23 | ALBERIC2

67.5K 2.9K 120
                                    

Jangan lupa vote dan komen
Happy Reading

Karena dirimu aku tahu arti bahagia, karena kamu aku tahu arti tertawa, karena dirimu aku tahu arti berdusta, dan karena dirimu aku tahu arti menyerah
-Lenric

"Tapi gue sayang banget sama Alpha, lo gak bisa gitu dong Grace!" seorang perempuan menghisap satu puntung rokoknya dengan kaki sebelah yang di tumpangkan.

"Napa lo semua jadi rebutin adik ipar gue? Mantan gue tuh nganggur gak ada yang mau gitu?" ia menatap dua orang perempuan di depannya yang saling menatap sinis satu sama lain.

"Bianca gue itu udah cinta pake banget sama Alpha. Cinta gue lebih besar dibanding sama si Anna." Grace menunjuk perempuan yang masih menikmati rokoknya. "Mana si Alpha pecat gue lagi! Asu!" Bianca melirik Grace lewat ekor matanya.

"Lo yang asu! Udah tahu si Lena istrinya si Alpha lo jelek-jelekin dia di depannya." Grace cengengesan mendengar penuturan Bianca.

"Mana gue tahu si Alpha udah punya bini!" decak Grace merasa kesal dengan dirinya sendiri.

"Gimana nih gue udah muak sama si Lena, mana lagi si Lexa sama Chintya udah baikan sama dia lagi. Mending lo si Eric aja Grace, sendiri tuh dia si Alpha buat gue." ide dari Anna membuat Grace mengernyitkan sebelah alisnya. Bagaimana ia bisa berpacaran dengan Eric jika saja ia tidak tahu siapa Eric.

"Gue gak tahu si Eric, pada bangsat lo semua." Anna dan Bianca terkekeh pelan. Bianca merogoh ponsel dari tasnya dan membuka aplikasi instagram. Ia mencari akun milik Eric yang menampilkan fotonya untuk ia berikan kepada Grace.

"Nih si Eric, dia mantan gue yang gue tipu." Mata Grace berbinar saat menatap foto Eric. Ternyata Eric tidak kalah tampan dengan Alpha.

"Ganteng gila! Anjay jantung gue dag-dig-dug jangan-jangan gue jatuh cinta nih." Bianca dan Anna tertawa.

"Tadi katanya lo cinta pake banget sama si Alpha sekarang lo jatuh cinta sama si Eric. Hati lo ada dua gitu?" Grace sontak mengangguk, jujur saja ia menginginkan dua laki-laki ini.

"Serakah amat lu Grace! Intinya gue si Alpha titik!" Grace mencebikan bibirnya.

"Yaudah gue si Eric aja," Grace tersenyum lalu setelahnya mereka tertawa dengan penuh makna.

"Kapan mulai?" tanya Anna kepada Bianca.

"Setelah gue dapat kepercayaan Lena lagi, setelah itu gue bakalan hancurin dia seperti debu." Mereka bertiga kembali tertawa, tawa yang penuh dengan dendam. Tawa dengan hati yang terasa mengganjal karena satu nama. Saylena Fendricollas.

×××××

"Ih kasihan banget si kakak gue," gumam Manda.

"Kenapa?" Aice dan Yuka menjawab serentak lalu mereka saling pandang.

Manda mendongkak lalu menggeleng. "Nggak," Manda membulatkan matanya saat melihat ponsel kembali. "ANJIR!!!" pekiknya membuat Yuka cepat-cepat membekap mulutnya. Para pengunjung cafe menatap mereka penasaran.

"Lo kenapa sih Manda?" tanya Aice.

"Gak bisa dibiarin nih, perlu gue bales orangnya!" desisnya. "Untung gue sabar,"

"Nih bocah kenapa coba, kesurupan ya lo Manda?" Manda menatap Aice lalu beralih menatap Yuka.

"Nggak ada apa-apa," Manda menyimpan kembali ponselnya ke atas meja cafe.

"Btw kok si Lena gak ikut hangout bareng ya," Yuka berbica dengan malas seperti tak ada semangat dalam hidupnya.

"Lah si Lena kan sekarang sibuk sama si Alpha, udah gitu si Alpha posesif banget lagi." Decaknya dengan kesal. "Mana kita cuma bertiga lagi, si Mike ke luar negeri lagi," Aice dan Mike memang sedang PDKT. Karena mereka merasa cocok satu sama lain, bahkan teman-teman mereka tidak menyangka jika Aice dan Mike mempunyai perasaan satu sama lain.

