"APA?! Tunggu kau menyuruhku menemanimu seharian ini?" tanya Jaemin dengan sejuta keterkejutannya setelah mendengar perintah dari Mark.
"Kenapa kau keberatan?" tanya balik Mark dengan tatapan dinginnya yang khas.
"Tidak adakah perkerjaan yang lebih ringan?" tanya Jaemin lagi, wajahnya terlihat Jaemin mulai jengah akibat perintah Mark yang aneh akhir-akhir ini.
"JADI MENURUTMU MENEMANIKU ITU HAL YANG BERAT?!" pekik Mark dihadapan Jaemin, sedangkan Jaemin hanya menatap Mark aneh dengan seribu bahasa.
Hening
"Em itu..em aku akan menemanimu." ujar Jaemin kemudian.
"Kalau begitu besok aku akan menjemputmu jam 8." balas Mark.
"Baiklah aku permisi." Jaemin melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan Mark.
Di caffe dekat kantor Jaemin sedang menikmati makan siangnya. Tapi perlahan tanpa disadari Jaemin mengembangkan senyumnya mengingat dia akan pergi menghabiskan waktu seharian dengan Mark. Dan dia juga mengingat saat-saat dia bersama Mark.
"Bodoh! Untuk apa kau memikirkan orang menyebalkan itu?!" monolognya.
"Siapa yang menyebalkan?" tanya seseorang di belakang Jaemin.
"Kau? Kenapa kau disini?" tanya Jaemin spontan.
"Hei kau belum menjawab pertanyaanku!" tegas orang itu.
"Menurutmu siapa Mark Lee?" tanya Jaemin penuh penekanan. Mark beralih duduk berhadapan dengan Jaemin."Hei kenapa kau duduk disini?"
"Kenapa? Tidak boleh? Bukankah ini tempat umum? Lagi pula aku ini atasanmu." ujar Mark membuat Jaemin terdiam. "Oh ya yang kau bilang menyebalkan tadi itu aku ya?"
"Kau merasa?" tanya Jaemin sinis.
"Tentu saja. Bukankah kau membenciku karena aku pernah menabrakmu dan merusak semua coklat daganganmu." ujar Mark ramah beda dengan Mark saat di ruangannya."Jika aku yang kau bilang menyebalkan. Dengan kata lain kau sedang memikirkanku?"
Jaemin terdiam untuk kedua kalinya. Dia baru sadar akan kebodohan yang dia perbuat, dengan tidak secara langsung mengakui bahwa dia sedang memikirkan Mark.
"Itu..itu karena kau menyebalkan." dusta Jaemin yang mendapat senyuman sinis dari Mark.
"Ck.yang benar saja." gumam Mark.
Keduanya sedang dalam keadaan khidmat menikmati makan siangnya masing-masing.
10 menit kemudian.
"Jaemin.. Kemarin malam aku melihatmu di taman sedang memeluk seseorang. Siapa dia kekasihmu?" tanya Mark berusaha serius.
Dia.. Mark melihatku di taman bersama Jeno? - jaemin.
"Kau melihatku?" tanya Jaemin sedikit gugup.
"Tentu saja. Kalau aku tidak melihat mu lalu kenapa aku bertanya." ujar Mark kesal.
"Dia..bukan kekasihku. Dia sahabatku semenjak aku tinggal di panti asuhan saat bundaku bekerja di luar negeri untuk menghidupiku karena ayahku sudah meninggal, namanya Lee Jeno. Aku memang menyukainya tapi sepertinya dia sudah memiliki kekasih." jelas Jaemin dengan nada suaranya yang lembut dan sendu.
Jadi Jeno adalah sahabat Jaemin. Lalu apa yang dikatakan Jaemin tadi? Jeno sudah memiliki kekasih? Yang benar saja dia itukan jomblo:v - Mark
"Jadi begitu." ujar Mark mengerti.
"Untuk apa kau menanyakan itu?" tanya Jaemin kembali ke sifat juteknya.
"Kau ini kenapa? Sensi sekali! Aku hanya bertanya." ujar Mark kesal namun dengan ekspresi wajah yang lucu.
_♪♪♪_
Tepat jam 8 Mark sudah stand by di depan rumah Jaemin. Rumahnya nampak sangat sepi, berulang kali Mark mengetuk pintu rumah Jaemin namun tidak ada balasan.
Jaemin call
"Halo Mark."
"Hei kau dimana? Aku sudah berada di depan rumahmu."
"Maafkan aku. Aku sedang berada dirumah sakit sebaiknya kau pergi kesini. Rumah sakit Permata."
"Kau ini. Baiklah tunggu aku."
Tut
Dengan sedikit rasa kesal, Mark pun melajukan mobilnya menuju rumah sakit yang di maksud Jaemin.
Tak berapa lama Mark sudah sampai di rumah sakit itu dan Jaemin juga sudah menunggu di depan rumah sakit. Tanpa lama lagi Jaemin langsung memasuki mobil Mark.
"Kita berangkat." ujar Mark dan melajukan mobilnya ke arah salah satu taman terkenal di daerah itu. "Kenapa kau ada di rumah sakit? Kau sakit?"
"Bukan aku. Tapi bundaku." jawab Jaemin tanpa menoleh ke Mark.
"Bundamu?" tanya Mark heran pandangannya masih fokus ke jalanan.
"Iya, dia terkena penyakit kangker maka dari itu aku bekerja untuk pengobatannya dan aku juga sering terlambat datang ke kantor karena menjenguk bunda." jelas Jaemin mencoba menyindir Mark karena sering menghukumnya tanpa mendengar penjelasannya terlebih dahulu.
"Ya ya maafkan aku." ujar Mark kerteteh(?)
Cit
Mark memarkirkan mobilnya dengan rapih di dekat taman. Lalu mereka turun dan berjalan keliling taman.
"Jaemin cepatlah! Kau berjalan sangat lambat seperti siput." ujar Mark sedikit berteriak.
Karena tidak ingin mendapat cibiran dari Mark lagi, akhirnya Jaemin mepercepat langkahnya di atas jalanan yang licin karena hujan setengah jam yang lalu. Saat langkah Jaemin hampir mendekati Mark, tanpa sengaja kakinya tergelincir dan tubuhnya hampir terjatuh. Di waktu yang tepat Mark menopang tubuh Jaemin hingga tubuhnya tak terjatuh menghantam jalan.
Bayangin sendiri ya. Authorny gak jago ngebucin :v
Mereka terdiam beberapa menit dalam saling bertatapan. Tak ada yang membuka pembicaraan atau merubah posisi. Mereka benar-benar terlihat seperti patung.
Kenapa aku menyukaimu disaat yang tidak tepat, saat aku di jodohkan oleh seseorang - mark
Kenapa jatungku tak karuan sama seperti aku berada di dekat Jeno - jaemin
Garing banget ya gaes? Ga jago bikin soalnya(amatiran)
Tinggalin jejak kalian kuy, vote coment. Bie jangan lupa mampir dunk di ff bau eh baru aku MIRACLE. bye bye sampe ketemu di episode lanjutan.
YOU ARE READING
^_Takdir_^
RandomMenjalani kisah Cinta yang rumit penuh akan teka-teki... Perjalanan yang tak berlangsung dengan mudah.. ♪♪♪ #03 on nctcouple
