MTM - 35

210K 11.1K 297
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Setelah kejadian kemarin malam, Seina sama sekali tidak keluar dari kamar.

Gadis itu tidak pergi untuk bekerja bahkan tidak makan ataupun minum sama sekali, membuat Arga khawatir.

Arga sendiri pun akhirnya ikut tidak bekerja hari ini, ia sibuk membujuk Seina agar mau keluar dari kamar, namun tentu saja sia-sia karena nyatanya sampai malam hari, Seina belum juga keluar dari kamar.

"Sei!" Panggilan Arga menggema di setiap sudut apartment-nya. Tidak menyerah ia terus mengetuk-ngetuk pintu sambil terus memanggil nama Seina.

"Jangan ganggu gue!" sahut Seina dari dalam.

"Gue bawa makan buat lo! Lo gak laper? Cewek manja kayak lo pasti gak kuat nahan laper, makan dulu," teriak Arga disela-sela ketukannya.

"Gak! Gue gak laper! Lo makan sendiri aja," sahut Seina lagi.

Arga menghela napas. Ia meletakan nampan makanan untuk Seina pada meja pantry.

"Buka pintunya atau gue dobrak?" ancam Arga.

Tak ada sahutan apapun dari dalam.

"Satu ...."

"Dua ...."

"Ti----"

Belum menyelesaikan hitungannya, Seina sudah membuka pintu kamarnya, membuat Arga tersenyum tipis.

Saat ini Seina nampak tak terurus. Matanya sembab, rambutnya berantakan. Itu tidak terlihat seperti Seina Alexandra.

"Sebentar." Arga beranjak ke meja pantry, mengambil nampan makanan yang ia letakan beberapa saat lalu dan menitah Seina masuk ke dalam kamar.

"Makan!" Arga menyerahkan nampannya pada pangkuan Seina saat mereka sudah berhasil duduk di tepi ranjang.

Seina tak acuh. Ia hanya menatap makanan di pangkuannya dengan pandangan kosong. Seina sedang tidak tertarik untuk makan.

"Sei," tegur Arga.

"Kenapa?" Seina menolehkan kepalanya menatap Arga, kedua matanya nampak berkaca-kaca.

"Kenapa apanya?" Arga mengerutkan kening.

"Kenapa lo peduli sama gue?"

"Gue manusia, udah sepantasnya peduli dengan sesama manusia. Ya itu sih kalo lo nganggep diri lo manusia dan pantes untuk dipeduliin," kekeh Arga di akhir ucapannya.

Musuh Tapi Menikah? [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now