"Sabar aja lo, eh lo pada tahu gak? Si Lena kemarin jalan-jalan sama si Eric ke pantai." Manda dan Aice menaikan sebelah alisnya meminta penjelasan kepada Yuka sedangkan Yuka hanya cengengesan tidak berdosa. Ia kelepasan karena tidak menjaga rahasia Lena.

"Maksud lo apa?" kini Manda bertanya dengan nada yang datar agar Yuka mau menjelaskannya.

"Nggak jadi," Manda mengangguk-angguk.

"Yaudah fine lo jahat?" Manda memasang wajah cemberut membuat Yuka dan Aice tertawa. "Kenapa lo pada ketawa? Ledek gue ya?" Manda bangkit dari tempat duduknya.

"Lo pms ya Manda?" tanya Aice, Manda mengangguk. "Pantesan,"

"Iya iya gue jelasin, duduk dong lo nya." Manda kembali duduk dan ikut mendengarkan apa yang akan Yuka jelaskan.

"Gue tuh kemarin juga ikut ke pantai karena bibi gue yang ngajak. Gue disuruh jaga anaknya sedangkan bibi gue mesra-mesraan sama suaminya." Yuka mencebikan bibirnya.

"Lanjut," titah Manda, Yuka mengangguk.

"Terus gue gak senghaja lihat ada cewek sama cowok di sana, dan ternyata mereka itu si Eric sama si Lena. Mereka pelukan, bahkan Lena nempel banget sama Eric seakan Lena lupa kalau ia punya suami." Yuka kembali berfikir kepada kejadian kemarin. "Dan kemarin si Lena sama si Eric kejar-kejaran tuh."

Aice menghembuskan nafas malas, temannya yang satu ini sangat bodoh sekali. Tidak tahu apa jika pasangan yang sudah kandas itu tengah menikmati hari yang sangat indah untuk kembali mengenang masa lalunya.

"Mereka itu lagi plesbek-plesbekan lo ganggu ya? Bego lo!" Aice menjitak kening mulus Yuka. Yuka meringis pelan, jitakan maut Aice sudah beraksi dan itu sangatlah sakit.

"Mantap si Lena," Manda bersuara, ucapannya diangguki kedua temannya.

"Tapi ya kata lo si Lena itu lebih cocok sama siapa?" tanya Manda dengan tanda tanya besar di otaknya. Ia bingung siapa laki-laki yang sebenarnya telah bersinggah di hati Lena.

"Menurut gue Alpha," sahut Aice.

"Kata gue si Eric," tambah Yuka.

"Alasannya?"

"Si Alpha itu orangnya baik, terus juga perhatian. Orangnya setia lagi gak nempel sana-sini. Intinya dia itu kayak laki-laki idaman lah. Jangan lupakan satu lagi, kakak si Alpha itu cogan tapi sayang udah punya istri dan istrinya itu si Medusa! Nanti otw tikung ah." Aice terkekeh pelan.

"Si Mike mau di kemanain?" tanya Manda, Aice terkekeh pelan. "Iya selow-selow,"

"Kalau si Eric menurut gue dia itu udah berubah. Dia baik sekarang dan buktinya dia masih setia sama Lena, dia masih harapin Lena padahal si Lena sendiri udah bahagia sama orang lain. Tapi gitu dulu si Eric bangsatnya kebangetan, dan tahu si Lena tulus eh dia malah ninggalin," Yuka kini berkomentar, tapi ia berfikir lagi sebentar. "Tapi kalau si Eric gak tahu masih tulus atau nggak, kalau si Alpha dia adik iparnya si Medusa. Fix! Gue gak setuju keduanya."

Aice dan Manda terkejut dengan ucapan Yuka, ada-ada saja memang dia. "Lena dulu tulus banget sama kayak gue," Aice tersenyum lebar.

"Alah tulus dari hongkong lu! Ada cogan lewat aja langsung lirik!" Manda menggelepak kepala Aice membuat Aice menekuk wajahnya kesal.

"Kenapa aku selalu dinistakan oleh kalian?" Aice memasang wajah sok imutnya.

"Karena muka lo cocok!" jawab Yuka dan Manda serentak lalu mereka tertawa ringan.

A/N : Maaf ya baru up, ane sekarang gak semangat soalnya yang komen cuma dikit heheh tapi gak papa lah. Kali-kali ane mau di spam neks gitu *kode keras. Pengen komenannya nyampe 50 dungs:"""

Gak papa lah kalian baca cerita ini aja udah sujud syukur muehehhehe. PART SELANJUTNYA DAN SETERUSNYA DIMULAI KEJUTAN-KEJUTAN YANG BYARRR ANE JUGA GAK TAHU ARTINYA😆😆

follow ig
wp.alberic
albericavano_
saylena.maymac

LENRIC [ALBERIC2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang