25 | ALBERIC2

60.5K 2.7K 69
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Happy Reading

Aku berjalan dan tidak tahu kemana arah tujuan. Namun sinyal rasa ini akan menunjukan kemana hatimu kini berada
-Lenric

Hari ini Lena dan Alpha memutuskan untuk pergi bermain ke taman komplek perumahannya. Alpha yang meminta karena sungguh Alpha sangat lelah, kalau bukan istrinya saja sudah Alpha tinggalkan. Lena terus-terusan merengek untuk pergi jalan-jalan karena sejak ia mengandung, Lena semakin manja dan segala kemauannya harus dituruti.

Dan sekarang di sinilah mereka, di taman komplek perumahan. Lena hanya memakai celana jeans dan sweater couplenya dengan Alpha. Mereka seperti pasangan yang sangat serasi.

Lena terus-terusan menggandeng tangan Alpha seperti enggan untuk di lepaskan, Alpha juga menerimanya dengan senang hati. Lena berjalan beriringan dengan Alpha, banyak sekali pasang mata yang ke taman ini sendirian memandang Lena baper, karena Lena sangat lengket kepada Alpha.

"Alpha pengen duduk, pegel banget." Lena berucap manja, membuat Alpha gemas sekali. Jika di rumah pasti Lena sudah habis olehnya.

"Yaudah ayo!" Alpha kini yang menggenggam tangan Lena, hingga mereka menemukan satu kursi panjang di bawah pohon. Alpha mengajak Lena kesana.

Alpha meminta izin kepada Lena untuk membeli air minun dan beberapa makanan ringan, Lena hanya mengangguk tanda menyetujui, toh kini ia haus dan lapar juga.

Sepeninggal Alpha, Lena menyibukan dirinya dengan ponsel. Tetapi tidak ada satupun pesan di sana, Lena menghembuskan nafasnya kesal. Ia sangat bosan sekali, sungguh!

"Hai ini Lena kan?" Lena sontak mendongkak saat ada suara bass yang memanggil namanya.

Lena terkejut, di depannya ada seorang laki-laki yang jujur saja sangat ia rindukan. Ingin sekali Lena memeluknya namun egonya tidak mengijinkannya. Wajahnya sangat Lena rindukan.

"Apa kabar?" tanyanya, ia mengambil posisi untuk duduk di samping Lena.

"Baik? Lo apa kabar?" laki-laki itu terdiam karena ucapan Lena yang sangat berbeda. Tetapi laki-laki itu tetap memberikan senyum manisnya kepada Lena.

"Gue kangen lo, boleh gue peluk?" ia meminta ijin kepada Lena, ada harapan besar Lena mengiyakannya. Karena bagaimanapun ia sangat ingin melepas rindu kepada Lena.

Tetapi hal selanjutnya yang membuat laki-laki itu terkejut adalah Lena langsung memeluknya, memeluknya erat seakan penuh kerinduan disana. "Gue juga kangen lo," lirih Lena.

Laki-laki itu mengusap puncak kepala Lena, lalu mengecupnya sekilas, ia juga membalas pelukan Lena erat. Laki-laki itu pun membiarkan Lena memeluknya lebih erat lagi walaupun sesak nafas kini terasa olehnya. Hingga seseorang menghampiri mereka dengan tangan mengepal.

"Anjing!"

Bugh

"Alpha?!" pekik Lena terkejut. Banyak sekali pasang mata yang menatap mereka penasaran. Penasaran dengan apa yang terjadi diantara mereka.

"Lo siapa hah? Lo berani peluk-peluk istri orang?!" desis Alpha murka. Laki-laki di depannya mendongkak menatap Alpha dan mengusap sudut bibirnya yang berdarah akibat pukulan Alpha.

Laki-laki itu berdecih pelan. Kini Alpha mengingat siapa orang itu. "Lo yang ada di pesta tunangan gue sama Lena waktu itu?" Laki-laki itu tersenyum.

"Alpha udah Al," Lena menarik-narik tangan Alpha layaknya seorang anak kecil.

"Ekhem, gue Barca abangnya Lena." Barca mengulurkan tangan kanannya. Alpha mencoba mengingat kejadian dimana Lena menceritakan tentang hidupnya kepada Alpha.

LENRIC [ALBERIC2]Where stories live. Discover now