27 ~ The Wedding(?)

2.7K 201 12
                                        

Note : untuk para readers, maaf ya kalo chapter sebelumnya kurang nyambung atau gaje, ada sedikit masalah soalnya. So, buat yang ini happy reading gaes.. - author, ranieeelsa.

_________________♪_________________

Di sebuah ballroom yang sangat mewah keluarga Lee sedang menunggu kedatangan dari kedua calon besannya.

"Lihatlah kedua putra bunda sudah dewasa. Kalian berdua terlihat sangat tampan." ujar Irene yang melihat ketampanan kedua putranya.

"Tentu saja mereka tampan. Lihatlah siapa ayahnya!!" ujar Suho seraya bergaya bak model.

"Kelakuan ayah kalian memang persis seperti anak kecil." sungut Irene.

"Bun apa Renjun datangnya masih lama?" tanya Jeno di setujui anggukan Mark.

"Tunggu saja, mungkin 15-30 menit lagi." jawab Irene penuh senyum.

Disisi lain.

Jaemin dan Wendy sedang berada di kediaman keluarga Huang yang juga sedang bersiap untuk ke gedung pernikahan.

Kalau kata Renju.

"Udah Jaemin sama Bunda Wendy nginep aja disini, nanti pagi biar Jaemin dirias bareng Renjun tar juga kita berangkatnya bareng."

Yang akhirnya disetujui oleh Jaemin dan Wendy.

Semalaman Jaemin dan Renjun tidak bisa tidur, mereka bilang

"gugup banget buat nanti pagi.."

Dan pagi ini mereka sedang dirias di kamar Renjun.

Sempurna

Kata yang dapat menggambarkan penampilan mereka saat ini.

"Ya ampun Renjun Jaemin! Apakah itu kalian?" seru Joy dan Wendy terperangah.

"Hah?! Apa penampilan Nana jelek ya bun?"

"Huaa!! Renjun menor banget ya!?"

"Eh eh gak kok! Kalian tu udah the best banget!" jelas Wendy sebelum mereka berdua benar-benar menangis dan merusak make-up nya.

"Bunda! Renjun! Jaem! Ayo berangkat, udah makin siang!!" seru Lay dari lantai dasar.

"Nah, ayah sudah memanggil. Ayo kita berangkat!" ajak Joy di balas anggukan Jaemin dan Renjun.

































Beberapa mobil mewah sudah berhenti tepat di depan gedung pernikahan.

Semua orang segera menyambut kedatangan kedua calon mempelai terutama Irene dan Suho.

Mark maupun Jeno mulai tersenyum dan berebut keluar gedung untuk bertemu calonnya.
Semacam anak kecil yang sedang berebut kembang gula.

"Eh kalian berdua mau kemana?!" seru Yoonaㅡkakak kandung Irene / tante dari Mark dan Jenoㅡ

"Mau nyamperin Renjun Jaemin Tan." jawab Mark dan Jeno polos, sedangkan Yoona hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua keponakannya yang (terlihat) polos.

"Kalian belum boleh nyamperin mempelai." geram Yoona.

"Aaakkk!!! Tante! Kenapa gak boleh?" rajuk Mark.

"Kita kan cuma mau liat calonnya." timpal Jeno.

"Iihhh...kalian bandel ya, sekali tante bilang gak boleh ya gak!"

Karena gemas, Yoona segera menjewer telinga mereka berdua dan membawanya masuk ke ruang ballroom yang telah disediakan untuk akad.

"Aakkhhh sakit Tan!! Sakit!!"


























"Saya terima nikahnya Na Jaemin binti alm.Na Syamsyudin. Dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

Note : nama ayahnya Jaemin ngarang aja ya. Malah tadi mau di kasih nama Na Dilan masa :v

"Saya terima nikahnya Huang Renjun binti Huang Yi Xing dengan seperangkat alat sholat di bayar tunai."

"Bagaimana para saksi?"

"SAH!!"

"Alhamdulillah."

Setelah Mark dan Jeno menuturkan ijab qabul dengan lancar dan sudah di sahkan oleh semua orang, sekarang mereka sedang berdoa untuk dua keluarga baru agar menjadi keluarga yang bahagia.

Mark, Jeno, Jaemin, dan Renjun pun melakukan acara sungkeman dengan orang tua masing-masing dan seperti biasa yang nantinya pasti akan ada yang menangis.

Seperti..



















"Huaaa!!! Maafin Mark bunda! Mark selalu jadi anak yang gak mau nurut sama bunda sama ayah.."

"Maafin Jejen...hiks....juga ya bun....hiks....Jejen selalu aja nyusain bunda!!"

"Iya sayang bunda juga minta maaf belum bisa jadi ibu ysng baik buat kalian."

Irene mulai memeluk kedua anaknya yang terus saja menangis padahal mereka baru saja menikah.

"Bunda..Makasih ya udah mau jagain Nana..Huaaa!!! Nana sayang banget sama Bunda!!"

"Iya Nana, justru bunda yang bilang makasih sama Nana karena udah jadi tulang punggung keluarga selama ini." jawab Wendy.

"Bunda!! Ayah!! Njun kangen banget sama bunda ayah!! Huaa..Njun gak mau lagi jauh-jauh dari bunda ayah.."

"Tapi sekarang kamu kan udah nikah jadi kamu harus tinggal sama Jeno.. Udah Njun jangan nangis ya, kalo Njun kangen Njun tinggal main aja ke rumah bunda." ujar Joy kemudian.

"Bun, Njun siapa? Perasaan nama anak kita Renjun bukan Njun." tanya Lay polos membuat Joy enggan menjawab.

Sabar Joy masih di gedung, belum di rumah bisa abis tar!! - joy

Bukan ayah Njun - renjun.

"KAK NJUN!!"






























Gimana gaes pendapat kalian sama chapter gaje ini? Terus votement nya ya gaes Rani tunggu bye bye bye see you next chapter.

^_Takdir_^Where stories live. Discover now