"Hei kau ini Mark." ledek Wendy.

Jaemin benar-benar sudah sangat malu, pipinya memanas dan wajahnya memerah.

"Bagaimana kalau 5 bulan lagi?" saran Irene.

"Tapikan Jeno sedang mengurus perusahaan ayah di China, bun." jawab Suho.

"Tidak apa yah, nanti Jeno sempatkan untuk datang." kata Jeno.

"Ya kalau begitu, 5 bulan dari sekarang pernikahan Mark dan Jaemin." balas Irene yang mendapat tawa kecil dari semuanya.

_♪♪♪_

Menjelang keberangkatannya ke China, Jeno menyempatkan diri mengunjungi pantai yang pernah dia kunjungi bersama Renjun dulu.

"Renjun~ Apa kabarnya kau disana? Aku merindukanmu. Jika saja kau masih ada disini pasti aku sudah bertunangan denganmu." Jeno menghela nafasnya berat, pandangannya mulai kabur akibat air mata yang mengumpul di pelupuk matanya.

"Hmmm..ya sudahlah, kau sudah tenang di sana dan aku bahagia saat kau bahagia. Renjun...... Sore nanti aku akan pergi ke China meninggalkan semua kenangan kita di sini. Ini berat bagiku tapi aku harus membuka lembar baru tanpa mu."

Bayangan Renjun hadir kembali di samping Jeno dengan senyum kehangatannya, menatap Jeno dengan sendu.

"Aku disini Jeno, hanya untukmu, aku ingin melihatmu selalu tersenyum dan bahagia karena bahagia mu adalah bahagiaku. Jaga dirimu baik-baik suatu saat kita pasti akan bertemu kembali."

Jeno tersenyum simpul sambil memejamkan matanya.

"AKU MENCINTAIMU HUANG RENJUN!!!"

































Gaje gaes:) yang penting aku sudah upload!! Next? Votmen gaes gomawo... See you leter bye bye bye....

Ehh kira kira Jeno bakal ketemu Renjun gak ya ^^

^_Takdir_^Donde viven las historias. Descúbrelo ahora