Part 34: Marga Bloodmoon

394 50 16
                                    


"Tangguh juga," kata Julio yang bergulat melawan srayuda penyihir.

Beberapa srayuda mengganggu pertarungan Julio dan srayuda. Namun, Andre dan Adel tidak membiarkannya. Mereka berdua sedikit demi sedikit bergerak dengan tiarap mendekati Julio sambil membunuh beberapa srayuda yang mengganggu Julio. Satu per satu srayuda pengganggu mereka bunuh. Andre dan Adel belum bisa menggunakan serangan area seperti sebelumnya karena kehabisan energi.

"Lelah?" kata Andre.

Adel tersenyum sambil menyeka keringat di keningnya, "Jelas, sayang."

"Entah kenapa teman kita di sana itu terlihat sangat berenergi,"

"Mungkin dia habis minum susu kuda liar."

Tidak tahan dengan pertahanan srayuda betina dan tongkat sihirnya, Julio menciptakan sebuah sabit besar sepanjang tiga meter. Dia langsung mengait tongkat sihir srayuda dan membuangnya. Dengan memanfaatkan terbukanya pertahanan lawan, Julio melompat bagaikan harimau dan mengoyak leher si srayuda hingga tewas dengan cakar peraknya.

"SEPULUH!!!" teriak Julio.

"Tadi kita membunuh enam belas," kata Adel, "Totalnya sekarang seratus enam belas."

"Ini tidak terbatas waktu kan?" tanya Andre.

"Tidak," jawab Adel, "Masih seratus lebih untuk berlibur ke Hawai."

Melihat kesungguhan Adel, hati Andre malah terketuk. Andre dari awal tahu bahwa Dun memotivasi seperti itu karena gurunya itu tahu bahwa timnya tidak akan bisa menyentuh seperempat atau dua ratus lima puluh srayuda. Jadinya Andre tidak terlalu ingin. Untuk Julio, Andre tahu sahabatnya itu hanya suka bertarung dan mendapatkan uang saja. Entah apapun yang terjadi yang penting bertarung dan mendapatkan uang. Bahkan jika jadi liburan, Julio mungkin mencari tempat para hewan mitologi di Hawai dan malah menantang mereka bertarung. Adel terlihat sangat serius untuk berlibur ke Hawai. Meskipun kondisinya lelah seperti ini, dia terus membantai para srayuda.

"Sayang, tadi totalnya berapa?" tanya Andre.

"Seratus enam belas," jawab Adel.

"Akan kubuat jadi dua ratus lima puluh. Bisa lebih juga. Apapun asal kita bisa pergi ke Hawai. Tolong kerjakan bagianku selama tiga menit dulu. Serang mereka dan lindungi aku."

"Apa yang akan kau lakukan?"

Andre tidak menjawab pertanyaan Adel tapi malah mengambil posisi meditasi. Dia duduk bersila, memejamkan mata dan meletakkan tiap telapak tangan di tiap lututnya. Entah apa yang akan dilakukan Andre, Adel tidak paham. Adel juga tidak mempedulikan Dun yang berteriak-teriak agar Andre menghentikan tingkahnya. Adel kembali menghajar para srayuda yang menyerang Julio. Gadis itu mengira Andre mengumpulkan energi untuk melakukan serangan area lagi. Baru dua menit tiga puluh detik kemudian, ketika Adel kembali menoleh ke Andre, gadis itu baru paham. Tubuh Andre menyala kemerahan seperti mendidih. Meski tahu ini sudah terlambat, Adel tetap berusaha menghentikan Andre.

"Hentikan, Ndre!!!!" kata Adel, "Kau tidak perlu sejauh ini! Ini hanya latihan! Kau belum melakukan ritual juga kan??"

Andre mendengar perkataan Adel. Tapi dia baru menjawab setelah tepat tiga menit dia bermeditasi, "Kau ingin ke Hawai kan? Aku tidak memiliki uang untuk membawamu ke sana. Mungkin melalui tawaran Dun, kau bisa ke sana."

"Kau tidak perlu sejauh iniiii ...," kata Adel.

"Seperti katamu, ini hanya latihan. Dan ini tidak berpengaruh ke tubuhku. Dan aku semakin bergairah untuk membunuh para srayuda.

Julio and Black UnicornWhere stories live. Discover now