PROLOG

22.6K 677 9
                                    

Cerita ini hanya karangan penulis ya. Jangan menganggap ini nyata atau benar-benar peristiwa yang terjadi. Ini karangan, kok. Kalau ada kesamaan jalan cerita, nama, tempat mohon maaf ya😊
*

Ketika jodoh yang belum kunjung datang, dimana Ayah memaksaku untuk menikah di usia muda. Huh, menikah dengan siapa?

Di usiaku yang sudah naik 20 tahun, aku masih menyibukkan diri dengan kuliah. Dalam benakku belum pernah berpikir untuk menikah, bahkan untuk pacaran saja aku dilarang. Selain Ayah melarangku untuk pacaran, dalam Islam juga tidak ada kata 'pacaran', yang ada zina nantinya.

Ayah selalu menasihatiku, tak ada namanya pacaran positif. Zina ya tetap zina, bagaimana jika terjadi zina mata, pikiran atau semacamnya? Allah tak ingin hambanya dipenuhi pikiran makhluk-Nya. Allah itu pencemburu. Karena pacaran bisa saja melalaikan kewajiban kita sebagai hamba-Nya.

Bagiku, pernikahan bukan suatu perkara yang mudah. Meluruskan niat hati bahwa menikah adalah sunnah Rasulullah yang pastinya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Menikah bukan hanya jalan kebaikan di dunia, melainkan juga di akhirat. Karena menikah memiliki koridor syari'at yang harus dijaga untuk mempertahankan keberkahan agar kekal cinta di dalamnya.

Ketika berbicara tentang pernikahan, Allah mengatakan dalam surah Al-Baqarah, bahwa pasangan bagaikan pakaian bagimu, dan kamu pun pakaian bagi mereka. Sebuah pakaian bisa jadi pas atau kurang pas. Tapi bagaimanapun juga, pakaian akan menutupi, melindungi dan mempercantik ketidaksempurnaan.

Mencari sosok calon imam yang beriman bagiku cukup sulit. Hal ini yang membuatku menunda menikah. Aku hanya butuh memperbaiki diri. Bukankah jodoh cerminan dari diri sendiri?

Sebenarnya ada sosok lelaki yang aku kagumi dalam dia, tapi sayangnya dia belum mau melamarku untuk lanjut ke jenjang pernikahan. Tapi apalah aku, aku juga tidak mau melamar dia.

Mungkin saja aku terlalu berharap lebih padanya.

Aku percayakan jodoh pada Allah. Karena jodoh bukan soal siapa cepat dia dapat. Tetapi jodoh adalah bila Allah sudah menetapkan maka pasti akan di dapat. Maka dari itu, aku tak ingin merisaukan atau rewel akan jodohku.

Ya Allah. Jika suatu hari nanti saya jatuh cinta, biarkan saya menyentuh hati seorang hamba yang hatinya melekat kepada-Mu.

Beberapa hari ini aku bertemu dengan orang yang sama, entah kebetulan atau takdir. Apa itu yang dinamakan jodoh?

Tapi, aku akan menunggu kapan jodoh menjemputku dan lanjut ke jenjang yang terikat  sah di mata agama dan hukum. Karena aku tau, jalan tol menuju syurga adalah menikah.

*****

Aku memasuki lift dengan menyeret koper kemudian menekan lantai tiga untuk check-in. Jujur saja, sebenarnya aku takut jika di lift sendirian. Ya, seperti saat ini. Kejadian saat aku SMA, terjebak dalam lift dan gelap sekali. Parahnya di lantai paling atas. Itu yang membuatku sampai sekarang masih takut. 

Sampai di lantai dua lift berhenti, dengan perasaan takut-takut aku memejamkan mata sejenak sebelum akhirnya parfumnya menusuk indra penciumanku. Aku bisa merasakan dia pasti laki-laki. Dan ini lebih menakutkan lagi jika aku berdua dengan laki-laki yang bukan mahramku di dalam lift.

Dengan perasaan campur aduk aku menoleh ke samping. Menatap bidang dadanya yang tegap, tingginya mungkin lebih dari 175 cm. Pria di sampingku memakai seragam bewarna putih dan celana hitam.

"Kamu?" dia menunjukku dengan terkejut.

Aku menatap tangannya yang menunjukku, ku dongakkan kepalaku, menatap wajahnya sekilas. Aku berusaha menjauhi kontak mata dengannya meski aku sangat penasaran dengan pria berkacamata itu.

Seperti pernah bertemu dengannya, tetapi kapan?

Aku membuang muka dan menatap lurus ke depan saat pintu lift sebentar lagi akan tertutup. "Mas, siapa ya?"

"Hamba Allah."

Tepat pria itu mengucapkan dua kata singkat, pintu lift tertutup.

*****

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

ADA YANG TAU ORANG DI LIFT SIAPA?

TEBAK AJA GAPAPA HIHIHI

Ini cerita pertamaku Alhamdulillah sekarang sudah publish. Terima kasih buat pembaca semoga kalian suka dengan ceritaku ya.

Teruntuk pembaca, jangan lupa menghargai karya author dengan menekan tombol bintang ya, VOTE VOTE YAAA HIHI.

Terima kasih yang sudah Vote.

Kritik dan saran diterima, tulis aja di kolom komentar yapss.. InsyaaAllah kritik dan saran dari kakak-kakak yang baca menjadi motivasi, inspirasi bagi saya😊

Terima kasih

Teruntuk Hamba Allah [END] Where stories live. Discover now