Part 17: Rumah Mieszko Zolkiewski

671 59 0
                                    

Di atas punggung seekor pegasus, Gran pergi ke Semarang. Dia terbang bersama pegasusnya tersembunyi di balik awan-awan putih dan langit yang biru. Terbang setinggi mungkin agar tidak diketahui oleh manusia biasa. Bisa masalah jika manusia biasa melihat seekor kuda terbang yang dinaiki orang misterius. Gran membayangkan bisa-bisa headline koran tertulis, "Pria Misterius dan Kuda Terbang." Media sosial akan dipenuhi hashtag pegasus dan semacamnya.

Saat hari sudah memasuki maghrib, Gran sudah hampir sampai rumah Mieszko. Dia mendarat di sebuah formasi perbukitan di Semarang selatan. Pegasusnya dibiarkan merumput dan mencari air. Rumah Mieszko tersembunyi di dataran tinggi. Sehingga memungkinkan dirinya untuk memelihara dan meneliti hewan-hewan fantastis. Persis seperti yang dilakukan oleh Zax. Menurut peta yang diberikan oleh Zax, Gran semakin mendekati rumah Mieszko.

Tapi semakin mendekati rumah Mieszko, hati Gran semakin penasaran. Suara teriakan, jeritan dan tembakan berdengung membelah udara. Gran tiarap dan mendekat perlahan-lahan. Takut dirinya terkena tembakan atau serangan. Apa yang sebenarnya terjadi?

Melalui semak-semak, Gran melihat apa yang sebenarnya terjadi. Penyerangan Osso di Serpente melawan Mieszko. Ada lambang tulang ular di bahu kanan sindikat. Sindikat Osso di Serpente semuanya memakai celana kain hitam, sepatu hitam, jas hitam, dasi hitam dan kacamata hitam. Semuanya serba hitam khas mafia-mafia. Hanya kemejanya saja yang putih. Beberapa anggota Serpente ada yang manipulator sedangkan yang lain hanya manusia biasa. Jumlah Osso di Serpente jauh lebih banyak dari Scarab Circle.

"Serpente melawan Scarab Circle ...," gumam Gran, "Siapakah yang akan menang?"

Serpente terus mendesak Scarab Circle. Para anggota Scarab Circle terus mundur menuju rumah Mieszko. Beberapa anggota Scarab Circle berjatuhan diberondong peluru dan dihantam oleh pengendalian listrik dan tanah. Tidak hanya pasukan jarak dekat, sepertinya Serpente juga memiliki sniper yang bersembunyi entah dimana. Pagar timur rumah Mieszko hancur diledakkan oleh pengendali api dan pengendali listrik. Bahkan pecahan pagarnya menusuk perut seorang anggota Scarab Circle yang tidak beruntung. Para penyihir dari Scarab Circle kelabakan karena serangan yang kelihatannya mendadak ini. Apalagi kalah jumlah. Seorang rekan Mieszko yang pengendali asap berusaha meladeni si pengendali listrik yang maju membabi-buta. Sementara Mieszko sendiri berhadapan dengan seorang pengendali api.

"Serahkan penelitianmu, Mieszko!!!" kata pengendali api dari Serpente yang Gran mengenalinya sebagai Gyula, "Atau pembantaian ini akan terus berlanjut!!!"

"GODDAMN NEVER, GYULA!!!" tantang Mieszko.

"BANTAI MEREKA!!! AMBIL PENELITIANNYA!!!"

Taman Mieszko kini jadi area pertempuran. Taman luas yang indah, penuh dengan tanaman hijau dan bunga, kini harus luluh lantak karena ulah Serpente. Bahkan Mieszko kehilangan pagar timur rumahnya. Tapi semuanya itu tidak berarti apa-apa. Tidak peduli bagaimana caranya dan berapa pengorbanan yang harus dilakukan, Serpente tidak boleh merebut penelitannya.

"AMBIL SENAPAN MESIN!!!" perintah Mieszko, "BERTAHAN SEKUAT MUNGKIN SAMPAI BANTUAN MUNCUL!!

Sesuai perintah Mieszko, Scarab Circle bertahan sekuat mungkin. Dari jendela dan balkon di lantai dua dan tiga muncul beberapa anggota Scarab Circle dengan senapan mesin. Dengan kombinasi senjata modern dan sihir, para anggota Scarab Circle menembaki Serpente. Senapan mesin memuntahkan peluru-peluru tajam dan para penyihir menembakkan bola api dan listrik. Para Serpente berjatuhan dan mayat mereka saling tumpang tindah. Yang masih hidup segera mencari kover di balik bebatuan taman atau pepohonan. Beberapa dari mereka buru-buru keluar pagar dan bersembunyi di selokan termasuk Gyula. Scarab Circle bersorak dan segera turun dari lantai dua dan tiga. Berniat untuk menyerang balik.

Julio and Black UnicornWhere stories live. Discover now