Part 8: Tim Xiahou Dun Versus Kawanan Chupacabra

1K 83 13
                                    


Dun menyeret-nyeret chupacabra yang terbelenggu dengan rantainya. Dia menarik mutan itu mendekati pohon jati yang tidak begitu jauh dari dirinya. Telapak tangannya menepuk-nepuk batang pohon dan memastikan diameter batangnya kecil. Dengan pengendalian logam, rantainya bergerak dan melilit pohonnya. Anyaman rantai juga sudah kuat dan kokoh. Chupacabra sekarang bagaikan kambing yang diikat di sebatang pohon besar. Meronta-ronta dari jeratan rantai penuh kesia-siaan

Karena terus menggonggong, Julio menendang moncong chupacabra seperti menendang bola, "Diamlah, anjing-kadal!"

"Ngomong-ngomong, apa menurut kalian hutan ini menakutkan?" tanya Dun, "Bagaimana jika tiba-tiba muncul hantu dan semacamnya?"

Adel mendengus dan menjawab, "Kami lebih takut pada penyihir daripada hantu."

"Sepupumu kan anggota SID, Julio," kata Andre, "Apakah kau tidak ingin diajari bagaimana melukai hantu?"

"Pengendalian nether maksudmu? Aku tertarik mempelajarinya. Tapi mungkin tidak dalam waktu dekat ini," Julio menghela nafas, "Berlatih pengendalian perak dan air saja sudah merepotkan."

Suara lolongan yang menyayat telinga terdengar semakin dekat. Para manipulator juga mendengar gemerisik di semak-semak dan dedaunan. Meski kegelapan menghalangi penglihatan, para manipulator tahu beberapa chupacabra mulai berdatangan. Para chupacabra tidak menyerang. Sepertinya mereka menunggu sebagian besar kelompoknya dan akan menyerang bersamaan. Sembari menunggu, para chupacabra mengintai dari balik tirai-tirai gelap. Seperti kawanan serigala mengintai empat ekor keledai.

"Dun, setelah kita berhasil mengalahkan mutan-mutan ini, apa yang akan kita lakukan?" tanya Julio.

"Lanjut masuk ke hutan untuk mencari sarangnya. Aku ingin menyelesaikan misi malam ini juga," jawab Dun.

"Bagaimana dengan para manipulator dari Amerika?" tanya Andre.

"Mereka akan mengikuti kita," jawab Dun, "Tugas mereka adalah menjaga agar jalan mundur tetap terbuka jika keadaan di luar kendali."

Rasa curiga dan berbagai pertanyaan mulai muncul di pikiran Julio. Kenapa orang sekuat Dun harus meminta bantuan dua manipulator dari Amerika hanya untuk memburu kawanan mutan anjing-reptil? Kenapa dari tadi Dun berkata dan membahas jika keadaan di luar kendali? Apa maksud dari penyihir tadi? Apakah malam ini akan menghadapi seseorang atau sesuatu yang sangat kuat sehingga perlu untuk membuka jalan untuk mundur? Tingkah Dun terlalu berhati-hati jika hanya untuk menghadapi kawanan mutan anjing-reptil. Meski mulai curiga, Julio tidak memberitahukan pada Andre dan Adel. Julio tidak mau teman-temannya ketakutan pada sesuatu yang belum jelas benar tidaknya. Bisa-bisa mental mereka ciut duluan dan malah tidak bisa menghadapi para chupacabra.

"Andre, Adel, sebaiknya kalian bersiap untuk segala kemungkinan," kata Julio yang membuat semua anggota tim menatapnya.

"Kita selalu begitu, kan?" kata Andre, "Kenapa tiba-tiba kau berkata seperti itu?"

"Tidak. Aku hanya ingin kalian berhati-hati dan total defensif jika keadaan mulai tidak terkendali."

Gemerusuk dedaunan menyibak dan muncul sesuatu berkaki empat. Apapun itu, makhluk itu berlari dan melompat ke kepala Julio. Serangan makhluk itu malah menghantam tinju perak Julio sehingga terpelanting ke tanah. Tapi makhluk itu sepertinya tidak kesakitan. Hanya kehilangan keseimbangan.

"Sudah mulai, teman-teman," kata Julio, "Kawanan chupacabra."

Semuanya pun segera bersiap. Andre menciptakan tongkat pemukul baseball dengan pengendalian kayunya. Adel melapisi tubuhnya dengan pasir seperti Julio yang melapisi beberapa bagian tubuhnya dengan perak. Gelapnya medan tempur membuat para murid Dun tidak bisa melakukan serangan jarak jauh. Dikhawatirkan terjadi friendly fire. Hanya Dun yang terlihat tenang. Tingkahnya seperti tidak ada apapun yang terjadi. Meskipun Dun tahu para chupacabra sudah mengepung.

Julio and Black UnicornWhere stories live. Discover now