MTM - 45

290K 12.9K 478
                                    

***

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

***

Seina membanting tubuhnya ke atas kasur saat ia dan Arga sudah masuk ke dalam salah satu kamar di vila yang disewa oleh orangtua Arga di Bali.

Ya, orangtua Arga benar-benar merealisasikan keinginan mereka yang ingin berlibur di Bali tepatnya di bagian kecamatan Kuta, Badung selama beberapa hari ke depan.

Pesawat dari Jakarta melakukan take-off sekitar pukul 8 pagi dan mereka baru sampai di vila sekitar pukul 1 siang mengingat jalanan dari bandara begitu ramai hingga menimbulkan macet.

"Akhirnya bisa istirahat," gumam Seina seraya tangannya bergerak melepas perut hamil silikonnya.

"Kenapa dilepas?" tanya Arga.

"Risih tau! Gatel juga," decak Seina.

"Yaudah, tapi kalo mau keluar kamar jangan sampai lupa dipake lagi," pesan Arga.

"Iya Agar," sahut Seina.

"Omong-omong hari ini planning Mama mau ke mana?" tanya Seina.

Ia mengubah posisinya menjadi duduk, di samping Arga.

Arga yang mulai sibuk dengan ponselnya kembali meletakan ponselnya, menatap Seina seraya menggelengkan kepala, "Gak tau."

"Lagi pula aku capek, gak mau ke mana-mana dulu, kalo pun Mama mau pergi biarin sama Papa aja, aku mau berduaan sama kamu di sini aja." Arga menarik Seina ke dalam pelukannya, mengecup puncak kepala Seina beberapa kali.

"Aku gemes banget sama kamu," gumam Arga.

Seina yang sedikit merasa risih berusaha menjauhkan jarak dari Arga, ia masih belum terbiasa diperlakukan manis seperti itu--meski merasa nyaman, cara kerja jantungnya juga masih tidak bisa normal.

"Sebel deh! Kamu gak bisa romantis banget sih sama aku?" oceh Arga.

"Aku emang gak bisa romantis! Aku ya begini, kalo kamu suka ya terima aku apa adanya lah," sahut Seina.

Perempuan itu nampak menjulurkan lidahnya untuk mengejek Arga.

"Aku tarik lidah kamu tau rasa," umpat Arga.

"Eh? Kamu ngomong apa? Aku masih bisa denger!" seru Seina.

"Gak ngomong apa-apa," elak Arga.

"Dasar laki-laki mesum!" seru Seina.

Mendengar itu, Arga menatap Seina lekat seraya menaikan sebelah alisnya. "Aku? Laki-laki mesum? Serius?"

Musuh Tapi Menikah? [SUDAH TERBIT]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon