06 ~ Kesalahan

3.5K 365 18
                                        

Seorang Renjun sedang duduk ditaman. Raut wajahnya menunjukkan dia sedang menunggu seseorang yang amat penting. Sesekali dia melihat arlojinya.

"Haii.." sapa seseorang dari balik tubuh Renjun sambil menepuk punggung Renjun pelan.

"Darimana saja kau?" tanya Renjun kesal. Orang itu pun tersenyum dan duduk di sebelah Renjun.

"Maafkan aku.."

"........."

"Heiii.... Maafkan aku Huang Renjun.."

"......"

Karena masih tak ada jawaban orang itu pun mencubit pipi lembut Renjun.

"Aaakkhhh Jeno hentikanlah!!" ringis Renjun kesakitan sedangkan Jeno hanya tertawa pelan.

Akhir-akhir ini Renjun dan Jeno sering sekali bertemu. Entah sudah tumbuhkah rasa antara mereka?

Hening

Suasana antara Jeno dan Renjun yang tengah duduk di bangku taman dan mengarah ke danau... Keduanya merasakan kesunyian yang menenangkan..

"Jeno.." panggil Renjun dengan tatapan yang masih mengarah ke danau. Jeno menoleh menatap Renjun dari samping.

"Ada apa?"

"Salahkah apa yang kita lakukan?" tanyanya lalu wajahnya tertunduk lesu.

"Apa maksudmu?" Renjun membenarkan posisi duduknya menghadap Jeno lawan bicaranya.

"Salahkah? Aku sudah di jodohkan dan itu adalah kakakmu sendiri. Tapi justru aku berada disini berdua denganmu yang statusnya adalah calon adik iparku."

Jeno menghela nafasnya berat.

"Kau benar seharusnya aku tak mengikuti permintaan Mark. Seharusnya aku membantah semuanya... Aku harus mengatakan pada ayah." segera Renjun menahan tangan Jeno yang akan beranjak meninggalkan dirinya.

"Tidak Jeno jangan beri tahu! Nanti ayah bisa marah biarkan saja semuanya berjalan sesuai alur. Yang terpenting untuk sekarang kita harus jaga jarak." Jeno terdiam mencerna semua perkataan Renjun.

Aku harus jaga jarak denganmu? - jeno

Sebenarnya aku tak bisa jauh darimu Jeno. Tapi tak ada yang bisa di lakukan lagi. Maafkan aku. - renjun

_♪♪♪_

"Aku sudah tidak ingin melakukan semua ini Mark!" seru Jeno pada Mark.

"Kenapa?" tanya Mark dingin.

"Ini semua salah! Kau sudah dijodohkan. Harusnya kau yang datang menemui Renjun bukan aku!!" Jeno mulai kesal akan apa yang dia lakukan untuk menuruti semua permintaan Mark ini.

"Sudah ku bilang perjodohan ini suatu kesalahan! Aku tidak mau dijodohkan!" balas Mark yang juga mulai kesal.

"Mark Renjun adalah orang yang baik. Aku sangat yakin kau akan menyukainya!"

"Kalau begitu kau saja yang menikah dengannya!" Jeno terkejut akan apa yang Mark ucapkan padanya.

"Tidak Mark itu gila! Itu tidak mungkin!!"

"Aku tahu Lee Jeno kau menyukai Renjun kan? Kau mencintainya bukan? Jadi kau saja yang menikah dengan Renjun!!"

"Mark mengertilah! Kau akan membuat ayah marah nanti."

Mark hanya diam tak membalas ucapan Jeno.

"Mark!! Ini semua permintaan ayah jadi kau harus mematuhinya!!"

"DIAMLAH!! KAU HANYA ANAK ANGKAT!! KAU TAK MENGERTI APA YANG AKU RASAKAN!! KAU TAK BERHAK IKUT CAMPUR DI KELUARGAKU!!" seru Mark kesal. Jeno merasa terkejut baru pertama kali ini Mark mengungkapkan dirinya sebagai anak angkat. Jeno tersenyum sinis sangat sinis pada Mark

"Ck.. Kau benar aku hanya anak angkat! Yang tak berhak ikut campur dalam masalah ini... Kalau begitu aku permisi tuan Mark Lee."

Jeno akhirnya pergi meninggalkan Mark diruangannya.

Aku keterlaluan - mark




"Mark dimana Jeno?" tanya irene di tengah acara makan malam yang khidmat.

"Dia kembali ke apartement nya bun." jawab Mark datar. Irene hanya mengangguk mengerti.

"Bagaimana pertemuanmu dengan Renjun akhir-akhir ini?" tanya Irene lagi. Mark diam. "Dia orang yang baik kan Mark?"

"Ahh iya bun dia baik." jawab Mark berbohong menyembunyikan semuanya.

"Mark... Besok lusa ayah akan mengadakan acara makan malam lagi dengan keluarga Huang untuk membahas pertunangan kalian." ujar Suho. Tak ada bantahan dari Mark yang kini sedang amat bingung dengan semuanya.

Harus ya aku menikah dengan seseorang yang tak ku cintai? Justru sekarang aku sedang mencintai orang lain. - mark








Jeno merasa kesal dan frustasi akan kejadian yang menimpanya beberapa jam lalu. Sesekali dia meminum bir di tangannya. Tidak dia tidak sedang berada di sebuah club hanya di area minimarket dekat apartement nya. Tak berapa lama Jaemin datang menghampiri Jeno dan duduk di dekatnya.

"Jeno? Apa yang kau lakukan disini?" tanya Jaemin khawatir.

"Jaemin? Tidak ada yang aku lakukan." jawab Jeno lesu.

"Benarkah? Kau sedang ada masalah kan?"

Jeno terdiam.

"Lee Jeno? Jujur lah saja aku akan mndengarkan semua keluh kesahmu."

"Kakak angkatku. Dia mencercaku sebagai anak angkat. Baru pertama kali aku mendengar kata menyakitkan itu dari dia..rasanya sangat menyakitkan!" jelas Jeno.

"Sudahlah mungkin dia sedang kesal. Dalam beberapa hari ini pasti kalian akan berbaikkan kembali."

Jeno hanya mendenguskan nafasnya kasar. "Akhir-akhir ini aku tak melihatmu berkeliling menjual coklat. Kau kemana?"

"Itu? Aku sudah bekerja di tempat yang lebih baik. Tapi kadang aku masih sering menitipkan coklatku di toko-toko untuk menambah penghasilan."

"Benarkah? Bekerja dimana? Sebagai apa?"

"Di suatu perusahaan sebagai seorang sekertaris."

"Baguslah. Bagaimana keadaan bunda Wendy?"

"Masih sama.. Tapi dia tetap bisa tersenyum."

"Aku merindukannya."

Jaemin hanya tersenyum mendengar ucapan Jeno yang respect terhadap bunda nya.

"Jaemin.."

"Hmmm?"

"Salahkah aku mencintai seseorang yang sudah di jodohkan dengan kakaku sendiri?"

Jaemin amat terkejut mendengar pengakuan dari seorang Lee Jeno yang selama ini dia cintai.

Jeno dapatkah kau mengetahui perasaan ini? Perasaan yang telah ku pendam dari dulu. - jaemin

























Garing? Banget.... Kurang menarik ya? Coment gaes gimana cerita ini kalo kurang menarik aku mau apus nih cerita:" Vote ny ya..
Bye.... Bye see next episode (klo menarik)
By; Ranieeelsa

^_Takdir_^Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon